Membuat Blog Mudah, Mengelola Tidak Sulit, Menjadikannya Populer Lain Lagi Urusannya

Membuat Blog Mudah, Mengelola Tidak Sulit, Menjadikannya Populer Lain Lagi Urusannya

Pada dasarnya, sama seperti banyak hal lainnya, akan selalu ada tahapan dalam kehidupan. Segala sesuatu tidak akan tercapai secara instan dan begitu saja muncul. Apalagi yang namanya kesuksesan.

Begitu juga dalam kehidupan seorang blogger. Meskipun begitu banyak tulisan yang seperti memberikan pil ajaib untuk mencapai kesuksesan secara cepat, kenyataannya tidak ada yang melakukannya semudah itu. Semua pasti memerlukan waktu dan melewati tahapan “tidak terlihat” sama seperti bermain game dimana ada level-level yang semakin tinggi tingkatannya, maka semakin sulit untuk dimenangkan.

Dalam dunia blogging pun demikian. Meski tidak terlihat di sana ada 3 level yang suka atau tidak suka harus dilalui, jika kesuksesan yang diincar adalah popularitas ataupun, tentu saja, uang.

Tahap yang pertama adalah membuat blog. Level 1. Mudah dan tidak sulit. Bahkan bagi mereka yang tidak memiliki pengetahuan sebelumnya, membuat blog adalah perkara gampang.

Apalagi banyak sekali platform blogging yang tersedia, seperti Blogger (Blogspot), WordPress, dan lain sebagainya.

Cukup berbekal email gratisan dari Google saja, si gmail, seseorang secara otomatis mendapatkan fasilitas ngeblog di Blogger/Blogspot. Tentu saja, kalau dia mau. Hanya perlu niat dan sedikit pengetahuan, yang banyak bertebaran di dunia maya, ia dalam waktu 15-20 menit saja bisa menyematkan label blogger pada dirinya atau kartu namanya.

Level ini sama dengan level 1 pada game apapun, mudah dan menyenangkan.

Tahap kedua lebih sulit.

Sulitnya adalah ia harus berhadapan dengan dirinya sendiri.

Menjadi blogger, orang yang mengelola blog, adalah pilihan, bukan paksaan. Di sanalah letak masalahnya. Kecenderungan manusia adalah mereka akan bergerak kalau “dipaksa”, baik oleh orang lain atau keadaan.

“Paksaan” seperti itulah yang biasanya mendorong seseorang untuk bergerak, berpikir, atau berusaha. Ketiadaannya cenderung membuat seseorang menjadi seperti mobil tanpa bensin, tiada tenaga. Motivasi sulit tumbuh karena tidak ada dorongan.

Padahal, seorang blogger akan selalu berada dalam situasi dimana tidak ada seseorang atau situasi yang memaksanya. Ia memilih sendiri jalannya. Karena juga merupakan sebuah kegiatan yang bersifat iseng dan mengisi waktu luang, maka kebutuhan pun tidak hadir.

Yang seperti ini memaksa seorang blogger akan selalu berhadapan dengan yang namanya, “motivasi” dan “konsistensi”. Berbeda dengan seorang pekerja, yang punya boss yang akan memaksanya bekerja, seorang blogger suka atau tidak suka harus memaksa dirinya sendiri agar blognya hidup dan terus berkembang.

Itulah mengapa mengelola blog adalah tahap dimana banyak blogger sering memutuskan berhenti. Mereka sering tidak bisa menemukan atau kehilangan alasan untuk terus menulis dan mengelola blognya.

Tahap ini merupakan tahap yang lebih sulit dari sekedar membuat blog.

Tahap ketiga, yang tersulit dari semua.

Tahap ketiga ini biasanya lahir pada diri seorang blogger yang menemukan cara untuk melepaskan diri dari tahap kedua. Ia memberikan “tujuan” dan “target” pada kegiatan bloggingnya.

Dengan begitu ia memperlengkapi diri dengan “motivasi”.

Langkah cerdik sebenarnya karena ibarat mobil, ia menyediakan beberapa jerigen bensin cadangan supaya bisa terus berjalan.

Namun, tahapan ini menjadi lebih sulit dari tahap sebelumnya.

Di tahap ini, seorang blogger masuk ke wilayah yang sebenarnya bukan “tugas” seorang blogger. Tahap ini adalah wilayah “bisnis”.

Karena tujuannya adalah kepopuleran dan uang, suka atau tidak suka, maka ilmu bisnis yang lebih banyak berperan. Logika sederhananya, ia harus melihat blognya tidak lagi sekedar blog, tetapi lebih pada “produk”.

Seorang blogger dengan tujuan uang dan popularitas harus bisa memperkenalkan produknya, kemudian memasarkannya, dan akhirnya mendulang uang dari sana.

Ia harus memikirkan cara, biaya, dan banyak hal lain yang umum ditemukan dalam sebuah usaha bisnis.

Harus begitu!

Mau tidak mau di jaman sekarang, menunggu adalah sebuah kata yang kurang pas dipergunakan. Jika mau terkenal, ya berarti seseorang harus terus berusaha memperkenalkan diri sampai ia menjadi populer dan dikenal banyak orang. Barulah setelah itu ia bisa memanfaatkan keterkenalannya itu untuk mendulang uang.

