[PERTANYAAN] Apakah Dunia Blogging Indonesia Tidak Lagi Menjanjikan Keuntungan Materi?

[PERTANYAAN] Apakah Dunia Blogging Indonesia Tidak Lagi Menjanjikan Keuntungan Materi?

Sebuah pertanyaan yang mungkin ada di kepala banyak blogger Indonesia. Apakah Dunia Blogging Indonesia Tidak Lagi Menjanjikan Keuntungan Materi?

Perkiraan saya, mayoritas orang yang terjun ke dunia blogging dewasa ini bukanlah lagi hanya untuk sekedar curhat atau berbagi. Unsur materi, atau uang sudah menjadi salah satu daya tarik utama menekuni blogging dan mengelola blog. Bahkan, bisa dikata kalau melihat berbagai komentar di forum-forum blogger dan semangat mengejar recehan Adsense, rasanya tidak salah-salah amat bahwa uang sudah menjadi salah satu “motivator” yang mendorong banyak orang menjadi blogger.

Iya nggak sih?

Cuma, kalau melihat beberapa “gejala”, sebenarnya bisa dilihat dari sudut pandang terbalik juga.

Mulai banyak blog yang dulu dikelola secara intensif dengan tujuan mengeruk keuntungan mulai menjadi zombie. Tetap hidup, tetapi tidak hidup. Blog-blog itu masih bisa ditemukan di dunia maya, tetapi sudah lama sekali tidak diupdate dan diurus.

Contohnya saja, Portal-Uang asuhan mas Gee John, salah satu blogger yang pernah mengatakan bahwa ia menghasilkan US$ 1700 sebulan. Kemudian, PanduanIM punya mas Darmawan yang dulu (dan mungkin sampai sekarang) masih menjadi rujukan banyak blogger pemula. Belum lagi Juragan Cipir asuhan Mbak Indri Lidiawati yang pernah mengatakan mendapat gaji “bulanan” dari Adsense.

Semuanya sudah tidak lagi diupdate oleh pemiliknya.

Pertanyaannya adalah “Mengapa blog-blog itu ditinggalkan?” Padahal kalau menurut artikel mereka, justru blog-blog ini adalah penghasil “telur emas” bagi pemiliknya. Kalau memang memberikan keuntungan materi yang banyak, lalu mengapa dibiarkan.

Dugaan terhadap hal itu banyak. Tetapi, salah satu yang mungkin saja terjadi adalah karena “kepakaran” mereka, mereka bisa mencium bahwa dunia blogging Indonesia tidak lagi memberi keuntungan yang layak bagi usaha mereka.

Pesaing semakin berlimpah (karena mereka sendiri juga mendorong tumbuhnya blogger pengejar uang juga). Semua berlomba-lomba ingin merebut tahta blogger terkenal dan pakar dari mereka. Bahasan semakin berkembang dan rumit. Biaya semakin mahal (harga tiap tahun naik jee..).

Apakah mungkin pembiaran yang dilakukan para pakar dan suhu itu karena mereka sudah tidak melihat potensi keuntungan di dunia blogging Indonesia? Apalagi recehan dari Adsense yang semakin lama lebih “receh” dibandingkan yang didapat oleh pengemis di pinggir jalan.

Sangat mungkin.

Walau mungkin juga ada alasan lain yang melatarbelakanginya, seperti “BOSAN”, “JENUH”, “CAPEK”.

Yang manapun memang masih mungkin karena sulit mengetahui latar belakang tindakan yang mereka lakukan.

Sesuatu yang sebenarnya sangat berharga kalau bisa dishare bagi para blogger pemula, termasuk saya.. si blogger newbie.

Tetapi, saya pikir EGP lah dengan apa yang terjadi pada para mastah itu. Yang penting saya masih enjoy melakukannya, walau sebagai tukang kepo, rasa penasaran kadang menggelayut dan ingin tahu tentang apa yang terjadi di belakang layar.

Bagi saya sendiri, kalau melihat situasinya, tidaklah seburuk itu. Potensi keuntungan materi itu tetap ada, yang terpenting adalah bagaimana mengelolanya agar menghasilkan sesuatu. Karena bisnis itu bukanlah tentang hanya meraup harta karun yang sudah ada, tetapi lebih kepada bagaimana memanfaatkan apapun yang ada untuk menghasilkan keuntungan materi.

Jadi, jalan terus.

Apalagi saya menikmatinya.

Bagaimana dengan Anda? Apakah bisa menemukan jawaban terhadap pertanyaan ini?

13 thoughts on “[PERTANYAAN] Apakah Dunia Blogging Indonesia Tidak Lagi Menjanjikan Keuntungan Materi?”

  1. Hmmm,,, bisa jadi.

    Apanya yang bisa jadi? wkwk

    Seseorang yang pernah merasakan $1700 perbulan, kalo kemudian cuma dapat $700 perbulan. Rasanya hambar.

    Tapi seseorang yang belum pernah gajian tiap bulan, lalu bisa dapat $700 perbulan, rasanya luar biasa.

    Reply
    • Bener juga.. cuma kalau saya sih kalau sudah bisa dapa US$ 700 perbulan mah.. akan merasa di awang-awang… hahahahahaha….

      Reply
  2. Apakah Dunia Blogging Indonesia Tidak Lagi Menjanjikan Keuntungan Materi?

