Home › Forums › Ruang Motret › [TEORI] Mengenal Aperture/Diafragma/Bukaan Rana
- This topic has 1 reply, 1 voice, and was last updated 2 years, 7 months ago by
adynura.
-
AuthorPosts
-
-
February 25, 2021 at 11:17 am #7372
Anton Ardyanto
KeymasterAperture/diafragma/bukaan rana pada kamera/fotografi merujuk pada “celah” yang membuka pada saat tombol “shutter” ditekan.
Ukurannya ditandai dengan penggunaan huruf “f” di depan dan angka pecahan (desimal di belakangnya), seperti f/1.4 , f/1.8, f/2.8, ….. f/22, tergantung lensa dan kamera.
Yang perlu diperhatikan adalah keunikan angka di belakang “f” tadi. Semakin besar angkanya, semakin kecil “celah” aperturenya, semakin kecil angkanya, semakin besar celahnya.
Perhatikan gambar di bawah ini.
Gunanya?
- aperture “besar” (f kecil) : biasanya dipergunakan untuk membuat bokeh atau latar belakang blur. Lensa khusus yang dispesialisasikan untuk bokeh biasanya mampu mencapai angka aperture terendah antara f 1.2 – f1.8
- aperture “kecil” (f besar) : cocok dipergunakan untuk membuat foto yang memerlukan detail dan tajam, seperti foto pemandangan
Seperti sudah disebutkan dalam penjelasan tentang Segitiga Exposure, yang harus diperhatikan adalah volume cahaya
- aperture besar (f kecil) karena celahnya lebar, volume cahaya yang masuk ke kamera bisa lebih besar, oleh karena itu biasanya diimbangi dengan shutter speed (kecepatan shutter) yang cepat supaya foto tidak terlalu “bright”/terang
- aperture kecil (f besar), memiliki celah yang sempit, oleh karena itu biasanya dia memerlukan shutter speed yang lebih lama
Berapa kecepatannya dan kombinasi yang pas? Tergantung pada sikon di lapangan saat pemotretan dan tidak ada rumus pasti. Itu yang harus dinilai oleh seorang pemotret.
-
February 25, 2021 at 8:39 pm #7410
adynura
ModeratorDan jauuuh setelah aku mengenal ini, aku baru tahu dong pak soal sweet spot bukaan lensa.
karena aku fans bokeh banget, aku selalu dan selalu menggunakan bukaan terbesar, kecuali kalo motret di terik matahari, kepaksa sih agak jadi lebih kecil lagi bukannnya, haha.. alhasil, gambar-gambarnya agak-agak soft gitu.
Belakangan, aku tahu soal sweet spot ini, jadi sweet spot ini adalah hasil paling tajam yang dihasilkan satu lensa di bukaan tertentu, katanya biasanya 2 bukaan setelah bukaan terbesar. jadi kalo bukaan terbesarnya f1.8, sweet spotnya ada di antara f2.8 atau f3.2
setelah itu, aku jarang pake bukaan terbesar lagi kecuali memang ada kebutuhannya seperti di minim cahaya.
😀 😀
mantap pak!
-
-
AuthorPosts
- You must be logged in to reply to this topic.