Wujud Kontribusi Pada Komunitas – Menjawab Pertanyaan di Komunitas Blogger Facebook

Wujud Kontribusi Pada Komunitas - Menjawab Pertanyaan di Komunitas Blogger FB

Selama beberapa hari terakhir, saya banyak sekali menyoroti tentang situasi yang terjadi pada banyak komunitas blogger di Facebook yang seperti hidup segan mati tak hendak, mati suri.

Dalam beberapa posting saya menyoroti beberapa pihak yang dipandang sebagai penyebab dari kondisi tersebut, seperti tersebut di bawah ini

Namun, namanya juga manusia (ngeles dikit), saya melupakan sesuatu. Grup blogger di Facebook itu terbuka dan siapa saja bisa berpartisipasi memposting apapun sesuai kemauan mereka.

Dengan kata lain, saya sebagai member diberi peluang dan kebebasan untuk “meramaikan”. Sayangnya, ternyata saya mungkin terlalu fokus pada mencari kesalahan orang lain sehingga tidak melihat bahwa ada peran serta saya, sebagai member dalam menghadirkan situasi ini.

Aktif tidaknya komunitas, bukan hanya tugas dari admin, tetapi juga dari membernya. Kalau membernya sendiri diam dan hanya diam, maka tidak akan dinamika dalam grup tersebut.

Tidak salah kalau hal itu kemudian dimanfaatkan pihak pedagang untuk memaksimalkan ruang yang ada untuk jualan.

Pemikiran seperti ini lah yang kemudian mendorong saya untuk mencoba melakukan sesuatu pada beberapa komunitas blogger yang ada di Facebook.

Yang saya lakukan, bukan mengambil alih peran admin, tetapi sekedar menjawab pertanyaan yang diajukan member lain dan memberi komentar tambahan terhadap posting yang sudah ada saja.

Belum sampai tahap membuat posting sendiri karena keterbatasan waktu dan saya belum mengatur jadwal untuk itu.

Hasilnya, tidak saya duga sebelumnya. Justru dari tindakan kecil ini, sudah ada respon-respon dari member yang lain. Ada yang bilang terima kasih karena pertanyaannya yang sudah lama tak terjawab mendapat jawaban. Ada yang akhirnya saling blogwalking dan ikut berkomentar.

Memang, situasinya masih jauh dari baik karena beberapa grup sudah terlalu lama vakum dan bisa dikata terlupakan. Tetapi, dari respon-respon yang didapat memperlihatkan bahwa tetap ada member yang rutin memantau situasi, meski grup kosong.

Jadi, sangat mungkin sekali kalau dihidupkan kembali.

Saya tidak yakin bisa melakukannya, tetapi, rasanya, kalau hal itu dilakukan lebih rutin dan sering, bukan tidak mungkin suatu waktu ada sesama member yang tergerak melakukan hal yang serupa.

Bayangan seperti itu menambah dorongan dalam diri sendiri untuk setidaknya bukan hanya OMDO (Omong Doang) mengulas situasi dan seperti memperlihatkan keprihatinan, tetapi tanpa melakukan apa-apa.

Setidaknya dengan hal kecil, sekecil menjawab pertanyaan di sana saya bisa mewujudkan kontribusi kepada komunitas blogger.

Mungkin Anda berminat untuk ikut serta meramaikan grup-grup blogger yang mati suri di Facebook. Pasti akan terasa lebih mudah kalau dikerjakan lebih banyak orang daripada sendirian.

Leave a Comment