osamudazai

Forum Replies Created

Viewing 11 posts - 1 through 11 (of 11 total)
  • Author
    Posts
  • in reply to: Apa Judul Buku Genre Horor Yang Paling Berkesan? #8951
    osamudazai
    Participant

    Lama enggak main ke forum ini sampai lupa password. Parahlah. 😂

    Udah pada jarang yang main ke sini ya saya perhatikan. Mau bantu sundul ah, dengan jawab tentang buku horor yang ditanya Lia.

    Buku horor yang berkesan buat saya: Gentayangan karya Intan Paramaditha. Asyik aja gitu karena modelnya pilih sendiri petualanganmu. Gaya bercerita Intan juga seru dan sungguh bikin terpukau. Saya sampai namatin tiga kali dengan ending yang berbeda-beda. Apalagi bukunya bisa dibaca gratis dan legal di iPusnas. XD

    Ya, walaupun mungkin ini bukan horor yang menyeramkan dan bikin bergidik, tapi bagi saya ada horor lain yang coba Intan tawarkan lewat karya itu.

    in reply to: Berapa Rate Card-mu? #8150
    osamudazai
    Participant

    Jika mau terang-terangan menyebut harga di sini, takutnya menyedihkan, lho. Tapi karena saya udah muak sama dunia tulis-menulis, lebih tepatnya malas menggantungkan hidup atau cari uang di jalur ini, saya akan berbicara hal-hal yang saya ketahui.

    Pertama kali dapat job review, bayaran saya cuma 100k. Kalau enggak salah itu zaman kuliah, sekitar 2014. Saat itu bagi saya yang pemula dalam ngeblog, jelas lumayan buat jajan, kan. Baru tahu ngeblog bisa dapat uang selain lewat daftar adsense. Setahun kemudian bayaran per tulisan semakin nambah, jadi sekitar 200-300k.

    Lalu, semakin saya tekuni, pada suatu hari saya kaget banget dapat klien yang mau bayar sampai jutaan. Jatuhnya ini liputan, sih. Saya datang ke suatu tempat, menyaksikan seluruh rangkaian acara itu, dan setelahnya baru menuliskannya. Persislah kayak kerjaan wartawan atau jurnalis. Namun, dapat bayaran yang segitu cukup langka, sih. Mesti brand besar, dan enggak setiap bulan bakalan ada. Tapi setidaknya dari situ saya ngobrol sama beberapa bloger lain tentang rate card ini.

    Kala itulah saya mulai mematok harga. Ini era 2017-2018, saat blog saya kualitas trafiknya cukup bagus dan komentar juga ramai, maka saat bikin tulisan sendiri nilainya tuh 450-750k. Lalu kalau tulisan dari klien (sebutannya placement) yang tinggal posting, atau koreksi dan edit-edit sedikit, saya pasang sekitar 200-400k. Jika kurang dari angka minimal seringnya saya tolak. Penyesuaian harga jelas berdasarkan susah atau enggak sama temanya, lalu brand itu terkenal atau enggak. Pada penawaran awal, kita bisa juga bertanya duluan berapa budget yang klien itu tawarkan. Siapa tahu lebih dari rate card yang kita pasang, kan. Itu namanya bonus dan seakan-akan dapat rezeki melimpah.

    Oh iya, dulu skor DA/PA saya kisaran 25-35, sebelum Google+ dihapus, dan akhirnya jadi anjlok. Sekarang paling cuma belasan. Tapi saya enggak terlalu peduli, toh efeknya rata, khususnya para pemakai blogspot.

    Sialnya, pada 2019 dan semakin ke sini saya justru menemukan kok banyak banget bloger murahan. Maaf, lho, kalau saya ngomong gini, tapi ini kenyataan pahit yang saya temui. Masa iya dengan syarat DA/PA 10-15 mereka dikasih harga hanya 70-100k dan tetap banyak yang mau. Yang mana ini menjatuhkan tarif bloger lainnya.

    Secara enggak langsung, tawaran-tawaran kerja sama yang masuk pun enggak jauh dari angka itu. Saya yang mulanya minimal 200k pada tulisan placement otomatis kudu menyesuaikan jadi 150k setelah bernegosiasi lantaran kepepet. Bisa mendapatkan angka 200k lagi tuh susahnya bukan main. Yang menulis sendiri pun sama parahnya. Mentok-mentok jadi 250-350. Langka banget klien yang mau bayar 500k. Setiap kali saya tawar supaya harga naik 100k, mereka bisa enggak balas email. Bahkan, berusaha minta tambahin 50k aja pasti klien-klien langsung kabur. Itu bikin saya berasumsi bahwa mereka mending cari yang lebih murah aja. Masih banyak kok bloger yang mau dibayar murah. Hasilnya, ya kayak sekarang. Harga turun drastis. Ditambah lagi masa pandemi. Dikasih harga 50k mereka pada mau. Hahaha.

    Tapi, sebagaimana yang saya bilang di awal, sekarang saya semakin tak peduli dengan harga pasaran karena sudah menyerah di dunia kepenulisan jahanam ini.

    Informasi terakhit yang bisa saya berikan, terakhir kali dapat job review pada Desember 2020 dengan skor DA/PA 10-15 tuh harganya 150-250k. Kalau skormu 16-20 mungkin bisa nambah sekitar 50-100k. Jika merasa itu kemurahan, monggo tentukan sendiri hargamu.

    Sekian. Semoga sudut pandang sok tahu ini bisa memberikan sedikit pencerahan.

    in reply to: Berapa Rate Card-mu? #8139
    osamudazai
    Participant

    Cukup sepakat sama yang dibilang Pak Anton. Diri sendiri yang paling paham nilai jualnya. Pasti ada momen di mana merasa, kalau segini kemurahan, segitu kemahalan. Nah, ambil aja tengah-tengahnya.

