Mau tahu kegiatan blogging yang paling menghabiskan waktu? Namanya, mencari ide. Saya pernah mengalami duduk di depan komputer, tetapi pada akhirnya tidak melakukan apa-apa dan tidak mengetikkan kata apapun meski kolom editor blog terbuka.
Semua itu karena saya tidak menemukan di kepala sesuatu untuk ditulis. Beberapa jam dihabiskan sekedar untuk berselancar di dunia maya agar bisa bersua dengan yang namanya ide.
Sangat membuang waktu dan tidak produktif.
Setelah beberapa kali mengalaminya, saya memutuskan untuk menemukan solusinya, yaitu dengan membuat dan memiliki catatan ide. Istilah yang saya berikan pada catatan ide tersebut adalah gudang ide. Biar terlihat keren sedikit.
Bentuk awalnya sangat sederhana, yaitu berupa potongan kertas ukuran 20-15 centimeter saja dan terbuat dari kertas bekas dan distaples. Kemudian, saya tambahkan buku notes.
Karena sisi kepraktisan, kemudian saya memakai agenda ditambah dengan aplikasi notes.
Tujuannya sederhana, yaitu ketika ada ide di kepala, tentang apapun, saya bisa mencatatkannya di kertas. Jadi, ketika saat menulis tiba, saya hanya perlu membuka catatan dan kemudian membuat tulisan berdasarkan ide yang dipilih.
Dalam perkembangannya, saya melakukan perubahan dalam hal perangkat dan sistem yang dipergunakan untuk membuat catatan atau daftar ide. Semua itu terjadi karena saya terlalu rajin membuat ide, sehingga kertas dan aplikasi notes tidak lagi mencukupi.
Saya belum merasa nyaman dengan menggunakan smartphone sebagai alat pencatat akibat mata yang minus 7,5. Layarnya yang kecil menyulitkan untuk dibaca. Juga, pada smartphone sulit sekali melakukan kategorisasi dengan baik. Lagi-lagi karena ukuran layarnya yang kecil.
Notebook sangat membantu saat berada di meja kerja. Aplikasi Microsoft One Note bisa berfungsi dengan baik, tetapi sulit untuk dibuka dalam perjalanan. Padahal, saat menuju kantor itu tersedia banyak waktu lowong yang bisa dipergunakan mencari atau mengembangkan ide.
Jadi, saya kembali ke cara lama, yaitu mencatat dengan cara menulis.
Sekarang saya menggunakan beberapa jenis buku, yaitu
- BUKU : mirip dengan saat bersekolah dulu, saya kembali memanfaatkan fungsi buku sebagai tempat mencatat. Beberapa blog catatan idenya disimpan dan diberi nomor
- FOLDER LOOSE LEAF : karena saya juga memerlukan buku yang bisa dibawa, maka saya membeli folder loose leaf, persis seperti saat kuliah dulu. Ada setidaknya 6 folder di atas meja
- AGENDA : saya juga memanfaatkan ini dan mempergunakannya untuk melakukan brainstorming atau mencari ide saat berada di atas kereta menuju kantor
Sebagai tambahan, saya juga menggunakan sticky note atau post-it agar ide yang tiba-tiba muncul bisa ditempelkan di tempat yang terlihat.
Tambahan lagi, di atas meja kerja terdapat sebuah papan yang berisikan tempelan sticky note tadi dengan berbagai ide di dalamnya. Papan ini juga digunakan untuk mengingatkan berbagai jadwal.
Bagaimana dengan hasilnya? Jelas lebih baik. Saya tidak lagi bermasalah dengan yang namanya ide. Ketika banyak blogger mengeluh karena sang ide tidak mau muncul, saya justru menghadapi masalah berikut ide mana yang harus diprioritaskan menjadi bahan tulisan.
Karena itu masalah lain, tidak akan dibahas di sini.
Saya berhasil menghindarkan diri dari bengang bengong tidak karuan di depan layar komputer karena masalah ide. Tulisan ini adalah yang ke-7 terbit hari ini dan masih ada beberapa lagi yang akan menyusul.
Jadi, kalau memang berniat produktif sebagai blogger, tips ke-4 yang saya berikan adalah buat dan miliki catatan atau daftar ide (terserah Anda menamakannya).
Sederhana apapun, yang satu ini akan banyak membantu.
Kalau mau tips atau penjelasan caranya, sederhana saja kok. Coba lakukan ini
- TAHAP 0 (Persiapan) : bawa buku notes dan pulpen kemanapun Anda pergi agar kalau si ide datang, ia bisa segera di”buku”kan. Kalau tidak nyaman dengan menulis, smartphone bisa menjadi pengganti dengan aplikasi notesnya
- TAHAP 1 : catat ide apa saja yang muncul di kepala, dan jangan dipilah atau dipilih. Apapun yang muncul langsung dituliskan. Pemikiran lebih dalam bisa dilakukan di rumah saat waktu luang. Tidak perlu panjang, cukup 1 sampai 5 kata saja supaya tidak terlalu makan waktu
- TAHAP 2 : Ketika sudah sempat, buka buku catatan tadi dan kemudian mulai berpikir. Kembangkan ide-ide tadi menjadi anak dan cucu ide, dan langsung catatkan lagi. Lebih baik lagi diberi nomor urut. Bila memang ada waktu bisa dikategorisasi
- TAHAP 3 : ketika sebuah ide sudah diterbitkan, beri tanda dengan stabilo atau apapun menandakan bahwa ide tersebut sudah menjadi tulisan. Dengan begitu, kita bisa menghindarkan diri menerbitkan konten bertopik sejenis dalam rentang waktu yang dekat
Itu saja.
Coba saja sendiri dan lakukan secara rutin, setiap hari. Anda akan terkejut betapa cepat panjang daftar ide Anda bertambah. Bahkan, Anda akan merasa kapasitas buku yang dipergunakan terlalu cepat habis.
Mengenai alat sendiri, silakan pilih yang membuat Anda nyaman saja dan alat itu tersedia. Apapun itu, yang terpenting dari semua itu adalah ide tersebut jangan dibiarkan berkeliaran.
Belenggu mereka dalam buku catatan agar tidak seenaknya pergi pulang.
Saya melakukan itu dan Alhamdulillah, berhasil dengan baik. Tidak ada lagi membuang waktu tanpa melakukan apa-apa.
Semua itu karena saya sudah membuat dan memiliki catatan, daftar, atau gudang ide.
Silakan buat versi Anda sendiri.