“Ngeblog itu Berat” – Sufia Tippu : Mau Tahu Alasannya?

Ngeblog itu Berat - Sufia Tippu, Mau Tahu Alasannya

Masyarakat awam membayangkan bahwa ngeblog atau blogging adalah sebuah pekerjaan yang menyenangkan. Pekerjaan impian. Cukup dengan menulis dan kemudian uang akan datang dengan sendirinya. Tiket untuk bepergian ke mancanegara disediakan sponsor.

Padahal sebenarnya tidak demikian. Seorang Sufia Tippu, penulis dan jurnalis untuk berbagai penerbitan terkenal punya pandangan berbeda. Ia yang sudah menulis untuk majalah Fortune, Nikkei Electronics Asia, The Times of Indoa, dan banyak penerbitan besar lainnya mengatakan

Blogging is hard because of the grind required to stay interesting and relevant

Sufia Tippu

Terjemahan

Ngeblog itu berat karena usaha yang dibutuhkan untuk tetap menarik dan relevan

Sufia Tippu

Yap, memang tidak mudah. Apalagi untuk tetap bisa membuat diri menarik di mata pembaca. Lebih susah lagi agar apa yang kita berikan masih relevan dengan berbagai perkembangan yang terjadi.

Berat sekali.

Oleh karena itu, seorang blogger memang mau tidak mau harus mengembangkan diri dan menjadi pengamat yang baik.

Namun, ada satu catatan tersendiri. Pandangan Sufia memang tidak salah sama sekali, tetapi pandangan itu tidak berlaku umum.

Meskipun di zaman sekarang, salah satu alasan utama seseorang menjadi blogger adalah uang dan ketenaran, tetapi masih ada sebagian yang melakukannya bukan dilandasi kedua hal itu.

Masih ada mereka yang melakukannya untuk iseng, media bersenang-senang, atau sekedar tempat pelampiasan uneg-uneg. Motif non uang dan ketenaran seperti itu membuat blog terasa lebih ringan dan bahkan tanpa beban.

Untuk itulah, saya berusaha seminimal mungkin untuk tidak berpikir tentang pembaca. Bukan berarti benar-benar tidak peduli, tetapi saya memutuskan untuk mengalihkan pikiran dari mereka, terutama saat menulis.

Dengan begitu beban yang hadir tidak akan menjadi penghambat dalam menjalankan fungsi saya sebagai blogger.

Fokus akan diberikan pada bagaimana menuangkan pikiran dan ide dalam tulisan. Saya akan menyerahkan urusan penilaian atau kualitas kepada pembaca saja.

Silakan menilai sendiri.

Cara seperti ini lumayan berhasil karena saya bisa “lebih lepas” dalam berkarya dan tidak dibebani untuk menyenangkan orang lain.

Bagaimana menurut Anda? Apakah benar ngeblog itu berat?

Leave a Comment