Forum Replies Created
-
Posts
-
Science of Self-Learning: How to Teach Yourself Anything, Learn More in Less Time, and Direct Your Own Education
Peter Hollins.
berat amat ya judulnya.
tapi isinya nggak berat-berat banget kok. malah mudah diikuti. saya bacanya cepet banget, langsung beres padahal itu ada dua buku nunggu diberesin dan ketunda karena bosan.
cuma, saya merasa buku ini kurang cocok untuk saya. soalnya yang saya cari lebih ke sisi creative thinking. ini cenderung ke arah analytical thinking, which is good, tapi sedang (belum) saya perlukan.
Novel yang lagi saya baca:
– Gossip Girl 1
– Salt to the sea -> salah nih baca ini habis baca All the Light We Cannot See. Kayaknya harus diseling buku topik lain yang bukan WW2.setuju mas @anton-ardyanto . gegara WFH saya jadi bisa nulis pagi. huahahaha. Kalau malam bawaannya malas karena sudah capek, pengen tidur. Ngaruh banget itu.
Sebelumnya saya mikir, “pokoknya malam ini harus ngeblog!” dan akhirnya tidak terlaksana karena sudah capek duluan atau lebih milih goler-goler. trus habis itu nyesel. dan menyalahkan diri sendiri.
rupanya saya salah strategi. baiknya milih waktu di mana energi saya paling fokus, yaitu pagi hari.
so, pagi hari adalah waktu terbaik saya saat ini.
@peri-kecil-lia yang kesatu nggak begitu seru. yang kedua seru karena disney banget. meskipun diprotes oleh pengarangnya sendiri karena bergerak jauh dari novel aslinya. nggak peduli, saya suka romansa putri pangeran dan chris pine. wkwkwk.
saya jarang banget nonton. kalau nonton kebanyakan bukan film romantis. sekalinya nonton yang romantis ya langsung aja chick flick.
ada film yang nggak bisa saya kategorikan romantis (meskipun iya, romansa, tapi gatau gamau aja bilang itu sekadar film romansa), saya nonton itu sampe nangis karena melihat hubungan dua tokohnya.
Filmnya Wong Kar Wai. Happy Together (1997) dan In the Mood for Love (2000)
waktu sd saya baca karena teman punya. dari awal sampai akhir. suka banget. agak lupa ceritanya sih.
pas sudah kuliah, coba baca lagi… surprisingly, lebih banyak nilai filosofisnya ya. tapi juga menangkap struktur yang sebenarnya sederhana. dulu kayak wowwww almighty gitu si chinmi. menanti kapan dia bisa keluarin teknik baru atau ketemu musuh baru.
@anton-ardyanto baca serial takeshi maekawa yang lain juga nggak? Break Shot? saya demen banget yang itu.ini opini nggak populer bukan ya? mungkin populer. tapi saya nangkepnya drakor tuh mirip sama sinetron kita.
cara dramatisasinya, maksudnya. kental. intrik dan konflik pun mirip. sebelas-dua-belas sama telenovela ya.
drama jepang punya kesan yang lebih “quiet or outrageous, there’s no in between”. somehow kalau ngarang ya ngarang banget, realis ya realis banget. ada feel “sunyi” dibandingkan drama korea yang drama bangeeed.
ya, tapi ini pendapat dari orang yang juga udah lama gak nonton drakor. sekarang udah gak kuat nonton series. lebih suka baca aja.
drama korea yang hit right to the heart tentu ada. cuma ya itu, flow produksi dan musim-musimannya mirip sinetron indonesia. jadi kurang sreg.
satu bahas tuker jiwa, nantinya ada lagi drama tukar jiwa. satu bikin drama misteri horor, mendadak tahun berikutnya banyak misteri horor.
Iyah, fokusnya sih masih nulis sekarang. kalau mau bongkar platform, nanti malah fokus ke sana dan lupa nulisnya. 😂
karena belum sampai milestone yang saya mau, jadi untuk upgrade ke wp pun masih setengah-setengah. yang ini masih memadai. misalkan saya nanti mendadak mau buka toko atau apa, baru deh nyari worpdress.
wordpress pun bisa overcomplicated untuk orang yang cuma mau nulis. (wordpress.org ya). kalau wordpress.com lebih sederhana tapi secara hitung-hitungan lebih mahalun.
tapi sharing vps ini pengetahuan baru buat saya 😁
blogger sejauh ini masih newbie-friendly buat yang mau nulis aja dan coba-coba. cuma ya itu. karena platformnya nggak diurus google secara khusus – alias saingan sama unit produk mereka yang lain, ngurusnya jadi kayak setengah-setengah. 🙁
contohnya aja, ga ada sama sekali integrasi google docs ke blogspot. padahal saya termasuk orang yang ngedraft pakai docs, produk google juga. kan enak ya kalau bisa direct publish sama format-formatnya.
