Setelah Hampir 8 Tahun, Bukan 100% Blogger Lagi

Tidak terasa. Tahun 2022 merupakan tahun ke-8 perjalanan saya sebagai seorang “blogger” atau “bloger” atau narablog (terserah mau pilih yang mana julukannya). Belum tepat delapan tahun karena masih sekitar 5 bulan lagi sebelum mencapai titik itu di bulan September nanti.

Sebuah perjalanan yang saya sendiri pada awalnya tidak pernah menyangka bisa tercapai.

Perjalanan yang lumayan panjang dan penuh lika-liku, naik turun, jungkir balik, dan yang pasti belum menjadi kaya juga dari kegiatan menulis di blog ini. Padahal, kata banyak “pakar” blogging, seharusnya saya sudah bergelimang uang kalau mengikuti teori mereka.

Mungkin karena saya orang yang bodoh bin ndableg belum juga menjadi hartawan.

Tapi, who cares!

Saya menikmati kehidupan di dunia ini. Menarik, penuh tantangan, dan juga penuh pertemanan.

Delapan tahun. Belum terlalu panjang bagi Diana Rikasari atau banyak blogger lainnya, tetapi menurut saya sendiri sudah lumayan panjang.

Setelah waktu tersebut, apa yang sudah saya capai?

Sebuah fakta kecil saja, bahwa saya bukan 100% blogger lagi.

Awal langkah saya memang dimulai sebagai blogger yang menulis demi kesenangan pribadi, menceritakan apa yang ada di kepala, dan mencari kepuasan sendiri. Namun, belakangan setelah direnungkan saya sudah mengalami perubahan (baik atau buruk tergantung sudut pandang).

Dunia saya melebar karena sekarang saya sudah menjadi seorang

  1. wiraswasta-wan karena belakangan sudah menerima lebih banyak order dari pengguna jasa untuk membuat website
  2. menjadi motivator kecil kecilan bagi rekan-rekan fotografer untuk membangkitkan semangat mereka yang ngedrop akibat pandemi
  3. menjadi fotografer karena juga sudah menerima order kecil-kecilan jasa fotografi padahal awal mula menekuni dunia potret memotret ini karena kebutuhan mengisi blog
  4. menjadi pengusaha di bidang media, iya kan? Dengan memiliki Lovely Bogor Network meski belum mampu membayar karyawan
  5. menjadi agen “tenaga kerja” karena mulai “menjual” orang dalam artian saya sekarang sering menawarkan skill orang lain kepada yang lain

Dengan sebegitu banyaknya perubahan dalam diri saya, di dunia blogging, Apalagi setelah belakangan ini justru saya vakum menulis lumayan lama.

Rasanya, setelah hampir 8 tahun, saya harus menerima bahwa peran yang dimainkan sudah berubah. Saya bukan 100% blogger lagi, meski tidak tahu juga berapa persentase sebenarnya jiwa blogger dalam diri yang sudah tersisa.

Menyesal? Tidak lah. Manusia berubah dan akan terus berubah setiap hari karena memang tuntutan dunia kepada manusia begitu adanya. Konsisten bukan berarti harus begitu begitu terus selamanya. Kalau itu terjadi, namanya bebal.

Yang saya alami adalah bagian proses dari tumbuh kembang seorang manusia. Tidak ada yang salah dengan hal itu.

Saya hanya menjaga agar konsistensi jiwa blogger tidak padam dan terus menyala, yaitu dengan terus menulis. Dan, saya masih melakukan itu dan masih memiliki niat untuk terus melakukannya sampai akhir hayat nanti.

Setidaknya, dengan begitu saya memastikan kalau jiwa bloggernya masih ada, meski terkadang tertutup oleh semakin banyaknya kegiatan yang harus saya tangani.

Kira-kira Kawan MM tahu berapa besar jiwa blogger yang masih tersisa di diri saya? Kalau ada yang bisa menduga, silakan berikan pandangan yah.

6 thoughts on “Setelah Hampir 8 Tahun, Bukan 100% Blogger Lagi”

  1. Yaa kalau menurut saya kong Anton masih seorang Blogger kok. Jadi tak perlu ada yang dirisaukan dan jadi blogger tidak pernah dituntut harus gini harus gitu. Karena yang menentukan semuanya yaa diri kita sendiri.😊😊

    Saya dari tahun jebot malah tidak 100% merasa jadi seorang blogger. Tetapi hal itu tidak pernah saya perdulikan. Dan saya menikmati itu semua tanpa beban dan tidak pernah perduli jadi blogger sekian lama harus kaya dan punya penghasilan dari blog.😁😁

    Reply
    • ga risau kok kang.. hanya sedikit refleksi kepada diri sendiri, melihat apakah idealisme yang menjadi awal masih ada dan terjaga.

      Kenyataannya sudah bergeser juga karena banyak hal. Bukan disesali dan tidak dirisaukan, hanya sebuah catatan saja

      Reply
  2. Percayalah, kita-kita semua tak akan pernah melupakan kalau Bapak Anton suhunya blogger 😀
    Inspiratif banget, karena semua pemikirannya itu bukan berdasar teori, tapi pengalaman pribadi langsung.

    Kalau jiwa blogger, sejujurnya saya cuman merasa suka nulis, cuman kalau disebut blogger ya udah, biar diajak kerja sama dan dapat duit wakakakakakak.

    Tapi sebenarnya, itu semua hanya karena saya suka nulis.
    makanya kerjaan saya yang konsisten di blog ya nuliiiisss aja, ga peduli yang penting, maupung yang nggak jelas wkwkwkw.

    Btw, 8 tahun itu lama dong ya.
    saya bahkan baru benar-benar aktif di tahun 2018 silam 😀
    Makanya, saya selalu kabur kalau udah ngomongin teoritis blog, masih berasa nyubiihhhhh 😀

    Reply
    • hahaha.. kalau lupa, tar saya bikin inget wakakaka.. abis ga enak ga ngerusuhin orang .. dasar bawaan dari orok begitu, ya kalau ga begitu ga semangat.

      Yang penting kan itu Rey, nulis dan dapet duit. Mau disebut apaoun ga masalah kan.. hahahaha percuma saja dapat gelar bagus bagus cuma ga dapat sesuatu dari kegiatan kita.

      Iya lah.. lama.. hahaha.. cuma aku sendiri ga sangka bisa tahan selama itu ngeblog.. Hem.. teori mah ga usah dibahas, yang penting mah dipraktekin. Percuma saja berdebat soal teori kalau kita ga bisa praktikinnya

      Reply

Leave a Comment