Customizer : Blogspot Dan WordPress Beda Banget!

Selamat Sore Kawan MM!

Siang tadi, kebetulan lagi iseng, saya berkunjung kembali ke “kampung” lama beberapa blog di Blogspot. Sejak migrasi ke WordPress sebulan yang lalu, memang semakin jarang main ke kampung yang lama.

Sekaligus ingin melihat juga, dashboard baru yang dipaksakan untuk dipakai oleh Blogspot kepada penggunanya.

Sebenarnya tidak banyak yang berbeda dengan versi saat ujicobanya. Cuma, satu yang menarik perhatian, bagian Customizer atau bagian untuk menyesuaikan desain/template blog.

Makin sederhana banget yah.

Banyak opsi yang dihilangkan, seperti pengaturan ukuran huruf untuk Judul Blog dan konten sekarang cuma ada satu saja. Padahal, versi lamanya menyediakan kedua hal itu secara terpisah.

Pilihan semakin sedikit.

Memang sih, kalau kita memakai template yang dibeli dari luar, biasanya Customizer tidak berfungsi. Beberapa template, seperti buatan mas Sugeng masih mengaktifkan Customizer, tetapi mayoritas yang saya beli akan menyebabkan fitur ini non aktif. Tidak bisa dipakai.

Cuma, melihat yang sekarang timbul pikiran bahwa si Blogspot memang menyuruh para penggunanya fokus membuat konten saja.

Situasi yang berbeda kalau memakai Customizer versi WordPress Self Hosted.

customizer Blogspot
customizer WordPress

Pada mulanya, saat baru di-instalasi, customizer-nya juga sederhana (tidak sesederhana Blogspot). Disana hanya bisa mengatur beberapa hal saja, seperti widget, judul blog, dan fitur standar saja. Bahkan, kalau dipikir tidak juga ada pengaturan lebar.

Sederhana.

Tetapi, customizer WP seperti kerangka dasar saja.

Fiturnya bisa ditambah dengan menggunakan plugin. Contohnya, Elementor, Visual Bakery, Beaver Page Builder, adalah nama-nama yang kalau dipergunakan akan menambah fitur di customizer WP.

Maniak Menulis sendiri menggunakan GeneratePress dan plugin GP Premium. Plugin ini menambah “buanyak” fitur, seperti pengaturan huruf, kolom tampilan, sidebar, warna, excerpt/snippet, featured post, menu di desktop dan mobile, dan banyak lagi.

Mau menambahkan CSS juga bisa karena disediakan kolom khusus.

Bahkan, dengan Elementor, kita bisa melakukan pembuatan desain menggunakan customizer tanpa harus masuk dan belepotan dengan coding sama sekali.

Beda banget.

Di Blogspot ruang gerak untuk berkreasi sangat terbatas, sedangkan di WP Self Hosted, justru kebebasan berkreasi diakomodasi.

Di bawah ini berbagai tampilan yang pernah saya buat untuk blog-blog yang saya punya dengan bahan dasar satu theme (istilah template untuk WordPress).

Mau Leluasa Merubah Tampilan Blog Pakai WordPress

Dan, semua itu dilakukan via Customizer saja, tidak perlu masuk coding.

Entah apa alasan Blogspot semakin menyederhanakan customizer-nya pada rilisan terbarunya. Padahal, bagian ini saya pikir penting untuk sebuah blog, terutama berkaitan dengan layout.

Mungkin, karena si Mbah Googlenya lagi kerepotan karena iklan turun akibat pandemi yah? Mungkin dia mau menghemat biaya operasional servernya supaya ongkosnya menurun.

Prasangka baiknya, yah, para blogger di Blogspot diminta lebih banyak membuat konten daripada utak atik template kayak saya. Bener juga sih karena ngurusin tampilan itu hal yang kadang makan waktu saking asyiknya.

Yo wis lah sakarepmu saja Mbah. Kalau dipikir, pilihan saya pindah ke WP Self Hosted sudah sesuai dengan karakter saya yang butuh ruang kebebasan bergerak lebih.

6 thoughts on “Customizer : Blogspot Dan WordPress Beda Banget!”

  1. Memang enak banget sih pake wp, lebih leluasa apalagi jika didukung dengan template yang wow.. Semua blog kang Anton sudah pakai tema generatepress ya, berarti tema yg tagdiv “newspaper, newsmag” digudangkan dulu ya?

    Reply
    • Iyah Kang Priant.. Saya gudangkan. Mungkin tidak akan dipakai lagi mengingat beratnya itu loh…Jadi, kayaknya sudah fokus ngembangin pake yang Generatepress saja karena lebih lightweight.

      Inget duitnya sayang, cuma kalau inget ke depan, yah mau tidak mau resiko karena keduanya saya beli sebelum mengerti banget dunia blogging..

      Reply
  2. Setelah membaca banyak artikel, saya semakin sadar bahwa Pak Anton adalah orang yang sangat memperhatikan template dan tampilan blog. Sebagai seseorang yang menyenangi fotografi, adalah sesuatu yang logis sebenarnya.

    Berbeda sekali dengan saya. Beli satu template. Setting sesuai petunjuk, selesai. Saya tak punya jiwa seni untuk tampilan blog. Kriteria saya, tulisan mudah dibaca, loading tidak terlalu lama. Perkara seni, biarkan pembuat template yang memikirkannya.

    Reply
    • Wakakaka.. gatelan sayah Nisa.. bener dah. kalau nggak enak dilihat dan tidak sesuai “selera” saya, saya pilih utak atik dulu semampunya.

      Bagusnya sih sebenarnya kayak Nisa, cuma nggak seru kayaknya kalau nggak ngutak ngatik.. mungkin saya sudah saatnya berhenti ngoprek neh.

      Reply

Leave a Comment