Terima Kasih Pemberi Komentar : Anda Memberi Motivasi Tambahan

Terima Kasih Pemberi Komentar : Anda Memberi Motivasi Tambahan

Selamat Malam Kawan MM!

Di akhir tahun yang lalu, beberapa pemberi komentar pada beberapa gelintir postingan sporadis yang terbit, sebenarnya telah telah memberikan bantuan yang besar sekali. Tentu saja, mereka mungkin tidak melakukannya dengan sengaja.

Bisa jadi, sang pemberi komentar sekedar menunaikan tugas kunbal, alias berkunjung balik, karena meski hiatus lama, terkadang saya iseng mampir dan meninggalkan komentar di blog lain. Bisa jadi juga, karena mereka iseng atau digiring oleh mesin pencari datang ke blog MM dan kemudian meninggalkan jejak dengan harapan dikunjungi balik.

Namun, semua alasan itu tidaklah penting. Apapun motif para pemberi komentar tersebut meninggalkan beberapa patah kata di kolom komentar, saya , si ronin pengelola blog MM ingin mengucapkan terima kasih, sebanyak-banyaknya dan sebesar-besarnya.

Mungkin kawan tidak mengetahui bahwa beberapa komentar pendek yang diterima itu berkontribusi besar dalam kembalinya saya menjadi seorang blogger.

Walaupun saya memang sangat ingin kembali ke blogosfer dan menulis lagi di semua blog, ada banyak tantangan yang hadir merintangi jalan. Salah satunya adalah masalah motivasi.

Tercebur ke dalam dunia bisnis, yang penuh tantangan, seperti menipiskan cadangan motivasi ngeblog yang ada hingga mendekati tanda “E” alias emergency. Motivasi bisa dikata habis dan hampir sampai ke dasar.

Sulit untuk tidak berada dalam posisi itu karena dunia bisnis penuh dengan tantangan yang harus dipecahkan. Situasi yang luar biasa menarik bagi seorang pecinta tantangan seperti saya.

Alhasil, dunia blog semakin terlupakan dan semangat untuk ngeblog menguap bak sedikit air dalam ketel di atas kompor yang menyala besar.

Kondisi yang seperti inilah yang kemudian menjadi hambatan dan tantangan tersendiri untuk dipecahkan. Pertanyaan-pertanyaan seperti, “Mengapa saya harus mencari tantangan baru di dunia blog kalau dunia bisnis menyediakan lebih banyak tantangan?” hadir dalam hati.

Keraguan untuk kembali sering tidak terasa menyelusup ke dalam pikiran dan menjadi penghambat tersendiri, yang kecil, tetapi menyulitkan.

Untungnya, selama usaha tersebut berlangsung, saya kembali membuka dashboard blog, terutama di blog MM dan menemukan beberapa pengunjung, yang entah karena alasan apa, berbaik hati meninggalkan komentar.

Membaca komentar-komentar kecil ini, ternyata, menghadirkan banyak cetusan di dalam hati, seperti

Oh, ternyata saya masih berguna yah?
• Oh, ternyata masih ada yang masih ingat saya yah?
• Oh, ternyata blog ini masih bisa memberikan manfaat yah?
• Oh, ternyata masih ada yang mau berkunjung ke blog ini yah?

• Dan, masih banyak sekali ungkapan “Oh”, lainnya

Cetusan-cetusan itu terlontar secara otomatis dari hati ketika membaca komentar-komentar itu. Bentuk dari rasa yang hadir tanpa diminta dari hati.

Setelah semua itu hadir, perlahan, sedikit demi sedikit, hambatan yang selama ini menjadi hambatan untuk kembali ngeblog terkikis. Di sisi lain, niat untuk menjadi blogger lagi menebal. Dorongan untuk kembali menyusun kata-kata menjadi kalimat, kalimat menjadi paragraf, lama kelamaan seperti mendesak terus.

Sampai akhirnya, tidak ada lagi alasan untuk tidak kembali. Kepala seperti jernih dan bisa melihat bahwa sisi bisnis dan sisi blogging tidak perlu dipertentangkan. Keduanya bisa berjalan seiring dan saling menunjang.

Dengan kata lain, motivasi untuk terjun kembali mengurus blog-blog seperti mendapatkan suplai bensin beroktan tinggi.

Saya tidak lagi memiliki keraguan untuk itu.

Untuk itulah, lewat postingan ini saya menghaturkan terima kasih sebesar-besarnya kepada para pemberi komentar yang telah meluangkan waktu mampir ke blog MM, dan blog saya yang lain.

