3 Fakta SEO Yang Sering Terlupakan

3 Fakta SEO Yang Sering Terlupakan

Tiga fakta terkait SEO yang terlupakan bisa dilihat di bawah ini.

Sebagai catatan, pandangan ini tidak berlaku secara umum karena lebih kepada opini selama menjadi blogger dan berkunjung ke berbagai website, baik blog atau formal yang berhubungan dengan SEO. Pandangan dibuat lebih spesifik lagi pada dunia SEO di Indonesia.

1/ SEO itu bukan hanya satu, Google saja

Dari hasil membaca begitu banyak artikel terkait SEO, terutama di Indonesia, salah satu kesan yang timbul adalah bahwa SEO itu hanya untuk Google saja.

Hampir tidak ada blog atau website formal di Indonesia yang mengajarkan penerapan SEO yang berasal dari mesin pencari lain. Dunia SEO seakan memang ada hanya untuk Google.

Padahal, faktanya, di dunia maya, mesin pencari itu banyak sekali. Beberapa contoh dari mesin pencari yang ada

  • Duckduckgo
  • Yahoo
  • Baidu
  • Bing dari Microsoft
  • dan masih banyak lagi lainnya

Tidak salah kalau berbagai teknik SEO diarahkan untuk menyesuaikan dengan algoritma Google mengingat satu hal, yaitu mesin pencari Google menguasai 85% pasar mesin pencari (meski agak diragukan juga).

Namun, hal itu tidak mengubah fakta bahwa Google bukanlah satu-satunya penyedia mesin pencari. Banyak sekali penyedia mesin pencari bertebaran di dunia maya. Branding Google yang begitu kuat sampai pada titik banyak orang berpikiran bahwa hanya ada satu mesin pencari di dunia, yaitu mereka.

Dan, tentu saja, setiap mesin pencari akan memiliki algoritma yang berbeda-beda. Otomatis teknik SEO yang dipergunakan akan berbeda juga.

Contohnya saja Baidu, yang dibuat oleh Cina, pada dasarnya memiliki pasar yang kuat sekali. Penggunaan Google yang dibatasi atau bahkan diblokir dari negara itu membuat Baidu berkembang dan menjadi bintang di negara berpenduduk 1,5 milyar itu. Google tidak berkutik di sana.

Jumlah pengguna mesin pencari di Cina, meski tidak bisa menyaingi Google, tetapi jumlahnya luar biasa besar. Sistem monopoli yang diterapkan di negeri Tirai Bambu itu memastikan Google tidak akan bisa merusak pasarnya.

Contoh berikutnya adalah Bing keluaran Microsoft. Sejauh ini memang bukan merupakan saingan utama, tetapi, dengan popularitas Microsoft pada perangkat keras, seperti laptop dan komputer, penggunanya pun tidak bisa dipandang remeh. Apalagi kalau Bing sekarang dipadukan dengan browser Microsoft Edge.

Tambahkan lagi dengan Facebook, Instagram, Tiktok, dan media sosial yang sebenarnya juga menggunakan mesin pencari terbatas. Mesin pencari itu hanya ada di dalam medsos tersebut saja.

Jadi, bukan lagi sebuah asumsi, tetapi fakta bahwa SEO adalah sebuah teknik yang bukan hanya diperuntukkan untuk Google. Mayoritas mengaitkannya dengan Google, tetapi faktanya istilah ini lebih umum dan setiap jenisnya akan beragam tergantung dari mesin pencari yang ditargetkan.

SEO yang berlaku untuk Google, belum tentu berlaku untuk Bing atau Duckduckgo, dan hampir bisa dipastikan tidak berlaku untuk Baidu.

2/ SEO itu dinamis, tidak statis

Banyak sekali artikel di dunia maya yang bisa menggunakan kata “PASTI”, “WAJIB”, dan sejenisnya.

Padahal, hal tersebut bertentangan dengan satu fakta lain bahwa SEO itu sifatnya dinamis, tidak statis. Artinya, teknik SEO akan mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Sesuatu yang dulu terpakai, sangat bisa jadi dalam 1-2 tahun berikutnya sudah usang dan tidak berguna lagi.

Salah satu contohnya adalah penebalan huruf atau garis bawah. Dulu, teknik SEO yang baik memerlukan penebalan huruf atau garis bawah pada keyword yang ditarget. Namun, sekarang, tanpa adanya tindakan seperti itu, mesin pencari pun tetap akan menemukan kata kunci yang dimaksud.

Belum lagi pada penempatan keyword dimana dulu sebisa mungkin di awal artikel, frase kata kunci harus dimasukkan dan urutannya harus sesuai dengan pemikiran pasar. Belakangan, algoritma mesin pencari bahkan sudah bisa menemukan kata kunci yang dipisah-pisah urutannya.

