Forum Replies Created
-
AuthorPosts
-
rahulsyarifParticipant
@peri-kecil-lia sampai hari ini pengalaman itu sangat membekas. Saya ingat detilnya, saya ingat bagaimana reaksi saya saat itu. Mukanya saat itu hanya kelihatan hitam seperti diolesi arang kalau tidak mau disebut bekas luka bakar. Yang putih hanya matanya dan dua kapas dilubang hidungnya. Benar-benar tampakan pocong yang sering digambarkan difilm horor. Bedanya tidak lompat-lompat. Ha ha ha
rahulsyarifParticipantDulu waktu kecil, saya sering main ke rumah tetangga karena anaknya adalah teman saya. Biasanya, saya main ke rumahnya untuk main dan nonton. Waktu itu sedang maghrib, orangtua teman saya kayaknya sedang salat, teman saya sedang mandi. Saya tinggal sendiri di ruang keluarga nonton teve. Kebetulan, rumahnya tidak diapit oleh rumah-rumah lain. Sebelah kiri adalah sebuah jalan menuju gudang, sedangkan sebelah kanan adalah sebuah lahan kosong tempat tumbuhnya rumput liar.
Ruang tevenya agak besar, saya duduk dilantai beralaskan karpet merah. Jendela kaca belum diturunkan gordennya, itu adalah sisi kanan rumah. Saya tidak begitu memperhatikan, tapi ekor mata saya menangkap ada sosok putih yang sedang mengintip di jendela. Saya tidak balik, hanya membeku ketakutan. Suara teve sumbang terdengar di seluruh ruangan. Badan saya benar-benar sulit digerakkan. Saya berkeringat dan mencari cara untuk pergi tapi masih ada rasa penasaran yang begitu besar. Saya hitung dalam hati untuk menengok. 1. 2. 3. dan menengok. Saya melihat sosok yang menyerupai pocong, mengintip dari balik jendela. Setelah beberapa detik, ia menghilang.
Saya tidak langsung lari, saya berdiri pelan. Di dinding sebelah kanan saya, ada beberapa foto keluarga. Dibelakang saya, adalah area dapur. You know it lah, daerah dapur benar-benar menyeamkan disetiap film horor dan foto keluarga benar-benar tidak berani saya liat karena takut diantara foto itu ada yang berubah. Ha ha ha. Pemikiran anak usia SD. Di teras, saya akhirnya lega ketika menemui Bapak teman saya yang sedang menjahit
rahulsyarifParticipantDulu, pas pos rutin seminggu sekali kayaknya benar-benar seret ide. Kalo waktu publish, baru nulisnya hari itu juga. Sekarang sudah ngga pernah lagi kehabisan ide, paling bingung karena draft dan memo saya kebanyakan. Bingung mau eksekusi yang mana dulu.
Kalo nanti akan seret ide lagi, paling yang saya lakukan seperti kak Mega, blogwalking jadi lahan ide yang sangat bagus. Saya banyak dapat ide dari tulisan teman-teman
rahulsyarifParticipantSaya ngeblog sejak SMP, tahun 2014. Pemicunya karena mulai senang beli dan baca buku sendiri. Kebetulan saat itu bacanya buku-buku Personal Literature. Jadi kiblat awalnya ke arah sana, ngomongin tentang hidup dengan gaya komedi. Terus cari cara untuk bikin cerita juga. Buku diari terlalu usang dan girly saat itu. Kebetulan yang lain, saya dibeliin laptop pertama saya orangtua, lengkap dengan modemnya (waktu itu wifi belum populer di kota saya). Selain modem, saya dan teman biasanya main ke Telkom untuk sekadar streaming dan lain-lain. Dimomen itu saya mulai kenal blog, buka-buka tutorial dan beruntungnya fitur blogspot cukup friendly untuk orang gaptek macam saya saat itu. Dan sampai saat ini, saya masih terus ngeblog
rahulsyarifParticipantDiganti pulsa juga tidak masalah. Saya bisa belinya pake akun ovo saya. Tapi ngga bisa ke rekening yah, karena saldo saya adanya di OVO. Untuk tenggatnya, saya typo. Ha ha ha. Itu sampai Februari, bukan Desember
rahulsyarifParticipantSaya ngga tau apakah orangnya ada di sini, tapi ini tiga blog yang saya suka dan tulisannya saya tunggu akhir-akhir ini.
