Mencari Kata Terkait, Adaptasi Ulang Dengan Blog

Mencari Kata Terkait - Adaptasi Ulang Dengan Blog

Selamat Malam Kawan MM!

Apa kabarnya? Semoga selalu berada dalam lindungan-NYA yah! Sehat selalu.

Pernahkah kawan bertanya tentang alasan banyak sekali blogger, termasuk yang kawakan, “tidak kembali” ke dunia blog, biasanya setelah mengambil masa hiatus panjang? Contohnya saja, Mbak Indri Lidiawati, yang mulai stop posting di Juragan Cipir sejak 2016.

Beberapa kali secara sporadis, sekali-kali ia muncul lagi, tetapi kemudian tenggelam lagi. Pada akhirnya, setelah melihat blog yang pernah tenar di Indonesia itu hidup kembali, tetapi dalam wajah yang berbeda, saya pikir blogger yang biasa menulis sebanyak-banyaknya itu, sudah menyerah. Ia sepertinya sudah “menjual” atau setidaknya “merelakan” blognya dikelola orang lain.

Blognya masih hidup, tetapi dari gaya penulisan dan tema yang diusung, hampir bisa dipastikan, bukan ditulis oleh ibu rumah tangga yang bisa membuat hal kecil menjadi tulisan singkat yang menarik.

Nah, sepertinya ia sudah “menyerah”, meski terlihat ada usaha untuk kembali ke dunia blog.

Kok bisa begitu?

Saya, mungkin, tahu alasannya karena, sepertinya, saya mengalami situasi dan kondisi yang sama setelah menghilang dari dunia blog selama setahun lebih, yaitu sejak akhir tahun 2022 sampai beberapa minggu yang lalu, menjelang penghujung tahun 2023.

Mulanya, sebelum “berhenti” sementara ngeblog untuk mengembangkan LB Digital, sisi bisnis Lovely Bogor, saya memang sudah berniat kembali ketika waktu memungkinkan. Saya cukup percaya diri dengan kemampuan untuk memotivasi diri untuk menekuni kembali blog.

Saya percaya bahwa dengan “memaksakan diri”, maka hambatan apapun dalam diri akan bisa ditembus.

Namun, sayangnya, ternyata hal itu tidak terjadi. Meski semua blog menjadi tak terurus, saya hampir tidak pernah kembali. Bahkan, untuk sekedar melirik email berisi notifikasi dari Google Search Console atau Google Analytics pun tidak.

Sesekali saya coba menerbitkan tulisan, tetapi setelah itu tidak berlanjut. Saya kembali menghilang dan lebih tertarik mengutak-atik kepala berpikir untuk LB Digital. Kadang, saya juga menghabiskan waktu luang untuk bersantai di depan TV menonton drakor.

Padahal, sebelum itu, saya, bisa dikata, sama sekali malas nongkrong di depan TV, apalagi nonton drama Korea.

Rupanya, menjauh dari blog, mirip dengan situasi LDR-an dengan seseorang. Perlahan, tapi pasti, cintanya tergerus sedikit demi sedikit. Lama kelamaan, posisi si Dia di hati, tergantikan oleh yang lain.

Sampai kemudian, saya melihat bahwa penurunan trafik sangat tajam dan membahayakan, terutama bagi LB Digital. Suka atau tidak suka, karena mengusung nama LB = Lovely Bogor, keberadaan blog adalah vital sebagai sarana branding, sekaligus promosi.

Saya memutuskan untuk kembali.

Namun, sayangnya, tidak semudah yang diduga. Saya seperti menghadapi tembok besar di dalam hati. Kondisinya seperti ada batu besar yang menghalangi jalan ke arah yang saya mau.

Berulangkali saya duduk di depan komputer dan mencoba mengetikkan kata, tetapi hasilnya sia-sia.

Kepala benar-benar tidak bisa diajak kerjasama untuk menghasilkan tulisan.Otak juga bersekongkol dan tidak mau menyuruh tangan membuka buku ide, dan kalaupun sesekali mau, ia tidak bisa memerintahkan mata untuk menyampaikan ide yang tertulis ke otak.

Hasilnya, saya lebih banyak menghabiskan waktu untuk bengong saja di depan komputer. Gudang ide dengan ratusan bahkan ribuan ide hanya menjadi catatan tidak berguna dan sekedar coretan saja.

