Selamat Malam Kawan MM!
Pernah mendengar istilah “halaman landing” atau “landing page“? Rasanya, kalau Kawan sering membuka Google Analytics atau pernah belajar SEO (Search Engine Optimization) pasti sudah pernah mendengar istilah ini.
Nah, sebenarnya, halaman landing itu seperti apa dan ada dimana dalam sebuah blog/website?
Untuk mudahnya, bayangkan saja Anda sedang traveling, kemudian naik pesawat, pasti pesawat itu butuh tempat “mendarat” kan? Baru setelah itu penumpang diturunkan dan menyebar ke berbagai penjuru.
Iya kan?
Begitu juga pada sebuah website/blog. Seorang pengguna tidak tiba-tiba muncul di tengah blog. Ia pasti mendarat di salah satu “laman” atau “halaman”. Nah, halaman dimana pengguna pertama kali masuk ke blog kita itulah yang disebut dengan “halaman landing”.
Ada dimana “landing page” sebuah blog?
Ya dimana-mana. Maksudnya, semua bagian (terutama konten) bisa menjadi halaman landing bagi pengguna. Bukan hanya homepage atau beranda.
Misalkan, A sedan mencari “Cara membuat kepang rambut” dan ia menemukan tulisan itu via mesin pencari Google. Kemudian, ia mengklik url yang tampil. Langsung dibawa ke blog Kawan tersebut.
Halaman “Cara membuat kepang rambut” tadi sudah menjadi landing pagenya.
Setiap konten, baik berupa artikel, image/foto, atau arsip bisa menjadi “pintu masuk” bagi pengguna untuk masuk ke sebuah blog/website. Itulah mengapa untuk image/foto kita selalu disarankan memasukkan Alt Text dengan tujuan agar image itu bisa tampil di mesin pencari.
Istilah landing page ini populer di kalangan pengguna SEO karena dengan optimasi, semua halaman di blog/website mereka bisa menjadi “halaman landing bermagnet” bagi pengunjung dari mesin pencari untuk datang ke blog.
Bayangkan saja keuntungannya, kalau sebuah blog punya 500 artikel dan kemudian semua berada di posisi teratas SERP (Search Engine Result Page-Halaman Hasil pencarian). Kemudian, setiap laman tersebut mendatangkan 300 orang saja dalam sehari.
Hasilnya adalah 500 X 300/hari = 15.000 pengguna perhari mendarat di “bandara” blog mereka. Bagaimana kalau sebulan atau setahun?
Setelah itu, tambahkan ternyata karena puas dengan si “bandara” kemudian mereka “berwisata” ke halaman lain. Hasilnya bisa berlipat-lipat pageviews.
Itulah kenapa para penggiat SEO akan “mempercantik” landasan blog mereka.
Istilah landing page sendiri berlaku dimana saja.
Sebuah artikel yang viral dan dishare ribuan kali, akan menjadikan artikel itu sebagai halaman landing yang ramai dikunjungi.
Baca Juga : Cara Mengetahui Website/Blog Dibuat Dengan Blogspot Atau WordPress
Homepage/beranda juga bisa menjadi halaman landing yang ramai, tetapi biasanya, lebih sering digunakan oleh pengguna lama. Mereka karena sudah pernah datang akan langsung mengetikkan url websitenya, seperti www.maniakmenulis.com dan pengguna akan menjadikan homepage/beranda sebagai landasan pendaratan mereka di blog ini.
Kira-kira begitulah gambaran tentang apa itu istilah halaman landing.
ini trik SEO ala ala yang saya pelajari kemarin
yakni menambahkan alt teks pada gambar
dulu pas awal ngeblog sering males
sekarang benerin lagi mulai awal terutama nembak kata kunci
jadi lumayan juga ada beberapa pencarian yang bisa page one setelah kasih alt teks
itu saja pak makasih sharingnya hehehehe
Sama sama mas Ikrom..
Iya itu memang salah satu teknik dasar SEO mas… mayan kalau kena dapet beberapa pengunjung