Menjadi Produktif Bukan Berarti Harus Selalu Menerbitkan Artikel Tiap Hari

Menjadi Produktif Bukan Berarti Harus Selalu Menerbitkan Artikel Tiap Hari

Blogger akan selalu berharap bahwa dirinya bisa menjadi produktif dalam kegiatannya, yaitu ngeblog. Sadar atau tidak sadar, blogger paham sekali jika mereka ingin berhasil, maka mereka harus bisa konsisten dalam “menghasilkan” setiap saat.

Namun, seringkali, terjadi penyempitan dalam berpikir. Mungkin karena terlalu bersemangat, banyak sekali blogger yang menerjemahkan kata “produktif” dalam batasan “menulis dan menerbitkan artikel” setiap hari. Kurang dari itu, banyak blogger akan merasa gagal.

Padahal, sebenarnya, tidak selalu demikian. Seorang blogger bisa saja menjadi produktif bahkan tanpa harus mem-publish atau bahkan menulis artikel. Lebih ekstrim lagi, bahkan tanpa harus membuka komputer pun, seorang blogger bisa tetap produktif.

Mengapa bisa demikian?

Semua itu berdasar pada fakta bahwa kegiatan blogging adalah seperangkat kegiatan alias terdiri dari banyak bagian, bukan tunggal. Proses menulis menulis memang intinya, tetapi bukan satu-satunya. Masih banyak lagi aktivitas yang perlu dilakukan seorang blogger, seperti

1/ mencari ide untuk bahan tulisan

Tanpa adanya ide, bisa dipastikan bahwa proses menulis artikel tidak akan pernah dimulai.

Cukup dengan buku atau kertas apapun dan ballpoint atau pensil, tanpa komputer pun, Anda tetap melakukan kegiatan blogging yang satu ini. Bahkan, aktivitas ini harus menjadi sebuah kebiasaan bagi seorang blogger selama ia masih mau menyandang gelar blogger

2/ membuat editorial plan

Editorial plan merupakan sebuah hal yang penting bagi seorang blogger. Adanya jadwal penerbitan artikel akan mendorong kedisiplinan dan memastikan sebuah blog akan terus mendapat asupan artikel baru, yang tentunya akan membantu perkembangan blog.

Untuk membuatnya pun sederhana, cukup memakai calendar, baik digital atau cetak, atau membuat sendiri dengan excel, atau memakai Google Calendar , sebuah editorial plan bisa dibuat

3/ membaca blog lain

Seorang blogger harus terus berusaha menambah wawasannya dan kalau bisa sekaligus mencari ide untuk bahan tulisan.

Bermain ke blog-blog lain, terutama yang sesuai tema blog yang dikelola akan sangat menguntungkan dalam perkembangan seorang blogger dan sebuah blog.

Pastinya, tanpa harus menulis sama sekali juga bisa.

4/ meng-update plugin

Kalau blog yang dikelola berbasis WordPress, ada sebuah kegiatan yang perlu rutin dilakukan, namanya melakukan update, bukan blognya, tetapi plugin.

WordPress selalu berkembang dan diperbaharui, begitu juga dengan pluginnya dan biasanya dilakukan dengan melakukan update. Hampir tiap 2-3 minggu sekali, pasti ada saja plugin yang perlu diperbaharui.

Kalau tidak dilakukan, sangat mungkin celah keamanan atau terbuka. Yang paling buruk jika sebuah plugin tidak diupdate, maka plugin itu bisa tidak kompatibel dengan sistem WordPress dan mengakibatkan crash.

Pengerjaannya sangat jauh dari menulis, bahkan tidak perlu memasuki ruang editor di blog.

5/ ngobrol dengan orang lain

Namanya ngobrol pasti melibatkan dua orang atau lebih dan biasanya meski tidak terlihat, pasti akan terdapat transfer informasi, pengetahuan, atau pengalaman.

Bukankah berarti juga bisa dimanfaatkan sebagai sarana untuk mencari ide.

Lagi pula, bukankah juga kita bisa belajar dari mereka yang sudah lebih berpengalaman dalam bidang itu.

Dari sisi pemasaran pun bagus karena dengan ngobrol, kita mendapatkan peluang untuk mempromosikan blog sendiri, iya kan?
Lalu, apakah perlu kita menulis, dalam artian menulis artikel? Ya tidaklah. Mayoritas ngobrol akan dilakukan lewat suara dan membuka mulut. Kalaupun menulis, biasanya melalui aplikasi chat yang tidak ada hubungannya langsung dengan blog.

6/ bermain/berwisata Bersama keluarga

Refreshing akan memastikan hati seorang blogger akan tetap segar dan kepalanya terasa lapang dan siap berpikir kreatif.

