Blogging Makin Suram, Tetapi Saya Tidak Mau Berhenti

Yah, beberapa hari yang lalu, saya berkunjung “kembali” ke blog Problogger asuhan si blogger kondang Darren Rowse asa Australia. Sebuah blog yang memang rutin mendapatkan kunjungan saya sejak menjadi seorang blogger.

Website ini biasanya rajin menelurkan postingan baru, atau yang diperbaharui (postingan lama yang diedit dan diterbitkan ulang), sejak 1-2 tahun terakhir. Setidaknya seminggu bisa ada 2-3 posting seperti ini nongol.

Namun, sekarang, posting terakhirnya tertanggal 27 Juni 2024, alias hampir 6 bulan yang lalu. Podcastnya pun sama saja, yaitu terakhir terbit bulan Mei 2024.

Jadi, sepertinya, blog yang satu ini pun sedang memasuki masa hiatus.

Bukan sesuatu yang mengherankan sebenarnya. Gempuran media sosial berbasis visual, seperti Youtube, Instagram, Tiktok, dan sekarang ditambah dengan kehadiran AI, tentu saja menggerus lahan dimana para blogger biasa bermain.

Pasar pembaca blog hari demi hari terasa semakin menyempit, apalagi di Indonesia yang minat bacanya sangat kurang.

Tidak aneh kalau kemudian banyak blogger berpikir ulang tentang rencana kehidupan mereka sebagai blogger di masa datang. “Kalau memang sudah tidak menguntungkan, untuk apa dilanjutkan?”, sepertinya begitulah pikiran yang terlintas dalam benak banyak narablog.

Pemikiran yang wajar saja dan sangat dimengerti. Bagaimanapun, uang atau penghasilan adalah motivasi yang kuat bagi banyak orang melakukan sesuatu, termasuk para blogger. Kehilangan peluang untuk mendapatkannya akan mendorong orang untuk beralih ke sesuatu yang lebih menguntungkan, seperti menjadi Instagrammer atau Tiktoker.

Wajar saja.

Semua orang punya kebutuhan dan keperluan. Ketika, kebutuhan itu tidak bisa terpenuhi, tidak lah salah kalau ia kemudian mencari lagi pengganti yang dirasa dapat memberikan yang diinginkannya.

Tapi……

Meski sudah vakum selama hampir 2 tahun dan blog menjadi tidak jelas, saya tidak berpikir untuk berhenti blogging. Justru, saat ini, keinginan untuk segera kembali menulis dan menorehkan pikiran pada berbagai blog semakin mengental. Dorongan untuk kembali aktif terasa menggumpal di hati.

Hambatannya masih sama, namanya LB Digital, sisi bisnis dan saudara dari Maniak Menulis.

Tahun ini, dinamikanya seperti roller coaster, naik turun secara drastis. Sesaat menunjukkan perkembangan yang membesarkan hati dan menambah besar rasa optimis, tetapi tidak berapa lama kemudian, situasi memburuk dan membuat kepala pening.

Klien yang tidak mau bayar lah. Anggota tim yang memilih jalan lain lah. Dan, masih banyak hal lain yang membuat perhatian suka tidak suka harus dipusatkan ke sana untuk memecahkan berbagai masalah yang hadir.

Entah kapan masalah tersebut akan selesai karena saya tahu sekali terjun ke dunia bisnis, maka saya seperti masuk ke dalam “never ending life” kehidupan tanpa ujung.

Namun, hal itu tidak berarti saya hendak begitu saja melepas jubah blogger yang sudah saya pakai selama 10 tahun. Saya akan tetap memakainya, meski untuk sementara jubah tersebut tersimpan dulu di lemari, tetapi suatu waktu jubah itu akan kembali dikenakan.

Kapan tepatnya, alias waktunya, saya belum bisa menentukan. Terlalu banyak variabel yang membuatnya menjadi sulit untuk bisa menetapkan kapan waktu kembali. Saya pernah mencoba melakukannya selama 2 tahun terakhir, dan selalu gagal menepati janji.

Jadi kali ini saya akan membuatnya seperti air mengalir saja. Tidak ada jadwal pasti kapan kembali, tetapi saya akan masih tetap berusaha menemukan jalan kembali ke dunia yang saya suka ini.

Tulisan ini hanyalah sebuah coretan kecil untuk menekankan dan memberitahukan kepada siapapun yang mau membaca, bahwa bagaimanapun dan apapun yang terjadi di dunia perbloggingan, saya akan tetap akan menjadi blogger.

Saya akan tetap menjadi orang yang akan menulis pengalaman, opini, pendapat, atau berbagai cerita recehan tidak penting melalui media blog. Mau ada pembaca atau tidak, tidak pernah menjadi masalah bagi saya, karena tujuan utamanya adalah tentang berbagi melalui media tulisan yang semakin lama sepertinya semakin ditinggalkan banyak orang.

Demikian dan terima kasih kalau Anda sudah membaca.

Leave a Comment