    Jawabannya adalah YA, tapi bagi yang putus asa.hahahah….

    Tapi Bagi Pejuang seperti Pak Anton, Keuntungan Materi akan mudah didapatkan, buktinya dapat 1 Jt dari CP dan sudah bisa beli barang2 lainnya hasil ADSENSE.

    Cuman Blogging bukan cara utk cepat KAYA RAYA, Akan tetapi merupakan cara cepat untuk menghabiskan waktu oleh hal yang bermanfaat.

    Reply
  3. Menghilangnya blogger-blogger kawakan belum tentu menunjukan mereka berhenti.

    Bisa saja mereka sengaja tidak mengurus blog mereka yang sudah tenar.

    Bisa saja mereka mengurus blog lain. Contoh mas Ghe Jhon, beliau terang-terangan mempunyai beberapa blog. Dan ada beberapa blognya yang sengaja beliau tutupi dari publik.

    Kita bisa lihat contoh nyata blogger kawakan yang terang-terangan mengurus banyak blog yaitu Mas Yerman Yudiono. Blog beliau banyak dan beliau juga mengatakan masih banyak lagi blog yang beliau miliki dan tidak bagikan ke publik.

    Lalu kenapa blogger kawakan lebih memilih mengurus blog yang tidak terkenal dan malah menelantarkan blog yang sudah sangat tenar?

    Menurut saya, mereka semua sudah capek menjawab pertanyaan-pertanyaan dari blogger-blogger newbie, yang notabene pertanyaannya itu-itu saja.

    Dan mereka mungkin lebih memilih menyamar jadi blogger yang biasa-biasa saja dengan nama samaran mereka. Agar mereka tenang dalam ngeblog tanpa harus pusing menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sudah pernah mereka jawab.

    Atau bahkan blogger-blogger tersebut saat ini memiliki pendapatan yang lebih tinggi lagi dari yang pernah mereka publikasikan.

    Itulah sedikit pemikiran saya yang agaknya di campur perkiraan liar.

    Reply
    • Maybe yes.. maybe no.. Tidak ada yang tahu pasti. Saya tidak terbiasa menelan apa yang dikatakan para "dewa". Saya tahu blog mas Herman yang satu lagi.. tetapi soal banyak atau tidak, belum terbukti dan maaf, saya tidak biasa menerima sekedar pernyataan dari seseorang tanpa bukti.

      Kenyataan yang terlihat adalah mereka "membuang" blog yang sudah "menghasilkan" uang. Dan, hal itu bertentangan sekali dengan apa yang mereka ajarkan kepada para pemula untuk terus merawat blog mereka. Apalagi sudah memberikan penghasilan.

      Sulit masuk logika untuk menerima melepaskan blog hanya sekedar karena malas menjawab pertanyaan. Hal tersebut bisa dipecahkan dengan sangat mudah, yaitu dengan menutup kolom artikel saja. Selesai dan tanpa harus melalaikan blog yang sudah berpenghasilan.

      Justru menariknya disitu mas.. karena kita tidak tahu secara pasti, maka pemikiran bisa menjadi liar kesana kesini.. 😀 😀 Jadi biarkan saja bebas lepas.. senang baca komentar sepanjang ini.. hahahahahaha

      Reply
    • Hehehe… untungnya komentar saya nggak masuk spam, soalnya lumayan lama juga buat kata-kata buat komentar.

      Oh iya, saya mau sedikit nambahin. Menutup komentar bisa jadi pemecah masalah newbie yang selalu bertanya.

      Mungkinkah blogger kawakan lebih memilih topik yang lebih ramai dan lebih menghasilkan.

      Reply
    • Tenang saja.. masuk kotak spam, akan saya kembalikan jadi bukan spam. Panjang malah bikin seru dan semangat.. hahahaha

      Yap, sangat mungkin sekali. Bagaimanapun kalau memang uang fokusnya, hal itu justru seharusnya dilakukan

      Reply
  4. Mungkin karena mereka ngeblog karena uang Pak, bukan karena "Cinta". atau cinta mereka mulai luntur sama blognya.

    jadi males update.

    kayaknya mereka mesti baca maniak menulis, biar ketularan rajin nulis.

    ha.. ha..

    Padahal blog-blog itu dulu tempat saya belajar. di awal-awal ngeblog.

    Reply
    • Para dewa nggak boleh belajar dari newbie… turun derajat namanya.

      Tapi benar sekali. Mungkin karena sejak pertama fokusnya adalah uang, jadi ya begitu deh.

      Sekarang belajar sendiri dari kehidupan ya mas.. pasti lebih menarik

      Reply
  5. Adanya blog mengejewantahkan bahasa sebagai tilak ukur kebudayaannya. Saya pernah dengar bahwa kualitas membaca dan menulis bangsa kita masih rendah. Jadi, dengan blog mungkin bisa menggeliatkan gairah berbahasa kita.

    Blog dengan embel-embel duit jadinya bikin tekanan juga tantangan. Bagi pemula macam saya, ini tekanan. Sebab ditekan untuk membuat artikel berkualitas dari penilaian yang entah dari siapa. Akhirnya kehilangan gayanya sendiri.

    Reply
    • Iya mas… artikel berkualitas itu saya pikir sejenis makanan gorengan.. hahahaha.. banyak tukang kecap di dunia maya mas, jadi jangan sampai terpengaruh

      Reply

Leave a Comment