Saya benar-benar stuck dan mengalami writer’s block yang sangat parah. Segala teori yang saya tahu dan buat tidak berguna.

Sampai suatu ketika, dimana saya, setelah berpikir lumayan lama, membuat hipotesa singkat. Masalah itu terjadi, bukan karena tidak ada semangat, tidak ada keinginan, atau tidak memiliki motivasi.

Masalah itu terletak pada fakta, “saya berusaha terlalu keras dan ingin terlalu cepat”. Klasik sekali dan sangat sederhana, problem yang dialami.Saya menjadi tidak sabaran dan ingin CEPAT.

Padahal, setelah tidak aktif selama satu tahun lebih, ada banyak perubahan dalam diri dan ritme kehidupan. Posisi blogging sudah tergantikan oleh banyak aktivitas lainnya, termasuk melihat cewek-cewek cantik di drama Korea atau Cina. selain berdiskusi dengan anggota tim LB Digital.

Blogging pada kehidupan saya sudah melorot ke prioritas bawah.

Mesin blogging yang selama ini bisa berproduksi dengan cepat terhenti selama waktu yang cukup lama. Perlahan, mesin itupun berkarat, banyak sekali dan bahkan untuk beroperasipun tidak bisa.

Lalu, ketika saya memaksanya untuk bergerak dengan cepat, hasilnya adalah mesin itu diam dan tidak mau bergerak. Tetap mingkem, diam, dan tidak menghasilkan apa-apa.

Kesadaran itulah yang akhirnya mendorong saya untuk berkeputusan untuk mengubah pendekatan terhadap masalah yang ada. Saya memutuskan untuk bergerak lebih perlahan.

Alih-alih berfokus menghasilkan tulisan, saya hanya melakukan satu hal saja, selama beberapa waktu. Selama itu, saya tidak menulis dan hanya melakukan aktivitas itu saja. Tidak ada aktivitas lainnya.

Hal yang saya lakukan hanyalah “BERMAIN” mencari “kata terkait”. Itu saja.

PERMAINAN mencari kata terkait

Foto skechbook (buku sketsa) di atas adalah hasil dari “permainan” tadi.

Mencari kata terkait itu sebenarnya sederhana. Yang dibutuhkan hanya alat tulis, bisa juga digantikan oleh notes digital atau lainnya. Yang penting ada alat untuk mencatat.

Langkah pertama yang dilakukan adalah memilih satu kata. Dalam hal ini, saya memilih kata terkait blog yang ada, seperti Bogor, Lingkungan, Fotografi, dan sebagainya.

Lalu, saya pilih satu kata utama, seperti Bogor dan kemudian otak dipaksa perlahan berpikir menemukan semua kata yang berhubungan dengan kata tersebut. Sebagai contoh, kata terkait Bogor ada di bawah ini

  • Tugu Kujang
  • Kuliner
  • Laksa
  • Macet
  • Hujan
  • Festival
  • dan sebagainya

Semua kata itu, satu persatu, saya tuliskan pada setiap lembaran dengan judul sesuai kata utama. Seberapapun ngawurnya kata terkait, selama kata itu terlintas di kepala, kata itu akan dicatatkan.

Permainan ini saya lakukan di setiap kesempatan. Pada saat berdiri di atas kereta, saat tidak ada yang mengajak ngobrol, saat dimana saya biasa menonton TV, dan di banyak hal lainnya. Sedikit atau banyak tidak jadi masalah, tetapi setiap waktu harus ada kata terkait “baru” yang dicatatkan.

Saya melakukan ini hampir dua minggu full, sebelum kemudian mengembangkannya lagi dan menambah dengan beberapa kegiatan kecil lainnya, seperti menghapus komentar spam, mengupdate plug in di blog, dan lainnya.

Permainan ini, kemudian saya kembangkan lagi dengan permainan lainnya, yaitu mencari frase/kelompok kata terkait dan mengajukan pertanyaan (dibahas terpisah).

PERMAINAN mencari frase Terkait

Proses permainan ini dasarnya sama dengan permainan kata terkait. Bedanya hanya pada jumlah kata yang dicatatkan.

Jika dalam permainan kata terkait, kata yang dicatatkan hanya 1 atau kalau kata majemuk 2, maka dalam permainan frase terkait, jumlah kata yang dicatatkan minimal 2 atau lebih, yaitu frase atau kelompok kata.

