FORM ARTIKEL : Niru Drakor Untuk Mengurangi Spontanitas dan Menghasilkan Tulisan Yang Lebih Baik

FORM ARTIKEL Niru Drakor Untuk Mengurangi Spontanitas dan Menghasilkan Tulisan Yang Lebih Baik

Selamat Malam Kawan MM!

Tahukah kawan kalau saya sekarang sudah tidak lagi menulis langsung di editor blog? Belakangan dashboard blog hanya akan dikunjungi saat saya hendak meng-copy tulisan dan kemudian menyetting jadwal terbit.

Sejak 2 minggu terakhir di tahun 2023, semua tulisan dibuat dengan perangkat yang berbeda, yaitu di aplikasi Words buatan Microsoft. Tulisan-tulisan tidak akan langsung diterbitkan di blog dan hanya akan disimpan sampai jadwal terbitnya sudah ditetapkan.

Tepatnya, tulisan yang sedang Anda baca ini dibuat menggunakan Form Artikel buatan sendiri dengan Word.

Salah satu masalah dalam kegiatan ngeblog yang selama ini saya lakukan adalah

  1. Blog saya banyak sekali, bahkan bagi banyak orang “kebanyakan”
  2. Sifat spontanitas dalam ngeblog sangat besar
  3. Pengeditan mendapatkan porsi yang sangat sedikit sehingga banyak sekali salah ketik atau kalimat yang tidak nyambung

Ujungnya, saya merasa ada hal yang harus dibenahi kalau mau menjadi blogger yang lebih baik.

Nah, untuk memecahkan masalah itu, saya memulai dengan memakai sistem ban berjalan dan sistem batch, dimana hanya satu kegiatan dilakukan pada satu waktu. Kalau saya mau menulis, ya menulis saja dan tidak dicampuri dengan mengedit foto atau mencari ide.

Tujuannya agar produktivitas dan efisiensi pemakaian waktu berjalan maksimal.

Untuk melakukan sistem ini, pemakaian editor di blog harus dibuang karena terlalu banyak distraksi alias godaan saat menulis, seperti keinginan untuk memasukkan backlink atau internal link, atau memasukkan image ke dalam tulisan. Perhatian akan mudah teralihkan.

Untuk memastikan bahwa kegiatan menulis menjadi hanya menulis saja, saya memerlukan sebuah aplikasi atau cara yang tidak langsung berkaitan dengan blog. Aplikasi ini harus hanya sebagai alat menulis saja.

Setelah beberapa aplikasi dipertimbangkan, pilihan dijatuhkan pada aplikasi Microsoft Office, yaitu Word.

Sayangnya, karena terlalu polos, saya khawatir rasa bosan akan hadir. Bagaimana tidak, halaman Word hanya polos putih saja dan tidak ada variasi, selain menu.

Untungnya, saya belakangan saat malas rajin menonton drakor, drama Korea, terutama yang temanya “office drama”, seperti The Stranger.

Biasanya dalam drama-drama itu banyak adegan pemerannya membaca atau menandatangani dokumen kerja. Umumnya kertas kerja yang ditampilkan berbentuk formulir laporan.

Iseng, dan juga supaya saya tidak merasa terlalu bosan karena suasana yang terlalu monoton, sebuah form atau formulir dibuat. Nama yang saya sematkan adalah Form Artikel.

FORM ARTIKEL  Niru Drakor Untuk Mengurangi Spontanitas dan Menghasilkan Tulisan Yang Lebih Baik

Di form inilah sekarang saya menulis dan membuat posting.

Pada form ini, seperti bisa dilihat, bagian atasnya terdapat beberapa kolom berisi keterangan

Judul : Rencana judul yang dipakai dan masih bisa diedit

Blog : karena saya memiliki banyak blog, jadi harus dipastikan tulisan tidak akan tercampur baur antara satu blog dengan yang lain

Point of View : ini pengingat agar saya tidak menyimpang dari ide di kepala saat menulis

Tanggal : kapan tulisan ini pertama dibuat

Status : Draft – Unedited menunjukkan bahwa draft ini belum mengalami pengeditan dan masih seperti saat keluar dari kepala. Kalau sudah diedit akan berubah keterangannya, begitu juga kalau sudah dijadwalkan terbit

Image/Foto : bentuk image yang dipasang dimasukkan ke dalam kolom ini agar saya tidak lupa bentuk image yang akan ditampilkan dan dimana harus dicari

• Konten : disinilah isi tulisan akan dibuat

Ketika form artikel selesai diisi, maka draft akan masuk ke dalam folder blog yang sudah ditetapkan. Dengan begitu, tidak ada lagi yang namanya draft menghilang entah kemana. Semua akan bisa ditemukan pada tempatnya.

Bagaimana hasilnya?

So far so good. Sejauh ini hasilnya sangat baik. Pemakaian form artikel menunjukkan keputusan tentang hal ini sangat tepat. Tentu saja, pembuktiannya masih memerlukan waktu panjang, tetapi setelah digunakan secara rutin, hasil yang diharapkan sudah terlihat.

Dengan form ini, saya

  • Memiliki fokus yang lebih baik karena kebiasaan menyelingi kegiatan menulis dengan menaruh link atau image sudah tidak bisa dilakukan. Saat menulis akan dipenuhi dengan kegiatan menulis saja
  • Lebih terorganisir karena draft disimpan dengan baik dan mudah ditemukan
  • Produksi artikel meningkat karena selama masa liburan kemarin bisa menghasilkan lebih dari 10 tulisan dalam dua hari
  • Pengeditan pun berjalan karena tidak ada godaan untuk langsung mempublishnya
  • Setidaknya dua buah blog sudah punya artikel untuk satu bulan, yaitu Lovely Bogor dan LB Fotografi untuk bulan Januari 2024
  • Rasa bosan juga tidak hadir dan kalau pun hadir, form ini mengingatkan saya akan kata “kerja” dan menambah sedikit motivasi untuk terus menulis

Bonus pun didapat karena form ini mudah di-print. Dengan kata lain, sangat memungkinkan bila dibutuhkan demi efisiensi waktu, draft bisa dicetak dan kemudian diedit pada saat saya berada di kereta atau dimanapun saya berada. Bahkan, bukan tidak mungkin, saya akan membeli sebuah tablet agar pengeditan bisa tetap ramah lingkungan sambil tetap memanfaatkan waktu luang.

Secara garis besar, saya sangat optimis bahwa form artikel akan memberikan hasil yang baik di masa depan bagi kehidupan ngeblog yang dilakukan.

Jadi, ini salah satu cara ngeblog terbaru yang saya lakukan di tahun 2024. Tidak menyangka juga iseng nonton drakor melahirkan ide baru terkait sistem kerja.

Bagaimana dengan kawan MM? Apakah masih menulis langsung di editor blog?

2 thoughts on “FORM ARTIKEL : Niru Drakor Untuk Mengurangi Spontanitas dan Menghasilkan Tulisan Yang Lebih Baik”

  1. Bapaaaakkk, thanks sharingnya, ini bisa jadi inspirasi buat akoh juga nih.
    Kalau saya baru sebatas temanya aja, itupun lebih banyak diselingkuhi, alias kagak jadi dipakai, karena sering mood juga berperan dalam menulis 😀
    Kalau bikin kayak Bapak ini, otomatis lebih terarah dan nggak kalah sama mood 😀

    Reply
    • Memang itu tujuannya. Saya sadar sekali kalau cuma ide, besar kemungkinan suatu waktu akan terlupa.. Makanya ada Point of View dan beberapa detail lainnya untuk membantu saya mengingat ide terkait tema tersebut

      Reply

Leave a Comment