Tulisan Singkat atau Panjang Terperinci : Pilih Yang Mana Ya?

Berjalan sejak 6 tahun-an yang lalu, salah satu ciri khas blog MM atau si Maniak Menulis adalah tulisan di dalamnya biasanya masuk kategori “agak panjang” atau bahkan “panjang”. Hanya sedikit tulisan singkat atau pendek di dalamnya.

Salah satu alasannya adalah karena tujuannya memberikan argumen yang terperinci dan alur pemikiran sejelas-jelasnya kepada pembacanya.

Pola yang selama ini memang tetap dianut oleh bloggernya.

Namun, sejak kembali ngeblog 2 bulanan yang lalu, setelah melihat perkembangan dari Lovely Bogor Network, serta menyadari kelemahan utamanya ada pada keterbatasan waktu, timbul sebuah pemikiran apakah pola menulis seperti ini bisa dilanjutkan atau tidak.

Penyebabnya adalah untuk membuat sebuah tulisan yang agak panjang atau panjang dibutuhkan

  • waktu yang lebih panjang untuk berpikir tentang ide yang tepat
  • waktu yang lebih banyak untuk menyusun alur penulisan
  • waktu yang lebih banyak juga untuk menulisnya

Padahal, salah satu kelemahan yang saya punya dan masih menjadi masalah yang belum terpecahkan adalah keterbatasan waktu.

Bila saya bisa menghemat waktu di satu blog, saya tentu akan bisa menggunakannya untuk mengelola blog yang lain. Pemakaian waktu menjadi efisien dan peluang untuk memastikan semua blog terus terupdate menjadi lebih besar.

Logika saya mengatakan demikian.

Namun, saat ini yang sedang dipertimbangkan ada beberapa hal, seperti

  • kemungkinan ciri khas blog MM yang pasti akan berubah
  • bisakah saya merubah gaya menulis setelah sekian lama menganut pola tulisan panjang?
  • bisakah saya memastikan bahwa ide tersampaikan dengan baik karena berarti waktu untuk menulis dikurangi?
  • bisakah saya konsisten dalam hal ini?
  • berapa lama waktu yang diperlukan untuk mengadaptasi dengan gaya menulis yang baru?

Hampir pasti perubahan dari tulisan panjang ke tulisan pendek akan membawa dampak bagi blog MM dan juga kenyamanan saya sendiri dalam menulis.

Namun, dengan target dan tujuan akhir yang sudah ditetapkan saat kembali, rasanya akan berat sekali kalau tidak dilakukan perubahan dalam manajemen waktu. Pemakaian waktu benar-benar harus dirombak dan ditata lebih efisien lagi.

Tanpa adanya perubahan itu, semua akan kembali seperti sediakala dan hambatan yang sama akan tetap ada. Saya akan terus terhambat oleh ketersediaan waktu.

Belum seratus persen yakin untuk beralih dari tulisan panjang ke tulisan pendek dan semua masih dalam tahap pertimbangan karena bisa juga saya “mematikan” beberapa blog agar ada waktu yang tersedia lebih banyak. Pilihan yang juga tidak ringan mengingat waktu yang sudah dihabiskan membangun setiap blog.

Susah, tetapi keputusan pada akhirnya harus tetap diambil dengan segala konsekuensinya.

Namun, yang pasti setidaknya setelah libur Lebaran ini, jalan mana yang akan diambil akan bisa terlihat pada konten-konten yang ada di blog MM.

6 thoughts on “Tulisan Singkat atau Panjang Terperinci : Pilih Yang Mana Ya?”

  1. Kalau menurut saya lebih baik tidak dirubah, lebih baik panjang dan terperinci, jadi kalau kita baca jadi paham dan menambah wawasan. Biarpun setahun satu artikel, kalau bagus tetap lebih bermanfaat, daripada sehari 1000 artikel yang tidak memberikan manfaat.

    Reply
      • Iya sih, tapi kalau pendek kan informasinya kurang lengkap, kalau sekedar sharing sih gak masalah, ngeblog itu pada dasarnya perlu kebebasan.

      • Lengkap atau tidak lengkap menurut siapa? Juga siapa yang mengolah.

        Lengkap atau tidaknya sebuah informasi bukan tergantung pada panjang pendek tulisan, tetapi pada terpenuhi atau tidaknya kebutuhan. 😀 😀

        Kayaknya mas harus mmencoba melihat lebih dalam lagi karena slogan tulisan panjang berarti lebih lengkap sebenarnya adalah jargon yang banyak dikeluarkan oleh blogger tutorial saja. Tidak selalu mengandung kebenaran.

        Saran saya yah..

  2. Sama nih, saya pun udah punya keterbatasan waktu, diinterupsi mulu pula ama bocah-bocah, hahaha.

    Alhasil, tulisan saya, kebanyakan penuh typo sana sini 😀
    Bahkan kadang agak kurang nyambung antara paragraf satu dan lainnya, tapi berusaha sebisa mungkin untuk bisa mentransfer apa yang saya maksud ke pembaca sih 😀

    Reply
    • Yup.. saya paham maksudmu dan sudah ngerti banget cara nulis Rey. Bagi saya itu saja sudah luar biasa di tengah keterbatasan waktu seorang ibu dengan 2 anak.

      Saya pun punya masalah yang sama, jadi saya sekarang lebih fokus bikin tulisan yang singkat saja dan mencoba mentransfer ide di kepala ke pembaca dengan cara yang lebih lugas dan singkat saja.

      Bisa diterima atau tidak juga sebenarnya bukan masalah buat saya

      Reply

Leave a Comment