Tidak Menyangka, Ngeblog Menggunakan Reel Instagram

Saya bukan pecinta medsos. Namun, belakangan saya sangat aktif sekali menggunakan akun Instagram. Dalam sehari saya bisa menerbitkan 3 postingan dalam bentuk reel. Padahal, sebelumnya, sama seperti akun FB, akun Insta tersebut hanya diisi kalau saya turun nyetrit alias berburu momen di jalanan atau ketika ada event di Bogor.

Perubahan ini terjadi, selain karena memang saya membutuhkan media untuk memperkenalkan LB Digital, juga karena saya menemukan satu hal lain.

Hal lain itu adalah ngeblog. Ya, ngeblog!

Fitur yang saya manfaatkan adalah reel atau video singkat. Niatnya saya hendak mengisinya dengan berbagai cuplikan kehidupan di Bogor, sesuai dengan tema blog utama saya, Lovely Bogor.

Konsepnya akan tetap sama, yaitu Bogor dari berbagai sisi dan bukan hanya tentang wisata atau konten yang membahas tentang keindahan Kota Hujan. Saya akan mengisinya sama persis dengan apa yang ada di blog Lovely Bogor.

Sejauh ini isinya sudah bervariasi dari cuplikan berbagai taman di dalam Kebun Raya Bogor atau sekedar gambaran betapa tidak patuhnya pengendara motor di kota itu.

Responnya ternyata cukup lumayan sekali, pernah satu posting mendapatkan lebih dari 3800 views hanya dalam waktu kurang dari 3 jam. Rata-rata, view setiap clip mencapai 300-400 orang.

Meski tidak banyak, saya berhasil mendapatkan tambahan follower dari orang-orang yang tidak dikenal.

Kesesuaian dan respon yang lumayan bagus inilah yang akhirnya membuat saya memutuskan untuk mencoba sesuatu yang baru. Saya ingin menjadikan akun Instagram tersebut sebagai sebuah “blog” berbentuk visual, yaitu dalam bentuk reel.

Sama seperti saat pertama kali menjadi blogger dulu, saya mulai merasakan kesulitan dan tantangan dalam mengelolanya.

Sebuah hal yang wajar karena bidangnya jauh sekali dari yang selama ini ditekuni, yaitu menulis. Saya masuk ke dunia pembuatan video dan sama sekali jauh dari mudah.

Hambatan yang saya hadapi, sementara ini adalah

  • peralatan : karena saya menggunakan smartphone yang sudah berusia 5 tahun hasil reelnya jauh dari kata bagus. Blur sering terjadi karena fokus kamera tidak bisa cepat. Belum lagi karena mengandalkan tangan, maka videonya sering goyang.
  • teknik pengambilan video : hal yang baru dan meski menguasai fotografi, saya menemukan bahwa membuat video adalah hal yang berbeda. Mau tidak mau saya harus belajar lagi, tidak akan seserius ngeblog, tetapi agar hasilnya lebih baik saja
  • teknik pengeditan : ini juga tidak mudah karena butuh perangkat dan kemampuan mengembangkan ide secara visual. Berarti perlu belajar lagi

Sejauh ini, ketiga hal itu adalah masalah utama yang harus dipecahkan.

Namun, dibandingkan ngeblog, hasil reel bisa langsung diupload dengan cepat. Saya bisa langsung upload ketika video selesai dibuat dari smartphone. Hal seperti ini sangat membantu meningkat produktivitas dalam produksi reel, apalagi dengan konsep “apa adanya”.

Kalau ditanya, apakah saya akan beralih menjadi Instagramer? Tidak juga. Buktinya tulisan ini tetap terbit bersama dengan beberapa yang lainnya hasil kerja kemarin malam.

Blogger tetap menjadi pilihan utama. Blogger di Instagram adalah prioritas kedua dan saya tidak akan menjadi Instagramer karena memang tidak suka menampilkan diri di medsos.

Saya melakukannya karena keduanya memang bisa dijalankan dan saling menunjang karena menjadi blogger di Instagram, dengan reel, saya bisa mendapatkan eksposur lumayan untuk nama Lovely Bogor.

