Sebenarnya, bukan sesuatu yang perlu diperdebatkan. Masing-masing orang punya caranya sendiri-sendiri dalam menulis dan menentukan jumlah kalimat dalam satu paragraf untuk posting di blog.
Namun, ada satu hal yang perlu dijadikan catatan juga, pembaca secara daring memiliki kareakter sendiri.
Pembaca website pada dasarnya tidak membaca, mereka melakukan scanning. Rata-rata hanya 4,4 detik dihabiskan untuk 100 kata. Singkat sekali.
Oleh karena itu, sebisa mungkin, sebuah artikel di blog, dibuat dengan mempertimbangkan hal ini. Tujuannya agar pembaca bisa mendapatkan informasi atau ide dalam waktu sesingkat-singkatnya.
Sekali lagi, tidak ada patokan pasti.
Namun, jumlah kalimat dalam satu paragraf, untuk sebuah artikel di blog, sebaiknya berkisar antara 1-4 saja. Itupun dengan setiap kalimat maksimum memiliki 9-12 kata (bahasa Inggris), tetapi dalam bahasa Indonesia maksimum antara 12-15 kata (opini).
Bila Anda menggunakan plugin Yoast SEO, di dalamnya ada Flesch Reading Ease, yang akan memberi sinyal berupa angka dan warna merah jika paragraf terlalu gemuk dan kalimat terlalu panjang.
Angka itu akan memberi sinyal bahwa paragraf mudah dibaca atau tidak.
Dengan membatasi jumlah kalimat dalam satu paragraf seminimal mungkin, diharapkan pembaca
- tidak merasa ruwet ketika pertama kali melihat tulisan (terutama jika melalui ponsel)
- tidak langsung malas membaca karena keruwetan itu
- mereka bisa langsung menemukan inti yang ingin disampaikan
Itulah mengapa selalu disarankan menggunakan conversational tone (seperti berbicara) saat menulis di blog. Salah satu tujuannya adalah agar penulisan kalimat lebih singkat dan paragraf tidak menjadi obesitas.
Sekali lagi, tidak ada pemaksaan dalam hal ini. Semua orang bebas menentukan jalannya sendiri. Semua ini bukan peraturan yang harus diikuti.
Namun, yang jelas, saya memang malas sekali kalau membaca konten dengan banyak paragraf gemuk. Apalagi, kalau hanya sekedar cerita saja.
Yang biasa saya lakukan kalau menemukan yang begitu adalah menscroll secepat mungkin dan menjelajah tumpukan kata untuk menemukan sesuatu yang menarik.
Kalau berhasil menemukan saya lanjut, kalau tidak, yo wis, saya tekan tombol back.