Media sosial itu bagaikan pisau bermata dua. Jika dipergunakan dengan buruk, maka hasilnya pun tidak akan bagus. Namun, jika dipakai secara benar, bisa diharapkan hasilnya pun akan baik.
Salah satu sisi baik media sosial adalah fungsinya yang bisa dipandang sebagai gudang ide bagi seorang blogger. Tidak terhitung pemikiran yang inspiratif dan ilmu pengetahuan bertebaran di Facebook, Twitter, Instagram, atau bahkan Tiktok sekalipun.
Oleh karena itu, seorang blogger pun mencari ide di media sosial, selain menggunakannya sebagai sarana promosi.
Sayangnya, banyak blogger yang merasa gamang dan takut karena sudah mengetahui bahwa medsos bisa menjadi jebakan yang menghabiskan waktu dan enerji. Medsos cenderung terus mengusik kekepoan manusia terhadap kehidupan manusia lain.
Bila hal ini terjadi, maka jempol seperti tidak bisa berhenti melakukan scroll untuk sekedar memuaskan rasa penasaran terhadap apa yang orang lain lakukan.
Namun, sebenarnya hal itu bisa dihindari kalau, para blogger mau melakukan beberapa langkah ini
1/ Tetapkan tujuan dan target
Media sosial adalah belantara yang penuh dengan daya tarik. Seseorang mudah sekali tersesat di dalamnya karena semua terlihat menarik.
Untuk mengatasinya, hal pertama yang harus dilakukan adalah memberi target atau tujuan dari tindakan kita saat bermedsos.
Jika Anda hendak mencari ide tentang blogging, maka tetapkanlah target dan tujuan tersebut. Kemudian, sisihkan status dari orang-orang yang tidak memberi informasi tentang blog, blogging, atau blogger.
Tetapkan tujuan/target di awal bahkan sebelum membuka aplikasi media sosial.
Jangan dibaca mereka yang tidak membahas tentang blogging. Lewati saja.
Tapi terbaca ketika scrolling? Kalau itu masalahnya lihat poin 2
2/ Pakai kolom pencarian
Di setiap medsos, yang manapun ada kolom dengan tanda “Search” atau “Cari” atau “Pencarian”.
Pergunakan!
Masukkan kata kunci sesuai target ide yang sedang dicari. Kalau mengenai blogging, ya masukkan blogging, ngeblog, blogger, narablog, dan sejenisnya.
Hasil pencarian akan menampilkan status atau konten di medsos tersebut yang berkaitan dengan kata yang dicari.
Dengan begitu Anda tidak perlu harus scrolling tak tentu tujuan, tetapi sudah langsung diarahkan ke konten dengan kategori yang dicari.
3/ Beri batas waktu
Manusia itu mudah terlena. Kalau tidak ada batasan, maka ia akan tidak mau berhenti kalau melakukan hal yang disukai.
Termasuk bermain medsos.
Untuk mengekang kebiasaan ini, beri batas waktu. Setting alarm yang merupakan aplikasi bawaan ponsel, baik Android atau IOS.
Tentukan waktu yang akan dipakai, 15 menit, 30 menit, atau 1 jam tergantung kebutuhan. Asalkan jangan 3-4 jam saja karena jelas tujuannya berubah tidak lagi mencari ide di media sosial tetapi memuaskan rasa kepo saja.
4/ Bawa buku catatan
Berniat mencari ide di medsos, tetapi tidak mencatat apapun? Berarti ada yang salah dengan niat di hati.
Percuma saja kalau hal itu terjadi. Ide yang ada akan dilepaskan lagi dan Anda akan pulang dengan tangan hampa saja. Ide itu seperti jelangkung, yang sering datang tak diundang, pulang seenaknya saja.
Pastikan ide yang ditemukan dimasukkan ke dalam buku catatan (apapun bentuknya) agar bisa dipergunakan nantinya.
5/ Bergabung dengan komunitas
Tidak ada salahnya bergabung dengan sebuah komunitas di media sosial. Facebook memiiliki banyak sekali grup dimana Anda bisa bergabung.
Berkumpul bersama dengan orang-orang sejenis akan semakin memperjelas tujuan. Tidak lagi tanpa arah.
Apalagi salah satu fungsi grup/komunitas di, salah satunya Facebook adalah tempat berinteraksi, bertukar pikiran, orang-orang yang memiliki minat serups.
Meski tetap harus berhati-hati karena banyak grup/komunitas yang sudah menjadi tempat sampah link akibat kerakusan para blogger dalam melakukan promosi.
Pilih komunitas yang tepat.
Apakah dengan melakukan ini semua pasti bisa tidak tergiur keriuhan medsos saat mencari ide disana? Yah, tidak akan 100% bisa.
Bagaimanapun, kita manusia. Ada banyak sisi kelemahan dalam diri yang membuat kadar kekepoan kita terhadap kehidupan orang lain muncul. Apalagi kalau orang itu terkenal.
Namun, belajar dari pengalaman sendiri, setidaknya 90% waktu yang saya sediakan untuk bermedsos terpakai dengan baik. Saya bisa menemukan banyak sekali ide dan wawasan di sana.
Bahkan, banyak tulisan yang ada di blog MM ini pun hasil dari penjelajahan media sosial.
Mengenai yang 10% lagi, ya itu tadi. Saya masih manusia yang tidak bisa lepas dari keisengan tak jelas.
Bagaimana dengan Anda? Sudah pernah mencoba mencari ide di media sosial, jenis apapun?