Aku juga mauuu… apakah pertanyaan blogspot atau wordpress ini akan berpindah jadi “mengipasi orang supaya pilih wordpress”?
sebenernya sekarang blogspot masih dirasa cukup untuk kebutuhan sih. tapi jujur, buat kustomisasi wordpress emang terbaek. mau ganti tampilan di blogspot butuh susah payah. wkwkw.
kalau ada koordinatornya mau banget loh… asal jangan berkurang di tengah jalan orangnya :’D
@anton-ardyanto yheee suka gitu mas anton mah… judulnya kafe berarti buat orang ngobrol-ngobrol khan. kalo judulnya restoran fast food nanti orang mampir cuma buat lewat trus ilang 🤣🤣
selain kafe, warkop ato angkringan juga cocok yah buat disematkan 🤭 (makanya ingetnya orang cangkruk’an)
Saya juga kepikiran buat pensiun deh, Mas Anton. Kerjaan bisa berhenti karena umur, tapi blogging kayaknya enggak akan. Sudah terlalu cintaaah.
Tapi saya masih belum terjun ke dunia monetisasi blog sih. Sepertinya kalau adsense buat saya nggak bisa menjanjikan mengingat viewnya masih dikit dan ngapdetnya juga nggak mau sering-sering. hahahaha….
forum-forum seringkali menampung ide yang keren-keren, debat yang mantap juga, tapi sayang nggak bisa terdokumentasi dengan baik dibandingkan blog. 😅
kalau sayaa… tiap ada ide dicatat di notion. Saya punya halaman khusus buat ide.
Terus sekarang kan lagi merutinkan menulis, jadi tiap pagi nulis di jam yang sama. Tulisannya nggak selalu sama setiap hari. Bisa mengolah tulisan setengah jadi atau mengolah dari halaman ide yang sudah ada sebelumnya.
Trus saya emang nggak ngepost tiap hari, jadi kalau nggak ada ide kayaknya nggak mungkin buat saya, Mbak Eno. Yang ada sayanya males atau nggak menyediakan waktu 😂😂
Akhir-akhir ini, tiap saya blogwalking juga saya dapat ide baru. disimpan lagi di halaman ide. begitu terus seterusnya.
Baru sebulan, jadi belum bisa dipastikan garansinya, tapi sejauh ini sih lancar. 😁
ada satu film guilty pleasure saya, nonton berapa kali juga gak bosen.
Princess Diaries 2 😂😂 kalau mau dosis romantis, nggak perlu mikir, dan endingnya hangat, bakal nonton itu deh….
soalnya kayaknya kalau saya nonton filem, seringnya yang endingnya sedih sedih trus gak dapet romantisnya hiksss…
Weh menarik banget ituuu… siapa tau kita bisa patungan khan yaaa…. soalnya sebelumnya saya juga pernah mempertimbangkan shared hosting. Jatuhnya 400k-an per tahun 🙁
Kalau murah, boleh juga mempertimbangkan nih *_* apalagi kalo server vps gitu kan sepertinya lebih aman ya.
Hahaha…. circle based on kasta gitu ya, Li?
Kalau ini sepertinya nggak terhindarkan. Ketika forum sudah berukuran besar, sudah pasti akan ada lingkaran-lingkaran kecil di dalamnya.
Tapi di satu sisi, badge dan leveling memang meningkatkan aktivitas di forum. Jadinya orang merasa terpacu.
Ini pinter-pinter admin dan penghuni juga sih, bisa “membawa” lingkaran-lingkaran itu agar tetap bisa berbaur atau enggak.
Mungkin tergantung tujuan forumnya juga. Kalau kafe MM saat ini tujuannya cuma untuk tempat kumpul-kumpul, bisa jadi leveling dan badge nggak terlalu diperlukan. Yang penting orang-orang bisa “cangkruk-an”.
Kalau forum kayak kaskus ‘kan, badge dan leveling dibutuhkan karena mereka perlu aktivitas dari member untuk keperluan komersil. kira-kira begitu menurut saya, mbak Pheb 😁
Hehehehe…. mampir sini ah, mumpung cuma punya kesempatan sekali. Selamat untuk pembukaan kafe MM-nya ya Mas Anton. Siapa tahu nanti bisa pesen makanan dan minuman juga. (teteeep)
Nama saya Mega, baru bangkit dari mati suri blogging tahun ini. Semoga saya makin konsisten ngeblog supaya nggak sia-sia mejengin link blog di sini.
Saya menulis tentang keseharian, hal-hal yang biasa saya hadapi sehari-hari atau saya sukai. Karena saya dari dulu pengen jadi editor majalah tapi nggak kesampean, mungkin cara nulis saya akan mengingatkan teman-teman sama majalah wanita. 😅
Visit my blog, Tinydolce, if you like!
