Seribu posting mah sudah biasa.
Sombong? Memang. Kenyataannya, selama perjalanan saya sebagai blogger, jumlah blogpost yang sudah diterbitkan di berbagai blog yang saya kelola sudah melebihi angka tersebut.
Bisa dikata lebih dari 4000-5000 posting sudah pernah saya terbitkan. Isinya tentu beragam, ada yang hanya 100-200 kata, tetapi ada juga yang 20 ribu kata.
Temanya pun bervariasi, dari mulai sekedar curhat sampai dengan tutorial memotret.
Jadi, angka tersebut bukanlah angka keramat dan bukan sebuah pencapaian hebat. Saya sudah pernah melewatinya.
Namun, semua itu “agak istimewa” kali ini karena angka itu sepertinya akan segera tercapai di blog Maniak Menulis. Salah satu blog kesayangan saya karena di sini saya bisa bebas berekspresi tanpa kungkungan.
Label blog kesayangan, sampai begitu sukanya dengan blog ini, saya menargetkan angka 1000 blogpost bisa tercapai tahun 2018.
Yang ternyata, tidak tercapai. Bukan hanya di tahun itu saja, ketika target direvisi ke tahun 2019, kemudian 2020, tetap saja angka 1000 tidak terpenuhi.
Sudah tidak ingat berapa pembenaran (alasan) penyebabnya karena tidak penting. Yang jelas, target tidak tercapai.
Entah apa masalahnya.
Baru hari ini saya menyadari bahwa sudah ada 997 blogpost di sini. Butuh tiga lagi untuk melengkapinya agar angka bagus 1000 tercapai.
Jadi, keterlaluan sekali kalau tahun ini saya tidak bisa melengkapinya sesuai dengan target yang sudah molor beberapa tahun.
Untuk itulah saya membuat tulisan tidak jelas ini. Tulisan yang tidak memberikan apa-apa selain mengurangi angka yang harus dipenuhi untuk melengkapi angka 1000.
Lagipula, setidaknya saya melakukan sesuatu untuk mempercepat proses adaptasi ulang dengan dunia blog yang sempat ditinggalkan karena berbagai “alasan pembenaran” lainnya. Sudah terlalu lama saya meninggalkannya dan lumayan meninggalkan “lubang” dalam keseharian saya.
Juga, setidaknya kalau blog MM punya seribu posting, saya bisa mengatakan dengan rasa bangga kosong bahwa sudah ada 4 blog yang saya kelola yang sudah mencapai 1000 posting.
Pastinya akan terkesan keren bagi banyak orang, meski bagi saya sendiri, saya tahu pasti angka itu tidak bermakna apa-apa. Bukan pencapaian spesial yang harus dibanggakan. Bukan juga bukti konsistensi karena kenyataannya saya juga belum konsisten.
So, selamat datang posting ke 998 dan semoga saja, perlahan tapi pasti saya bisa kembali ke dunia yang saya sukai itu.
Dan, yang jelas rutinitas menulis bisa kembali seperti sedia kala dan tidak lagi seperti jelangkung, yang datang dan pergi seenak udelnya.
Kalau yang ke – 1000 saya ajah yang nulis artikelnya , kira – kira gimana yah pak ?
Tapi tulisan saya jelek sih…..hahaha.
Boleh banget… Silakan Kang.. Saya tunggu yah dan saya jadwalkan untuk menjadi postingan ke 1000 di Blog MM.
Kapan bisa dikirim? 😀
Terima kasih Pak atas Izinnya.
Mudah – mudahan hari ini bisa rampung yah Pak.Mohon doanya. 🙂
Saya yang berterima kasih buat Kang Nata…Ditunggu Kang. Bakalan jadi hari spesial buat blog MM
Kak, 1000 post itu keren banget menurutku!! Ayo 2 post lagi habis itu kita tumpengan ya? 🤪
Keren dari mananya? Hahahahaha…. Cuma angka.
Maaf saya ga suka tumpeng, sukanya nasi uduk.. Tapi kalau dikirimin saya akan merasa senang. kirim yah Peri.. hahaha
Mantap gilak,
udah mah blognya lebih dari 2, jumlah postnya seribu…
udah deh, ga bisa komen apa-apa lagi selain salut…
Hahaha.. salut rasa coklat yah.. wkwkwkwk
Tidak ada yang perlu disaluti, cuma sekedar angka sajah.. You can do it too
Early congratulations untuk postingan yang keseribu di blog MM 🎂🎂🎂 Kira-kira bisa berlanjut ke postingan yang kedua ribu, tiga ribu, atau malah sepuluh ribu? Sehat terus biar bisa pecah telur di angka yang lebih tinggi, Pak Anton!
Makasih Eva, kemana saja.. Masih aktif menulis kan? Sudah lama tidak berkunjung ke blognya Eva. Maaf yah
Angkat topi deh.
Eh saya nggak pakai topi ding, hahahaha.
Tapi beneran salut sih, nggak salah disebut maniak menulis, karena seperti kata Kang Nata ya, jarang ada blogger yang punya banyak banget blog, tapi semuanya ditulis sendiri.
Saya aja 3, udah mau sekarat nulisnya hahahaha.
Bahkan, kadang saya udah nggak sanggup nulis kayak dulu, kalau dulu tuh saya baca postingan saya tuh lebih runut, biar kata curhat ya.
Ada masalah, ada solusi.
Nah sekarang, kadang udah capek kasih solusi, capek nulis wakakakakak.
Jadi jempol dah buat Bapak blogger senior panutan uhukkkk 😀
Kan di balik layar, sebenarnya saya “sekarat” juga Rey.. Cuma nggak keliatan saja.. hahahahaha
Siapa bilang harus ada solusi, cerita mah cerita saja..
Gusrak.. Bapak Blogger..