Kutu buku dulu merupakan ejekan bagi seseorang yang kurang gaul dan terlihat culun. Banyak yang tidak nyaman kalau mendapat julukan itu.
Namun, sebenarnya, para kutu buku yang sebenarnya tidak begitu peduli atas julukan yang disematkan pada mereka. Mereka tahu ada dunia yang begitu menyenangkan dalam dunia buku. Mereka bisa berkelana dalam dunia imajinasi yang luas.
Itulah mengapa, meski saya sudah tidak lagi cinta pada buku, saya memahami ketika ada orang yang jatuh cinta pada buku.
Karena saya sudah tidak lagi bisa menceritakan dunia buku pada masa sekarang, silakan coba kunjungi blog My Wonderful Book Life punya Thessalivia.
Meski masih menggunakan subdomain Blogger dan berakhiran blogspot, ada banyak hal yang bisa digali dan dinikmati di sana.
Banyak review atau ulasan tentang buku dari berbagai jenis, mulai dari novel sampai dengan yang serius dan bikin kepala nyut-nyutan.
Blog yang bernuansa imut banget ini, dengan header yang benar-benar kecewekan, memang membuat pembacanya seperti masuk ke dunia buku.
Bahkan, topik yang katanya “random” (acak) saja sebenarnya tidak ajak, tetapi masih akan berkaitan dengan buku.
Maklum saja, blogger di belakang layar bukan cuma seorang pembaca buku saja, tetapi ia sudah menelurkan beberapa karya buku. Jadi, kecintaannya pada buku jelas sekali terlihat.
Anda mungkin akan menjadi seorang “kutu buku” begitu selesai berkunjung ke blog ini. Dan, tenang saja, kalau saya yang menjuluki seseorang sebagai kutu buku, itu bukan karena mengejek dan merendahkan.
Bagi saya istilah itu adalah pujian karena saya pernah menjadi bagian darinya dan dijuluki kutu buku. Saya tahu rasanya pernah tenggelam dalam dunia yang indah dan menyenangkan.