Bagi saya itu menguntungkan untuk tujuan akhir, yaitu mengembangkan Lovely Bogor, Lovely Bogor Network, dan LB Digital.

8 thoughts on “Tidak Menyangka, Ngeblog Menggunakan Reel Instagram”

  1. dengan liat reelnya pak anton aku jadi bisa ngerasa ada disana juga, misalnya pas jalan jalan ke kebun raya bogor, jadi tau gitu suasananya
    mungkin kalau baca di blog hanya bisa liat dari foto foto aja
    dannnn lebih banyak explore sudut sudut Bogor pak, kayak tempat yang iconic gitu, biar aku tau 😀

    Reply
    • Apa kabar Nun..? Sehat

      Niatnya memang begitu. Aku memang mau jadiin Instagram sebagai tempat sharing cerita tentang Bogor dalam bentuk reel. Makanya aku stop pajang hanya foto dan fokus sama reel.

      Nanti pasti ada Nun, karena niatnya memang begitu. Sekarang mah sedang belajar cara bikin video singkat hahahaha Lumayan beda sama motret

      Reply
  2. Bapaaakkkk, keren banget daaahhh.
    Saya dong, udah jarang bisa upload malah, meski draft banyak banget di HP 😀
    Beneran deh, sejak anak-anak sekolah terbatas banget waktu saya.
    Setiap kali ada waktu, saya harus berjuang memilih, mau nulis, atau bikin konten?
    Karena saya monetisasi akun juga sih, jadi harus dijaga ERnya, dengan cara abis post, wajib di boost (susah memang kalau apa-apa duit terooosss yang dipikirin, gitu duitnya kabur mulu, ckckckckckck)

    Saya juga kurang menguasai edit video, peralatan ga mumpuni, udah capek edit, pas di upload, buram, padahal udah seting semuanya sesuai pengalaman banyak orang.

    Udah lah, emang mamak Rey ada masanya, sekarang masanya ngurus anak yang utama, sisanya nulis banget, itu aja sekarang kemampuan nulis saya menurun, saking setiap kali madep laptop, udah tinggal sisa waktu dan tenaga yang tersisa dipakai, wkwkwkwkw.

    Jadi salut banget Pak Anton malah makin aktif di medsos 😀

    Reply
    • Apanya yang keren iseng saja siapa tahu bis anambah eksposur blog..

      Untuk sementara saya ga edit.. soalnya kalau harus ngedit juga mah.. ampyuuunn nambah kerjaan lagi. Malah ga bisa enjoy dan fokus ke blog. Jadi, mayoritas, biar clipnya jelek asal ga terlalu jelek, ya saya posting. Apalagi kan masih pake smartphone jadul, jadi eprcuma juga diedit hasilnya tetep jelek kualitasnya…

      Iya lah mau ga mau kan sudah berubah niat, jadi kudu memaksakan diri untuk aktif.. Maksain diri lageee.. hahahaha

      Reply
  3. Tapi video yang ada di IG bagus2 kok pak menurut saya.

    Intinya baik Instagram, Fb, bahkan blog sekalipun tetap medsos2 juga, meski teknik pengerjaannya saja yang berbeda.

    Kalau saya main IG atau Fb entah mengapa kurang afdol kalau nggak buka blog. Padahal lagi jenuh untuk menulis diblog tetapi terkadang entah mengapa selalu gatal untuk melihat beberapa blog yang saya punya.😁😁

    Reply
    • Masih jauh dari harapan bro… saya masih harus banyak belajar dan membeli peralatan. Sejauh ini hanya mengandalkan alat yang ada , jadi menurut saya sendiri masih jauh dari bagus. Hanya, temanya sudah terbentuk

      Yapp.. bener banget dah.. blog itu juga medsos pada dasarnya.Cuma tekniknya emang beda.

      Saya juga begitu kok, semua medsos kan tetap berinti pada blog.. bukan sebaliknya. Medsos kan alat untuk membantu blog, bukan sebaliknya

      Reply

Leave a Comment