Postingan terakhir di Blog MM, sebelum tulisan ini terbit adalah pada 18 Januari 2024. Posting tentang blog Movfreak tersebut kemudian diikuti kevakuman panjang, dan hanya karena sedang iseng saja diputus dengan posting ini.
Padahal, sangat bertentangan sekali dengan target dan rencana tahun 2024, dimana saya ingin kembali menjadi blogger yang aktif dan konsisten kembali, seperti dulu kala. Namun, sayangnya, rencana tersebut hanya akan jadi tinggal rencana saja. Setidaknya untuk tahun ini, hampir pasti tidak akan terealisasi.
Saya masih harus vakum bin hiatus sampai setidaknya akhir tahun 2024. Mudah-mudahan tidak menjadi “seterusnya” karena passion utama saya, tetap saja ada pada blogging dan bukan yang lain. Sayangnya, perkembangan LB Digital, sisi bisnis dari Lovely Bogor Network alias saudaranya Blog MM, masih benar-benar butuh perhatian dan sangat menyita waktu.
Jadi, skala prioritas harus dibuat dan semua blog terpaksa, bahkan tidak dimasukkan ke dalam daftar yang harus diurus. Kalau harus diurus, saya bisa mati berdiri.
Bayangkan saja, terkadang, saya harus hadir menemui calon klien. Belum lagi, terkadang harus ikut serta turun membuat website, yang terbaru adalah website untuk investor kos-kosan (Art De Kost).
Coba tambahkan juga dengan harus meeting dengan anggota tim LB Digital, yang sekarang sedang merencanakan boyongan anggota tim, dari Bandung ke Bogor. Sekarang akhirnya masih disibukkan dengan membantu menata sistem organisasi dan administrasi tim ini.
Ruwet kan?
O ya, jangan lupa juga, saya masih harus kerja rutin ke kantor, Senin-Jum’at dan menjadi bapak/paman/uwak yang baik bagi keluarga. Pekerjaan-pekerjaan di atas tadi biasanya dikerjakan sepulang kerja atau pada hari libur.
Alhasil, bahkan waktu istirahat pun terpangkas lumayan. Sekedar mau nonton drakor untuk melepas penat pun terkadang harus menunggu naik Commuter Line saat berangkat ke kantor atau sepulangnya. Sebuah “me time” yang nggak umum, tetapi membantu sekali melepas kepusingan.
Dengan segala kepusingan ini, rela atau tidak rela, blog-blog saya tidak terurus sama sekali. Padahal, secara total, sudah lebih dari 1 1/2 tahun, saya hanya secara sporadis saja mengurus blog.
Terkadang masuk ke dashboard pun hanya untuk melakukan update plugin WP saja. Sekedar memastikan blog tetap berjalan saja.
Ujungnya, setiap saya masuk ke dasboard, pandangan pertama pasti tertuju pada kolom komentar, yang biasanya akan menunjukkan angka “besar” komentar yang masuk.
Besarnya jumlah komentar yang masuk membuat bete . Tidak senang sama sekali. Semua itu karena saya tahu bahwa 99,99% dari komentar itu berasal dari kaum spammer, yang luar biasa pantang menyerah, alias komentar spam atau sampah.
Tidak berguna dan tidak menarik sama sekali. Sesuatu yang harus dibuang ke tong sampah.
Namun, karena saya sadar, terkadang ada saja kawan yang mampir, saya tidak bisa langsung men”tick” tombol “delete all“. Kalau itu dilakukan maka, komentar dari kawan blogger, yang mungkin masuk, akan ikut juga dibuang.
Jadilah, saya harus satu persatu melirik sekilas sebelum men-deletenya.
Tapi, saya sadar itu adalah salah satu resiko dari membiarkan sebuah website, blog “tetap hidup” meski tidak diurus. Bisa dipastikan blog itu akan menjadi tempat penampung komentar spam yang mengejar “backlink“. Ketika keputusan itu diambil, saya paham bahwa pekerjaan tambahan ini akan hadir..
Begitu juga, dengan tetap membayar sewa servernya. Tetap saja harus dijalankan.
Bukan sesuatu yang menyenangkan. Apalagi melihat blog yang dibangun dengan susah payah, baik dalam segi waktu, tenaga, dan materi seperti rumah kosong penuh ilalang.
Rasanya tidak nyaman.
Oleh karena itu, saya memutuskan jarang menengok untuk sementara karena tidak mau rasa tidak nyaman itu muncul.
Namun, semua itu sebuah keputusan yang harus diambil dan dijalankan. Toh, juga ada hasil dari pengorbanan itu. Omset LB Digital sudah mencapai lebih dari 30 juta per bulan.
Angka yang tentunya sulit untuk dicapai kalau waktu saya dihabiskan untuk sekedar menulis di blog saja. Iklan Adsense atau pemasukan dari sumber lain, sangat sulit mencapai angka seperti itu.
Jadi, pengorbanan itu tidak sia-sia sama sekali. Sisi bisnis LB Digital berjalan dan terus berkembang.
Walaupun, untuk sementara, keinginan kembali menjadi blogger terpaksa harus dipendam lebih lama, saya tidak merasa hal itu sia-sia. Ada hasilnya.
Jadi, meskipun blog MM, dan semua blog saya, menjadi tempat penampung komentar spam, setidaknya saya sadar itu hanya sementara. Sejak awal memang diprediksi sudah bakalan terjadi.
Suatu waktu, meskipun saya tidak tahu kapan tepatnya, saya akan kembali menjadi blogger. Hanya saja, kali ini saya tidak berani terlalu optimis untuk membuat target waktu.
Masih banyak hal yang harus saya selesaikan di LB Digital sebelum saya bisa kembali tenang dan memiliki waktu lebih untuk menjadi peternak blog.
wkwkwkwkw sama banget Pak, yang blog WP saya juga gitu, karena jadwal menulis di sana seminggu sekali, kadang beneran seminggu sekali baru saya buka, dan kolom komentarnya penuh dengan bahasa nggak jelas, hahaha.
Jujur saya heran, itu yang komen apa blogger pemula kah? atau gimana?
Apakah mereka pikir, empunya blog nggak bakal menghapus komentar mereka yang penuh dengan link dan nggak nyambung itu? 😀
Apalagi Pak Anton yang lebih lama baru dicek, uwow banget itu komentarnya penuh, Bapak! wakakakakak
Yah.. namanya juga usaha. Soalnya kan kadangkala ada blogger yang memasang setting otomatis, jadi setidaknya selama beberapa saat website mrk akan mendapatkan support sebelum linknya dihapus si blogger
Sepertinya komentar spam ngga ada obatnya. Sudah pakai Akismet pun tetap saja lolos dan perlu sabar-sabar mengapus.
Membaca paragraf kedua tulisan ini terasa sangat relate. Tampaknya itu tantangan tersendiri bagi bloger “manual”, alias bloger yang menulis dengan tanpa mengandalkan tools.