Langkahnya, saya memilih satu kata dari catatan “kata terkait” dan kemudian mencari frase-frase yang berkaitan dengan kata yang dipilih tadi.

Contohnya, ketika saya memilih kata “polusi”, maka frase terkaitnya adalah

  • polusi udara
  • polusi air
  • polusi tanah
  • polusi laut
  • penyebab polusi
  • efek polusi
  • dan seterusnya

Saya melakukannya sampai kepala terasa mentok tidak bisa berpikir lagi terkait kata itu dan beralih ke kata berikutnya.

Hasilnya sekarang ada ratusan, bahkan mendekati ribuan frase terkait yang dicatatkan.

Hasil dari dua permainan “terkait”

Hasil dari dua permainan kecil yang dilakukan hampir tiga minggu ini, ternyata sangat lumayan dan menunjukkan hasil yang diharapkan.

“Mesin” blogging di kepala yang sudah macet total, mulai kembali bergerak. Kepala mulai terasa terbiasa dan nyaman dengan kata blog, blogging, dan blogger. Bahkan, saya sudah mulai menyusun ulang daftar blogger yang akan di-BW nanti.

Berbagai ide tentang blog pun mulai mengalir kembali. Tidak lagi mandek.

Kalau dipikir lagi alasan mengapa dua “permainan” kecil ini ternyata berhasil ada pada fakta bahwa siapapun akan butuh waktu untuk melakukan adaptasi terhadap lingkungan baru.

Setelah berhenti bergaul dengan blog lumayan lama, dunia blog perlahan menjadi sesuatu yang asing bagi kepala, otak, dan hati saya. Maka, jika mau kembali ke dunia ini, adaptasi ulang harus dilakukan kembali.

Saya harus memberikan waktu agar semua dalam diri saya bisa menyesuaikan dengan “lingkungan baru”-nya. Keinginan cepat dan memaksakan diri, justru, menjadi penghalang dan penghambat paling besar dalam menyelesaikan masalah ini.

Diri saya seperti dipaksa masuk ke dunia yang “asing” dan hasilnya saya tidak merasa nyaman. Kalau sudah merasa tidak nyaman, biasanya, saya akan keluar dan berhenti.

Dua permainan kecil ini adalah langkah kecil dan sangat perlahan agar hati saya bisa kembali merasa akrab dengan blog. Kehidupan saya yang sudah berubah jauh perlahan kembali ke irama ketika menjadi blogger. Semua dilakukan secara perlahan dan tanpa tekanan yang menimbulkan ketidaknyamanan yang menimbulkan penolakan dalam diri.

Tidak bedanya, seperti atlet sepakbola, yang cedera lama. Ia tidak akan langsung menendang bola, tetapi melakukan latihan kecil, seperti jogging dan latihan kecil lainnya. Barulah, perlahan latihan akan ditingkatkan sampai titik ia mampu kembali ke lapangan hijau.

Kalau dipaksakan, hasilnya hampir pasti ia justru akan terluka dan tidak akan pernah kembali menendang bola.

Dua permainan kecil tadi adalah jogging saya sebelum kembali menjadi blogger dan berusaha memenuhi target ngeblog tahun 2024 yang sudah dibuat.

Hasil “jogging” kecil ini sudah menunjukkan hasil, ketika saya sekarang bisa menulis dengan rasa nyaman di hati. Tidak merasa terpaksa, kepala terasa lebih ringan, dan tangan terasa tidak mau berhenti mengetikkan kata. Sesuatu yang sulit dilakukan ketika saya memaksakan diri untuk kembali.

  • Wawancara Blogger #004 : THESSALIVIA REZA (My Wonderful Book Life)
    Buku (cetak). Dulu saya pernah teramat sangat (menunjukkan kadar) kepada benda yang satu ini. Tidak segan sebagian uang jajan sampai uang gaji dikeluarkan untuk membelinya. Bahkan, sempat membuat calon kumendan rumah tangga, si Yayang, saat pacaran khawatir kalau saya akan menghabiskan lebih banyak uang untuk … Lanjut Baca

Oleh karena itu, saya perlahan semakin merasa yakin akan kembali menyandang gelar blogger dan bahkan bisa kembali seperti dulu, cepat dan produktif.

Belum sekarang, tetapi di tahun 2024, kepercayaan diri semakin tinggi, bahwa saya akan kembali “normal” dan bahkan menjadi lebih baik.

