Menjelajah Media Sosial Untuk Mencari Bahan Tulisan

Media sosial adalah wadah atau medium bagi banyak manusia untuk berinteraksi dengan manusia lain. Perkembangan zaman memang membuat batas-batas yang ada menghilang dan seseorang bisa bersosialisasi dengan orang lain tanpa terhalang jarak.

Memang untuk tujuan itulah Instagram, Facebook, Twitter, Tik Tok, dan banyak aplikasi medsos dibuat.

Namun, sebagai blogger saya melihat kegunaannya yang lain.

Saya melihatnya sebagai sumber ide dan bahan tulisan untuk mengisi blog.

Kasus Lovely Bogor

Salah satu kesulitan yang saya alami dalam mengelola blog Lovely Bogor adalah keterbatasan waktu dan tenaga. Bukan hanya untuk menulis, tetapi juga dalam mencari bahan tulisan.

Mengingat konsep dasarnya yang “bercerita” tentang tempat-tempat di Bogor, biasanya sebelum menulis, saya akan pergi ke lokasi, membuat foto, dan barulah kemudian menulis. Jadi, semua yang ditulis adalah apa yang dirasakan dan dialami sendiri, bukan sekedar mengutip orang lain.

Sayangnya, konsep mengisi blog dengan cara seperti ini sangat boros waktu dan tenaga. Buruknya lagi, saya tidak punya. Waktu yang ada hanyalah Sabtu dan Minggu saja, itupun kalau tidak terpakai urusan keluarga.

Pandemi kemarin pun memberi imbas buruk. Konsep yang biasa saya lakukan bisa dikata terhenti total. Karena tidak bisa kemana-mana, akhirnya update blog pun menjadi sebuah masalah besar karena ketiadaan bahan yang bisa ditulis.

Hasilnya, blog tersebut benar-benar terbengkalai.

Belajar dari situlah, sekarang saya mulai mengubah konsep blogging untuk blog yang satu ini Saya tidak bisa lagi hanya sekedar mengandalkan pengalaman pribadi, tetapi juga harus ditunjang oleh cara lain.

Nah, kebetulan, saya banyak membaca dan menemukan bahwa banyak blog di luar negeri memanfaatkan media sosial sebagai sumber bagi bahan tulisan. Kebanyakan artikel mereka bersifat opini terhadap satu kejadian hal di media sosial.

Cara yang sama juga dipergunakan beberapa media berita online di Indonesia.

Jadi, saya memutuskan untuk menirunya.

Saya menjadi follower beberapa akun resmi Pemerintah Kota Bogor di Instagram, Facebook, dan Twitter dan kemudian memilih topik yang menarik untuk dijadikan bahan tulisan. Bahkan, tidak jarang saya membaca komentar-komentar terhadap satu postingan

Lumayan ternyata hal itu sangat membantu mengisi blog dengan posting baru. Salah satunya yang baru terbit (dengan memakai media sosial sebagai sumbernya) berjudul Admin Instagram Pemkot Bogor Sedang Promosi Smart City, Eh Netijen Komentar Begin

Meski sekarang situasi sudah berangsur normal, dan saya sudah bisa mulai berkelana lagi di Bogor, saya memutuskan untuk tidak kembali ke konsep awal yang menitik beratkan pada pengalaman sendiri. Saya melihat konsep gabungan, yaitu pengalaman sendiri dan bersumber pada media sosial akan lebih menguntungkan dalam mengelola Lovely Bogor.

Setidaknya, blog tersebut tidak akan terbengkalai terlalu lama lagi dengan cara yang baru.

6 thoughts on “Menjelajah Media Sosial Untuk Mencari Bahan Tulisan”

  1. Pengalaman adalah guru terbaik. Tapi pengalaman diri sendiri saja tidak akan cukup tanpa pelajaran dari pengalaman orang lain. Lagi pula untuk belajar dari pengalaman buruk, tak perlu lah kita mengalaminya sendiri.

    Hei, hei, menceritakan ulang kisah orang lain bukanlah masalah, selama kita bisa memilih sumber terpercaya. Konsep yang bisa untuk ditiru.

    Reply
    • Bener banget bu guru.. kalau memang bis abelajar dari orang lain, kenapa tidak. Hanya sih kalau hal hal yang tidak berbahaya, kita bisa nyoba sendiri juga biar tahu rasanya, terutama dalam hal menambah pengetahuan mah, kenapa tidak

      Yup, memang bagian tersulit adalah menentukan sumber terpercaya itu.. hahahah

      Reply
  2. wkwkwkwkw, saya juga kalau udah nggak ada ide apalagi memang kalau temanya kek lovely bogor ini kan kudu bogor banget nget yak, jadinya terbatas, harus ada sumbernya kayak dari sumber lain yang relevan.

    Kalau saya biasanya cari di google trend dulu untuk blog yang ada tema khusus, kayak mau isi di womandaily itu kan susah amat cari tema, ngapain juga akoh bangun blog tema perempuan, padahal udah ada parentingbyrey, wkwkwkwkw

    Jadi ke trend google dulu, lalu ke medsos juga sih, twitter tuh biasanya 😀

    Reply
    • Jangan khawatir Rey.. saya punya blog yang temanya sama ada 2 buah hahahaha… emang kurang kerjaan saja neh…

      Saya mending langsung berselancar di medsos saja daripada ke Google Trend dulu.. nambah kerjaan.. malesss..

      Reply
  3. Ini sebenarnya mirip juga seperti yang saya lakukan. Memang kadang status media sosial dari friendlist kita bisa dijadikan sebagai bahan tulisan, atau berita-berita yang muncul dari media sosial. Karna kadang kita suka kehabisan ide mau menulis apa lagi di blog. 😆

    Reply

Leave a Comment