[TIPS MOTRET] #02 : Hindari “FOTO BOCOR” Dengan Sabar

Jadi fotografer itu harus sabar. Jangan terburu-buru karena hasilnya biasanya tidak baik padahal seringkali momen tidak bisa diulang.

Salah satu yang sering terlewat saat memotret terutama di tempat umum adalah tidak memperhatikan timing saat memotret. Seringkali hal itu membuat “obyek tak diinginkan” masuk ke bidang foto.

Yang seperti ini biasanya karena si pemotret terburu-buru atau terfokus hanya pada obyek utamanya saja. Jadi ia tidak memperhatikan sekeliling.

Hasilnya adalah sebuah “foto bocor”, yaitu foto dimana ada “obyek tak diinginkan” yang tidak sesuai dengan ide si pemotret.

Contohnya foto di bawah ini

Ini foto kesukaan saya hahahaha.. biasanya memang saya pakai dimana-mana untuk menjelaskan foto bocor.

Ide foto ini sebenarnya adalah memperlihatkan anak-anak sedang bermain di tepi Kali Ciliwung. Saya memotretnya dari seberang tempat anak-anak bermain dengan lensa zoom.

Saking fokus pada mengatur posisi obyek dan menunggu “timing yang tepat” atau “decisive moment” (teori lagi), saya lupa memperhatikan latar belakang.

Akhirnya kehadiran obyek “mengganggu” terekam dalam foto.

Untungnya saya memotret berkali-kali, jadi tidak terlalu gondok, dan hasil foto ini sendiri, untungnya, tidak jelek. Bahkan bisa dibuat bercanda. Saya malah ngakak kalau inget yang satu ini.

Gimana cara menghindari foto bocor? Yah, bukan masalah teknis yang berlaku di sini. Yang berlaku adalah pepatah orang sabar dikasihani Tuhan.

Jadi,

• sabar itu yang utama, jangan terburu-buru dan kadang harus membiarkan suasana sepi
• perhatikan sekeliling agar tidak ada obyek yang tidak diinginkan nyelonong
• kalau merasa komposisi sudah pas di kamera, periksa lagi ada nggak obyek yang “mengganggu” sebelum menekan shutter release
• ganti sudut pengambilan foto kalau situasi tidak memungkinkan

Selebihnya terserah nasib karena meski kadang sudah hati-hati, tetap saja ada yang nyelonong…