Apalagi, dari dua permainan kecil tadi, gudang ide saya semakin “tebal” dan banyak. Tambahkan pula dengan saya melihat banyak sekali topik yang sebelumnya belum pernah dibahas ternyata dicatatkan saat “jogging”, tentunya semua itu akan membantu sekali saat saya sudah aktif menulis kembali.

Saya juga memutuskan bahwa dua permainan ini akan tetap dilanjutkan. Keduanya membantu sekali dalam mengembangkan ide dan menambah tebal gudang ide. Belum lagi saya merasa lebih terorganisir dibandingkan sebelumnya.

Semua hal ini lah yang membuat saya yakin bahwa saya tidak akan menjadi seperti Mbak Indri Lidiawati dan banyak blogger lainnya yang “mengundurkan diri” dan tidak kembali.

Saya akan kembali menjadi blogger.

6 thoughts on “Mencari Kata Terkait, Adaptasi Ulang Dengan Blog”

  1. Menarik dan bemutu banget isi tulisannya, Pak. Saya bahkan membacanya berulang, terutama tentang permainan mencari frase terkait. Ini Ilmu yang belum saya ketahui dan menarik juga kalau dipraktekan.Bisa bikin cerdas dan pintar. 🙂

    Ohy Pak , sedikit bocoran : Mbak Indri masih posting artikel dan masih mengelolah blognya, loh.

    Reply
    • O ya.. Sukurlah kalau menarik. Siapa tahu saja kang bisa bermanfaat karena hiatus kemaren mengajarkan kepada saya banyak hal. Saya banyak melakukan hal baru, yang ternyata setelah dipikir sekarang, sangat mungkin akan membantu perkembangan saya sebagai blogger. Siapa tahu juga apa yang saya lakukan bisa juga dipakai oleh kawan kawan blogger.

      Iya.. saya masih suka ngintip juragan cipir. Sudah lihat ada beberapa tulisan dari Kang Nata dan ada “sedikit” dari mbak Indri. Cuma gaya bahasanya sudah berbeda jauh dari sebelumnya.

      Reply
  2. Sejujurnya, meski sering ke sini dan liat blog ini agak sepi sepanjang tahun ini, tapi saya sangat yakin, Bapak bakalan aktif lagi.
    The real senior blogger dah, di mana blogging itu udah mendarah daging, mau dilupakan sulit.
    Hampir mirip dengan saya, bedanya saya cuman suka nulis doang, wakakakka.
    Tapi, dengan suka nulis itu, bisa dikembangkan dengan target butuh duit, uhuk 😀

    Reply
    • Iya bener banget.. Meski vakum dalam hati, saya terus bilang, “Saya akan balik lagi”. Tidak terpikir untuk berhenti secara total meski ngenes liat blog berantakan, tapi yah tetap saja keinginan balik itu kuat sekali.

      Hayo kejar duit lebih banyak Rey.. Ga ada yang salah dengan itu kok..

      Reply
  3. Semoga terus semangat, Pak Anton dengan blog-blognya. Sebagai pendatang baru (baru serius menulis blog, aslinya sudah kenal lama dengan blogging), saya turut menyaksikan para penulis blog yang berhenti menulis blog atau menjual blognya (tahun ini saja ada 2 blogger yang blognya sering saya kunjungi dan sekarang telah menjual blognya).

    Ketika saya pun mulai memikirkan apakah saya masih ingin menulis blog, sebuah email masuk bertanya tentang tes IELTS setelah membaca postingan saya. Ada juga yang menjadikan saya sebagai topik skripsi bersama seorang blogger lainnya. Atau membagikan tulisan saya di medsos. Saat itu saya merasa blog masih menjadi salah satu jalan ikhitar saya untuk menjadi orang yang bisa memberi manfaat. Jadi.. di 2024 ini insya Allah saya akan lanjut blogging juga.

    Reply
    • Insya Allah saya akan terus semangat Mas Iqbal. Belum terpikir untuk berhenti sejauh ini, meski tahun 2023 terpaksa vakum hampir total, saya tetap akan kembali ke blog. Itu passion saya.

      Nah, memang hal-hal seperti itu yang terus membangkitkan semangat. Sama seperti komentar mas Iqbal dan kawan-kawan yang lain, padahal saya sempat cuti ngeblog, itu terus menambah motivasi saya untuk kembali bergerak.

      Jadi, mari kita semangat bersama-saman

      Reply

Leave a Comment