Terlihat kecil, tetapi yang Anda lakukan sebenarnya seperti menjadi kepingan pelengkap puzzle yang selama ini belum terisi. Pelengkap yang kalau tidak ada, maka sesuatu menjadi tidak lengkap.

Terlihat tidak berharga, tetapi, rasanya kalau Anda, pemberi komentar, tidak mau meluangkan waktu untuk meninggalkan beberapa patah kata, saya mungkin masih berkutat dengan mencari jawaban terhadap pertanyaan di atas.

Saya seperti diajak kembali ke masa awal saat menjadi blogger dimana komentar yang masuk menjadi pemberi semangat untuk terus berkarya. Saya seperti diingatkan alasan menjadi blogger.

Benar kata seorang kawan blogger, Rahul Sjarif, yang blognya juga sepertinya baru kembali. Ia pernah mengatakan bahwa menerima komentar itu akan menghadirkan rasa yang luar biasa dalam hati.

Saya mengerti ungkapannya karena pernah mengalaminya di awal perjalanan sebagai blogger. Saya sempat “melupakannya”. Sekarang, saya seperti diingatkan lagi tentang hal itu dan banyak hal lainnya.

Oleh karena itu, wajar rasanya kalau saya menghaturkan rasa thank you yang terdalam.

Thank You pakai banget yah!

8 thoughts on “Terima Kasih Pemberi Komentar : Anda Memberi Motivasi Tambahan”

  1. Saya yakin Pak Anton pernah membaca atau mendengar kedua kalimat ini :

    1. Bahwa sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain.

    2. Amalan yang tidak putus pahalanya sesudah Wafat adalah Ilmu yang bermanfaat.

    Yuk ! bagi Ilmunya dong, Pak……

    Siapa tahu diantara ilmu yang di share menjadi amal dan pahala yang bisa menjadi tiket masuk syurga.

    Kalau ngak mau bagi – bagi ilmu, bagi – bagi souvenir juga bolehlah,hahah…..

    Reply
    • Hahaha souvenir nanti saja yah.. belum nyiapin nih..

      Yah, sukurlah kalau memang ada yang merasa bisa mendapat manfaat di sini. Terima kasih untuk Kang Nata yang nggak pernah bosan datang kemari.. Bahkan di saat sayanya sendiri kabur.. 😀 Thank u

      Reply
  2. Emangnya siapa yang bisa melupakan Mbah nya blogger Indonesia kek Pak Anton sih? 😀

    Berbeda dengan blogger lainnya, tulisan Bapak itu, tidak sekadar nulis aja, tapi share banyak hal bermanfaat buat pembaca.

    Dan yang lebih penting dengan blog bejibun, keknya nggak ada deh blogger senior di Indonesia yang bisa menyaingi Bapak.

    banyak yang bilang master blogger itu si Anu, si Itu.
    Pakar SEO, pakar anu.

    Tapi pas ke blognya, laaahhh jarang update, kalaupun update, bukan tulisan dia.
    atau tulisan dia, tapi nulis hanya sekadar rebutan page one 😀

    The real master blogger adalah, orang yang setia menuliskan isi kepalanya ke blognya no matter what.

    Mau trafik naik kek, turun kek, google begini kek, begitu kek, peduli amat, hahahaha

    semangat terus Bapak!

    Reply
  3. Tim kunbal nih, Pak Anton XD

    Terima kasih sudah meninggalkan komentar yang membuat hati hangat.

    Dunia blogging kelihatannya memang semakin tenggelam dengan media sosial lain, ya… Tapi, saya yakin bakal tetap di hati para pegiatnya dulu, sih. Karena entah kenapa blog itu berasa banget spesialnya (pake telor dua kalau perlu :))).

    Saya sendiri, terlepas ada yg baca atau ga, selama masih ada waktu dan energi, insyaAllah pengen nulis terus, kok… 😀

    Reply
    • Hahaha.. makasih kembali karena membaca tulisanmu tentang itu saja, saya jadi ikut senang. Ingat masa lalu waktu si Kribo masih cilik…

      Yah, saya maklum kalau ada yang beralih hati.. Kalau saya sendiri sih, terlanjur gandrung sama blog, jadi kayaknya ga bisa lepas. Pasti akan kembali…

      Asyikk.. terusin cerita soal si kecil yah.. hahahaha pingin tahu

      Reply
  4. Saya senang sekali mengunjungi blog-blog yang bernuansa personal dan meninggalkan jejak komentar, seperti blog ini. Maksudnya bukan blog yang isinya tulisan kaku fully generated by AI yang sama-sekali tidak diolah pemilik blog. Blog yang ditulis personal akan terasa sampa di hati.

    Reply

Leave a Comment