Sering tidak disadari terkadang keinginan yang ada di dalam hati seorang blogger bisa menjadi penyebab hadirnya writer’s block atau hambatan dalam menulis.
Beberapa contoh keinginan itu
- menyenangkan orang lain
- terlihat hebat di mata orang lain
- mendatangkan ribuan pengunjung
- ingin menginspirasi orang lain
- ingin menerapkan teknik SEO
Pada akhirnya hati dan kepala menjadi terasa berat sekali dan bahkan akhirnya membuat seorang blogger tidak bisa menulis.
Oleh karena itu, saran kedua dari saya, bagi blogger yang butuh solusi mengatasi writer’s block, adalah cobalah menulis dengan bebas dan tanpa target atau beban keinginan-keinginan itu.
Tuliskan saja apa yang ada di kepala.
Tidak perlu berpikir tentang keyword atau kata kunci. Tidak perlu juga menghitung jumlah kata. Bahkan, kalau bisa tidak perlu berpikir apakah tulisan tersebut bermanfaat atau tidak bagi pembaca.
Menulis lah dengan bebas dan lepas. Biarkan saja kata yang ingin keluar meluncur begitu saja tanpa mempertimbangkan sesuai dengan PUEBi atau tidak.
Fokus saja mengalirkan yang dirasakan dalam hati dan terlintas di kepala ke dalam kata-kata.
Belajar dari pengalaman, cara yang disebut dengan free writing atau menulis bebas ini sangat membantu sekali. Seringkali tidak terasa saya bisa menelurkan tulisan dalam jumlah banyak padahal sebelumnya kepala terasa buntu.
Melakukan penulisan bebas seperti ini bisa menjadi pilihan cara jika Anda menghadapi kebuntuan seorang penulis.
Bila yang menjadi masalah adalah takut kalau image blog rusak, pastikan saja jangan sampai menekan tombol publish. Kalau masih khawatir secara tidak sengaja tombol itu tertekan, buka aplikasi Word di komputer dan menulis lah dengan bebas di sana.
Masih khawatir juga, ambil ballpoint dan kertas. Anggaplah Anda sedang mengisi diary dan sudah pasti tidak akan diterbitkan di blog.
Yang pasti tetaplah menulis, tetapi tanpa beban. Tanpa target. Tanpa keinginan yang mengganduli hati dan kepala.
Biarkan diri bebas saat menulis. Jarang-jarang blogger sekarang bisa melakukan cara ini karena umumnya kepala dan hati terkontaminasi dengan berbagai keinginan tadi.
Menulis lah untuk diri sendiri dan kesenangan.
Biasanya, jika hati sudah merasa senang, maka writer’s block itu sudah menghilang atau setidaknya berkurang.
Ketika saat itu tiba, barulah Anda kembali ke rutinitas menulis di blog.
(Saran kedua dalam seri Solusi Writer’s Block. Untuk yang pertama bisa lihat di Merapikan Meja Kerja – Solusi Writer’s Block #1. (Untuk melihat semua posting dalam seri ini silakan klik Solusi Writer’s Block))
“Menulis itu mudah, hanya mencoret kata2 yang salah”.
Nah bener kan?