Sublimasi Meditasi
Saya suka tulisan-tulisan bang Yoga dari awal saya ngeblog sampai saat ini. Tulisannya jernih dan punya gagasan yang menarik dengan pembawaan storytelling pada setiap tulisannya. Tak heran banyak yang bertanya,”ini cerita sungguhan? ini rekaan?” Saya biasanya tertawa melihat itu, Picasso tidak akan menjelaskan maksud lukisannya karena disitulah magisnya.Notes of Little Sister
Kalau ada blog perempuan yang gagasan yang saya sukai, salah satunya adalah Aina. Ia cenderung rebel, gamblang, dan sedikit guyon. Satu hal ini memang plus-minus. Disatu sisi bisa bikin Aina cenderung terlihat marah-marah, disatu sisi kita bisa melihat kejernihan gaya tutur dan pemikirannya.Sterrenhemel
Kalau suka dengan gaya tulisan dan cara berpikir Aina, mungkin akan senang bertemu dengan Syifana. Salah satu blogger yang baru saya kenal. Ia punya gagasan yang tak kalah menarik dari Aina, seperti melihat dua kakak-adik yang sedang pillow talk. Waktu Aina sempat vakum, saya senang sekali bertemu blog SyifanarahulsyarifParticipant@essentialist Kalau film bisa coba The Devil All the Time atau nonton salah satu film favorit saya, PK.
Kalau seri tv banyak sekali. Sekarang saya sedang nonton Alice in Bonderland. Keren. Mungkin bisa tonton itu. Kalau cari seri tv yang 20 menitan, saya sarankan After Life-nya Ricky Gervais
rahulsyarifParticipantPagi biasanya nulis. Selain fokus, itu juga cara yang baik untuk memulai hari. Terus pas sore atau malam, saya main ke blog teman-teman. Setiap waktu kalau dapat ide, biasanya dicatat di memo atau langsung dijadiin draft post. Tapi kalo kuliah, saya bisa fleksibel. Kapan aja bisa kalau ada waktu luangnya
rahulsyarifParticipant@essentialist iya, sekalian riset, sekalian mancing teman-teman. ha ha ha
rahulsyarifParticipantSebenarnya ini bukan lomba, cuma sayembara kecil-kecilan dengan hadiah saldo OVO 25K untuk yang berhasil menebak clue kolaborator dari segmen blog saya, Perspektif Majemuk. Tenggat waktunya sampai episod terbarunya naik (kemungkinan 26 Desember). Ditulisan itu, sudah saya kasih clue. Untuk yang punya jaringan pertemanan blogger yang cukup, keterampilan detektif basic, dan waktu luang yang banyak, bisa merapat. Tau-tau menang dan dapat saldo OVO. Bisa dipake untuk langganan streaming service sebulan. Ha ha ha.
Tautan: https://www.rahulsyarif.com/2021/02/perspektif-majemuk-endah-april.html
*clue ada diparagraf terakhir
rahulsyarifParticipant@furisukabo: Saya baru beberapa nonton film dan serial PSH, belum nemu polanya. Jadi masih ngga jadi masalah untuk saya. Kalo Lee Min Ho, kayaknya saya cuma tau sebatas nama saja. Belum pernah nonton film atau serialnya. Kemarin mau nonton The Heirs ngga jadi-jadi. Ha ha ha.
Kalo untuk CLoY dan Goblin, saya masih bisa menikmatinya. CLoY menurut saya lebih padat ketimbang Goblin. Seingat saya, ada masa-masa dimana saya merasa Goblin itu tidak mesti jadi serial, tapi cukup jadi film. Biar padat, apalagi sinematografinya juga cakep
rahulsyarifParticipantlagi baca Harpot hadiah dari kak Jane. sejauh ini seru. kayaknya jadi turning point saya mulai menemukan kembali ritme baca. ha ha ha
rahulsyarifParticipantkayak gini @ThinkerLia? atau @peri-kecil-lia?
rahulsyarifParticipantini cara nge-tagnya gimana sih? saya mau reply takutnya sudah banyak balasan lain sebelum saya tekan publish. Ha ha ha
rahulsyarifParticipantHa ha ha. Sudah minta maaf sebelum jadi kasus adalah jalan ninjaku.
Selain untuk riset kecil-kecilan, saya juga pengen liat seberapa gahar teman-teman di sini. Kalo mengacu pada pos mas Anton, saya rasa teman-teman perlu sedikit membuka topeng di sini.
Saya senang dengan jawaban kak Lia. Menarik.
-
AuthorPosts