Semua itu menunjukkan bahwa SEO bukanlah sebuah hal yang statis dan tidak berubah. SEO adalah hal yang dinamis dan akan terus berubah. Bahkan, kalau mengikuti beberapa website khusus pemerhati SEO, seperti Search Engine Journal atau SE Round Table, disana akan terlihat betapa dinamisnya dunia mesin pencari.

Perubahan algoritma terjadi bahkan dalam satu hari bisa beberapa kali. Perubahan itu juga dipecah lagi menurut lokasi geografis karena sering hasil dari perubahan algoritma dirasakan di satu negara, tetapi tidak di negara lainnya.

Dinamis dan sangat cepat perubahannya.

Hal ini bertentangan sekali dengan banyak sekali artikel yang membahas atau memberikan tutorial SEO yang memandangnya sebagai sebuah hal yang statis dan tidak mengalami perubahan.

Padahal, perubahan itu terjadi setiap waktu.

Sangat dinamis

3/ SEO bukan segalanya

Banyak sekali blog atau website yang mengatakan bahwa SEO itu luar biasa penting. Bahkan, ada yang berani mengatakan bahwa sebuah website atau blog tanpa SEO bisa dipastikan akan mati dan tidak berkembang.

Padahal, faktanya banyak sekali blog atau website yang bahkan tidak menggunakan teknik SEO sekalipun terkenal dan sukses meraup pembaca, serta, tentunya, uang. Contoh saja blog Listverse, Dooce, dan tidak terhitung jumlahnya.

Semua situs itu menunjukkan bahwa pemakaian SEO bukanlah sebuah hal yang mutlak. Ada atau tidaknya penerapan SEO pada sebuah website tidak bisa memastikan bahwa sebuah website atau blog akan sukses atau gagal.

Pemakaian teknik SEO hanyalah sebuah opsi. SEO hanyalah satu bagian dari teknik content marketing saja, tidak bedanya dengan email marketing, iklan, dan lain sebagainya. Sesuatu yang bisa dipilih atau tidak karena tidak semua jenis website membutuhkan SEO, seperti contohnya blog personal yang justru menggunakan secara kaku SEO akan merusak bahasa yang dipergunakan.

SEO penting, ya bagi mereka yang berusaha mengejar trafik organi dari “PENCARI INFORMASI”. Namun, SEO tidak penting bagi mereka yang hendak membaca cerpen atau tulisan bersifat kolumnis.

Pencari informasi tutorial cara melakukan sesuatu merupakan pasar yang pas untuk penerapan SEO pada sebuah website, tetapi hal itu tidak berlaku bagi mereka yang mencari konten hiburan.

Semua akan tergantung pada kebutuhan dari segmen pasar yang hendak dicapai dan teknik pemasaran konten yang hendak dilakukan.

Klaim bahwa tanpa SEO sebuah blog akan menjadi kuburan pun sudah terbukti tidak terbukti. Banyak website yang mengajarkan tutorial SEO bertumbangan, karena kesulitan mengitui ritme perubahan dan gagal dalam membuat website mereka berhasil. Sedangkan, banyak blog personal yang sukses dan dikenal di seluruh penjuru dunia, meskipun mereka tidak memakai SEO.


Pentingkah mengetahui 3 fakta terkait SEO yang sering terlupakan ini? Itu pilihan dan tergantung kebutuhan Anda.

Saya memandangnya lumayan penting dan oleh karena itulah saya menuliskannya beberapa kali dalam judul yang berbeda.

Dengan mengetahui fakta kecil ini, maka seorang blogger

  • kalau memang mau menerapkan teknik SEO, ada baiknya memutuskan pasar dari mesin pencari mana yang hendak ditargetkan karena penerapan SEO setiap search engine akan berbeda
  • tidak perlu lagi galau karena tidak menguasai teknik SEO karena masih banyak cara lain dalam hal membuat sebuah blog menjadi sukses dan terkenal
  • harus mau terus memperhatikan perkembangan algoritma dari mesin pencari, jika memang tujuannya memberikan tutorial SEO kepada pembacanya karena SEO itu dinamis dan terus berubah
  • tidak merendahkan lagi sesama blogger hanya karena ia sudah belajar SEO. Alasannya karena sebenarnya ilmu yang dimilikinya sebenarnya cepat menjadi usang dan dengan begitu akan cepat menghilang

SEO akan memberikan dampak pada sebuah website, ya benar. Banyak dampak positif dari pemakaian SEO. Namun, jangan hal itu diartikan sebagai tanpa SEO sebuah website atau blog akan mati.

Kalau itu yang ada di pikiran Anda, berarti Anda kurang main jauhnya, alias kurang belajar sehingga tidak bisa melihat fakta-fakta yang ada di dunia SEO.

Leave a Comment