    Masalahnya, enggak semua klien menilai tulisan berdasarkan kebagusan tulisan dan bloger enggak mungkin terlepas dari yang namanya statistik. Mayoritas brand jelas menilainya dari DA/PA dan trafik itu. Kadang malah mereka cuma peduli backlink ditempatkan pada kata kunci yang tepat. Total kata pada satu tulisan minimal 500, misalnya. Terus judul dan paragraf pembuka mesti berdasarkan SEO. Alhasil, beberapa bloger berusaha memanjang-manjangkan kata ataupun menempatkan banyak kata kunci, sekalipun saat dibaca tulisannya kurang nyambung, bahkan berantakan. Yang kayak begini cukup banyak. Anehnya, klien lagi-lagi kurang peduli sama hal itu selama syarat-syarat tadi terpenuhi.

    Namun, ada kok klien-klien yang memang menilainya berdasarkan betapa rapi dan ciamiknya tulisanmu.

    in reply to: Tantangan: Berapa Total Jumlah Koleksi Buku? #8127
    osamudazai
    Participant

    Komik-komik digital ini perlu dihitung juga, kah? Haha. Saya rasa enggak perlu, ya. Satu judul sampai tamat aja ada yang 50-an volume soalnya. Bisa 1.000 buku nanti bacaan saya yang komik doang.

    Jika acuannya sejak SMK pertama kali mulai ngoleksi buku, saya rasa 500-an mah ada. Tapi kalau pakai acuan Goodreads (saya tandai buku-buku yang pernah dibaca hingga tuntas begitu mulai mendalami dunia kepenulisan), masih sedikit banget, kok. Baru 220 yang kelar dibaca. Kira-kira 200 buku inilah yang membentuk tulisan saya sekarang, Pak Anton.

    in reply to: Tantangan: Berapa Total Jumlah Koleksi Buku? #8123
    osamudazai
    Participant

    Kalau buku fisik yang ada di rumah setelah sebagian dijual, paling-paling mah 100-an. Malas menghitung jumlah persisnya. Dalam dua tahun terakhir ini saya sudah beradaptasi baca buku digital, sehingga sejak pandemi belum beli buku lagi selain menerima pemberian dari teman.

    in reply to: Apa Film Romantis Favoritmu? #6552
    osamudazai
    Participant

    Bingung kalau menyebutnya sepanjang masa, tapi seandainya saya boleh merekomendasikan yang saya tonton kira-kira lebih dari tiga kali tanpa bosan, maka berikut daftarnya:

    Asia: ATM Er Rak Error, Hello Stranger, You’re the Apple of My Eyes, Chungkin’ Express, In the Mood for Love.

    Barat: Scott Pilgrim vs the World, Great Gatsby, Eternal Sunshine, Her, High Fidelity.

    Anime: The Tatami Galaxy, Honey and Clover, Nana, Boku Dake ga Inai Machi (lebih dikenal dengan nama Erased), Steins Gate rilisan 2011. Tenang aja, anime pilihan di sini sengaja saya pilih yang serinya termasuk pendek. Paling 12-24 episode. Paling panjang kayaknya Nana yang 48. Itu juga karena belum tamat. Selain itu, udah pada tamat, kok.

    Semoga referensi ini bisa membantu.

    in reply to: Say Hi to everybody #6369
    osamudazai
    Participant

    @hichaaquino bisa dibilang begitu, meski saya baru baca noveletnya yang Gagal Sebagai Manusia, dan sebagian kumpulan cerpennya. Haha. Osamu Dazai juga karakter anime di Bungo Stray Dogs. Saya suka aja sama karakternya.

    in reply to: Say Hi to everybody #6257
    osamudazai
    Participant

    Halo, perkenalkan, saya Yoga Akbar, pemilik blog Sublimasi Meditasi yang berisi cerita keseharian, fiksi (cerpen, puisi, fiksi kilat), tulisan terjemahan, dan ulasan suka-suka.

    Apakah mesti begini memperkenalkan dirinya? Apa pun itu, salam kenal ya, kawan-kawan. 😀

    in reply to: Rekomendasi Blog #6256
    osamudazai
    Participant

    @Anton hahaha ada sisi filosofisnya juga, kah?

    Waktu itu di salah satu blog yang tertutup, saya pernah bikin tagline: mencoba idealis, kritis, dan melankolis agar tetap eksis.

    ps: cara mention orang di sini tinggal kasih @ dan tulis uname dia atau bagaimana, ya? Lama enggak mainan forum jadi lupa begini. XD

    in reply to: Rekomendasi Blog #6254
    osamudazai
    Participant

    Saya baru banget bergabung nih. Terima kasih banyak ya, Rahul. Persoalan apakah yang ada di blog itu nyata atau fiksi, saya memang senang aja membual dan mencampuradukkan cerita. Memfiksikan yang nyata, menjadikan realitas sebagai fiksi. Bermain-main dengan cara seperti itu sangat menyenangkan. Hitung-hitung melatih teknik menulis juga, sih. Haha.

    in reply to: Apa arti nama/nickname kamu? #6250
    osamudazai
    Participant

    Nickname saya di forum ini ialah nama salah satu penulis kesukaan yang kebetulan jadi karakter anime favorit juga. Enggak ada arti lebih. Berhubung forumnya tentang tulis-menulis, saya seakan-akan jadi akun RP (role playing) gitu. Haha. Entah kenapa malas kalau pakai nickname di beberapa medsos: ketikyoga, yang artinya juga enggak ada selain itu nama saya dan menjelaskan seorang pengetik.

Viewing 11 posts - 1 through 11 (of 11 total)