Bermain dan berwisata dengan keluarga merupakan salah satu cara paling ampuh untuk menghilangkan kepenatan dan mengembalikan kesegaran dalam hati.

Padahal, selama itu biasanya kita tidak menulis sama sekali, iya kan?

7/ merapikan catatan ide

Sesuatu yang terorganisir akan membuat mudah ketika hendak mencari sesuatu. Begitu juga dalam hal ide.

Kalau catatan ide dirapikan, seperti disusun berdasarkan abjad atau tanggal, atau dikategorisasi, diberi label, tentu akan sangat menghemat waktu ketika diperlukan.

Penghematan waktu itu berharga dan bisa dipakai untuk membuat lebih banyak tulisan lagi.

Kegiatan ini bisa dilakukan tanpa harus membuka dashboard blog sama sekali. Mau membuka komputer boleh, mau tidak juga tidak apa karena catatan ide bisa dibuat secara manual juga atau di ponsel

8/ melakukan pengeditan

Namanya manusia, tidak ada yang namanya “tanpa kesalahan”. Selalu saja ada sesuatu yang kurang pas.

Begitu juga dalam tulisan yang kita buat, baik bentuknya kerangka, draft, atau bahkan tulisan yang sudah diterbitkan.

Menggunakan waktu, saat malas menulis melanda, untuk memeriksa dan melakukan pengeditan bisa menjadi sebuah pilihan yang bijaksana. Waktunya dimanfaatkan secara produktif, menulis bisa dihindari, dan ada perbaikan pada yang kurang baik.

Daftar aktivitas, yang sebenarnya merupakan bagian dari kehidupan blogger tetapi dianggap tidak ada, sebenarnya bisa lebih banyak dari itu. Setiap blogger akan memiliki berbagai kegiatan pendukung blogging lainnya yang berbeda-beda. Jadi, daftarnya bisa panjang sekali.

Cobalah buat daftar versi diri sendiri. Simpan pada tempat yang mudah ditemukan.

Kemudian, ketika rasa malas menulis melanda, buka catatan ini dan lakukan salah satu atau lebih. Dengan begitu, kita sebagai blogger bisa tetap produktif dan menghasilkan “sesuatu”.

Meskipun “sesuatu” itu kerap diremehkan dan dianggap bukan bagian kehidupan blogger, tetapi sebenarnya, justru hal-hal itu memegang peranan yang tidak kecil dalam membuat kehidupan seorang blogger terasa nyaman dan menyenangkan. Coba saja kalau kegiatan mencari ide diabaikan, pasti bloggernya akan kelabakan sendiri saat hendak menulis, tetapi ia tidak punya ide.

Lagi pula, dengan melakukan kegiatan-kegiatan kecil ini, seorang blogger bisa tetap merasa terhubung dengan blognya. Setidaknya, situasi seperti ini akan membuatnya tidak asing ketika harus kembali menulis.

6 thoughts on “Menjadi Produktif Bukan Berarti Harus Selalu Menerbitkan Artikel Tiap Hari”

  1. Betul sekali pak, jadi produktif itu bukan berarti menulis tiap hari, yang penting konsisten, misalnya seminggu 2 atau 3 itu juga termasuk produktif.

    Lagipula menulis itu tidak mudah sih, harus nyari ide dan bagaimana ide itu bisa dituangkan dalam bentuk tulisan dan enak dibaca.

    Tapi pas ada ide dan mau nulis. Eh anak minta jalan-jalan. Eh dijalan anak minta jajan. Buyar deh idenya.😂

    Reply
  2. Karena jobdesc blogger itu buanyak ya Pak.
    Dan jujur, saya bersyukur jadi blogger, gegara blog, setiap nafas rasanya saya selalu produktif.

    Apa aja yang saya lakukan, rasakan, alami, bisa jadi tulisan.

    Lagi nggak nulis, eh jadi cerita, wakakakak.

    Bahkan sebatas nonton drakor aja bisa jadi tulisan, baca buku, antar jemput anak 😀

    Masya Allah, betapa beruntungnya diriku 😀

    Tapi sekarang diriku lagi keranjingan nulis setiap hari dong Pak, gegara ikut tantangan ODOP setahun, ckckckckck.

    Mari kita liat se konsisten apa si Rey ini 😀

    Reply
    • Yah itulah jeleknya jadi blogger hahaha kecanduan menulis…

      Ohh masih ikut tantangan ODP neh, setahun? seharusnya ga susah yah… tapi kalau saya susah untuk bisa terus menerus selama 1 tahun, soalnya ada hari-hari dimana terpaksa menulis dihilangkan, seberapapun inginnya, seperti saat Lebaran atau ada acara keluarga… Tapi kalau menerbitkan posting setiap hari setahun full bisa banget karena bisa pake sistem batch.. hahahaha

      Reply

Leave a Comment