Template Tipe Majalah atau Koran Online Untuk Blog : Kenapa Tidak?

Template Tipe Majalan atau Koran Online Untuk Blog - Kenapa Tidak

Dulu membedakan antara blog dan media online itu mudah. Blog biasanya menggunakan tipe feed dimana posting akan terlihat berurutan dimulai dari yang paling akhir terbit. Sementara, media online memiliki bentuk yang berbeda dimana kontennya dibuat dikelompokkan berdasarkan kategori atau kriteria lain.

Dengan perbedaan layout ini, pembaca sejak awal bisa membedakan situs yang berisi opini dan yang berdasarkan kaidah jurnalistik.

Namun, belakangan, keduanya susah untuk dibedakan karena para blogger pun semakin banyak yang memakai template tipe majalah atau koran online.

Masyarakat pembaca tidak lagi bisa membedakan hanya dengan melihat tampilan halaman beranda saja. Ia perlu membaca untuk bisa menemukan perbedaannya.

Blog MM sendiri mengubah tampilannya, dari semula sebuah blog menjadi lebih mirip dengan media online.

Mengapa sih perubahan itu dilakukan? Apa saja keuntungannya memakai template seperti media berita online?

Banyak ulasan tentang keuntungan dan krugian hal itu. Namun, pemakaian template tipe ini karena

1/ Blog tidak diniatkan untuk melakukan personal branding atau pencitraan terhadap individu di belakangnya

Saya ingin pembaca mengingat blog MM atau Maniak Menulis dibandingkan saya sebagai bloggernya.

2/ Template tipe majalah atau koran online memberikan kebebasan lebih untuk menampilkan isi blog kepada pembaca

Berbeda dari blog umumnya, saya bisa menampilkan konten berdasarkan kategori. Dan, bukan sekedar berurutan saja.

Memang, pada menu hal itu bisa dilakukan, tetapi dengan menggunakan template tipe ini, saya bisa menampilkan konten lebih banyak di halaman beranda untuk dipilih. Etalase blog lebih luas.

Itupun sudah dalam kelompok-kelompok yang akan memudahkan pembaca untuk mendapatkan petunjuk awal tentang apa isi kontennya.

3/ Ada featured post, etalase utama

Salah satu bagian yang biasanya ada, apalagi kalau menggunakan template majalah dari WordPress adalah fitur featured post.

Contohnya ada di blog MM di bagian paling atas yang dekat dengan menu.

Fitur ini sangat menguntungkan karena saya bisa menempatkan tulisan-tulisan yang dipandang paling menarik dan berpotensi memikat pembaca.

Konten yang ditampilkan tidak perlu terikat tanggal penerbitan (jika di WP). Bahkan, kalau mau, saya bisa memilih artikel yang diterbitkan beberapa tahun lalu dan pembaca akan melihatnya sebagai artikel baru (ingat di WordPress ya)

4/ Ruang penempatan iklan lebih banyak

Karena bentuknya yang simetris dan tersusun, pada akhirnya tercipta banyak ruang yang bisa dimanfaatkan untuk memasang berbagai hal.

Bagi penerbit Adsense seperti saya hal itu menguntungkan karena lebih banyak iklan yang bisa dipasang.

Bisa juga saya menyelipkan banner atau pengumuman tanpa merusak tampilan.

5/ Pembaca harus masuk dahulu sebelum menentukan

Mau tidak mau, karena tampilannya mirip, sekarang pembaca, terutama pengunjung baru sulit membedakan mana situs berita resmi dan yang dikelola personal.

Untuk mengetahuinya, mereka harus membaca setidaknya 1-2 posting sebelum akhirnya bisa membedakan.

Meski tidak besar, dalam hal ini ada kesempatan untuk meraih pembaca dari para pencari berita.

6/ Cocok untuk artikel pendek

Media berita jarang sekali membuat artikel yang panjang-panjang. Biasanya jumlah kata dalam postingnya berkisar 200-700 kata saja.

Dan, karena saya mengubah cara menulis artikel di sini, dari panjang menjadi pendek, tampilan blog tipe biasa tidak lagi pas. Template tipe koran atau majalan online terasa lebih cocok dengan artikel pendek.

Kesannya menjadi benar-benar situs portal berita.

Namun, ada kelemahan dari template jenis yang satu ini. Halaman depannya, homepage atau beranda, cenderung lebih lama loadingnya.

Semua itu disebabkan karena jumlah image yang ditampilkan lebih banyak dibandingkan template normal blog. Namun, kompensasinya adalah jumlah artikel yang bisa ditawarkan langsung kepada pembaca lebih banyak.

Mana yang lebih baik?

Tidak ada. Pemilihan jenis template biasanya merupakan preferensi dari setiap blogger. Tidak ada yang kepastian bahwa satu jenis template akan berhasil membawa kesuksesan.

Biasanya pemilihan template dilakukan menyesuaikan dengan konsep, tujuan, target, segmen pasar, dan cara pengelolaan blog.

Bukan karena bisa memastikan keberhasilan.

Nah, Anda sendiri memakai template jenis yang mana? Apakah pernah mencoba memakai template tipe majalan atau koran online?

Bisa bagi pengalamannya?

Leave a Comment