Yang membuatnya susah adalah mayoritas blogger tidak punya pengetahuan banyak tentang ilmu “dagang” atau bisnis. Belum lagi jenis produknya yang “tidak langsung” bisa dinikmati oleh penggunanya. Tidak ada transaksi.

Bisa bayangkan kesulitannya? Pengetahuan kurang, pengalaman tidak ada, produk “tidak jelas”, semua hal yang ditakutkan para pemasar berkumpul dalam satu tempat.

Bertambah sulit kalau motivasi yang tersedia sangat tipis. Biasanya kalau sudah beberapa waktu tidak mendapatkan yang diinginkan, blogger bermental tipis ini akan langsung melorot, atau bahkan menghilang motivasinya.

Bukan hanya seperti balik ke tahap kedua, tidak jarang kalau motivasinya merosot sampai habis, banyak yang kembali ke level satu saja atau bahkan menghilang.

Namun, kalau tahap ini terlewati, kesuksesan akan didapat, meskipun akan menghadirkan tantangan lainnya.


Saya sampai mana? Tahap 3! Begitulah saya menilai diri sendiri sebagai blogger. Tahap dua bukanlah masalah dan saya sudah melewatinya dengan baik.

Bukan sebuah masalah untuk urusan mengelola blog karena menulis adalah hobi.

Sudah berapa lama? Entah, tetapi saya pikir sudah bertahun-tahun saya di tahap ini dan belum melihat ujung kesuksesan, meski untuk urusan uang, saya sudah lebih baik dari banyak blogger.

Kebetulan, dari perjalanan sebagai blogger, saya bisa memadukan pengetahuan tentang dunia bisnis dan berbagai hal lain. Hasilnya adalah LB Digital (Lovely Bogor Digital), bergerak di bidang Digital Marketing, yang sekarang menjadi salah satu sumber pemasukan, selain dari iklan Adsense.

Namun, belum sampai titik tujuan atau target. Masih jauh dari itu, meski setidaknya saya tidak lagi buta atau berada di dalam kegelapan tentang arah yang mau diraih. Uang pun sudah perlahan mengalir. Popularitas juga tidak lagi nol.

Nah, itu saya. Bagaimana dengan Anda? Sudah berada di tahapan mana dalam perjalanan Anda sebagai seorang blogger.

8 thoughts on “Membuat Blog Mudah, Mengelola Tidak Sulit, Menjadikannya Populer Lain Lagi Urusannya”

  1. Kalau aku sih pemikiranku sudah level 3 pak cuma tindakanku masih level 1, haha..

    Ibaratnya aku tau penyebab kendaraanku tdk berjalan yaitu karena tidak punya bakar, aku juga tau penjual bahan bakar jaraknya cukup jauh, dan mirisnya aku juga tau kalau aku gak punya duit buat beli bahan bakar, benar2 dilematis 😂

    Tapi satu hal yg membuatku bertahan dan tetap bersemangat adalah karena aku seorang pembalap, saat aku mendapatkan bahan bakar nanti, aku aku akan menyalip kendaraan lain dan termasuk mgkn aku akan menerobos lampu merah 🤣

    Reply
  2. wadawww aku masuk tahapan seorang blogger yang masih merangkak 😀
    Kalau dari list pak Anton di atas, mungkin masuk kategori masih di tahap kedua.
    Tahap pertama bisa dibilang mudah dilalui, bikin blog banyak tutorial, jadi mudah diikuti
    Kalau udah masuk fase selanjutnya yaitu mempertahankan blog memang agak susah buatku sementara ini, dalam artian mempertahankan semangatnya hahaha. Kadang ada kalanya semangat 45, kadang malas, kadang malah ga sempet karena kesibukan.

    Reply
    • Ga mungkin lah.. dikau termasuk yang sudah berpengalaman. Posisinya tidak beda dengan saya, yaitu di tahap 3.

      Kalau masalah semangat mah, itu memang tantangan yang tidak akan pernah ada putusnya dalam kehidupan blogger, kecuali dia berhenti, baru tidak ada lagi tantangan

      Nice to see you again Nun

      Reply
  3. Kalau pengalaman saya, menjadikan populer kuncinya satu, jangan serakah kek si Rey, wakakakka.
    Dulu blog saya tuh lumayan lah terkenal di kalangan blogger, gegara saya rajin blog walking juga kan. terus rajin branding di medsos.

    Lah, setelah serakah bikin blog banyak, alhasil keteteran semua.
    Trafik turun, mau kejar trafik kayak dulu tuh susaaahhh, selain memang sejak algoritma google berubah, pun juga mulai turun setelah saya nggak fokus urus 1 blog kayak dulu.

    Etapi Bapak, banyak blogger yang cuman bikin blog doang yang mudah, kelolanya susah, karena sekarang, meski pakai artikel AI, sudah juga dibikin bersaing 😀

    Orang malas baca tulisan yang rata-rata ala ai gitu

    Reply
  4. Sangat setuju dengan semua poin yang disampaikan di artikel ini. Saya sudah melewati tahap dua kalau versi artikel ini. Tahap ketiga yang mungkin belum tercapai.

    Bukan hanya soal persaingan, tapi bagaimana membuat pengunjung akan kembali. Hehe

    Gimana solusinya? Sepakat dengan kata “menunggu” saja tidak cukup. Ntah kata tersebut saya baca di artikel ini atau artikel lainnya di blog ini.

    Reply

Leave a Comment