Sebuah perdebatan yang menarik terjadi di salah satu komunitas blogger di Facebook, Blogger Indo. Entah apakah admin sekaligus foundernya, Timon Adiyoso membaca tulisan di blog ini yang berjudul “Pedagang Mematikan grup blogger Facebook” atau tidak, ia mengeluarkan wacana pelarangan berjualan di grup Blogger Indo.
Begini katanya dalam postingannya yang terbit tidak berapa lama berselang setelah tulisan saya terbit di Maniak Menulis.
Sontak, postingan tersebut mendapatkan berbagai respon dari lumayan banyak member.
Mereka yang mendukung ada yang sekedar memberi “Like”, tetapi ada juga yang secara gamblang menyatakan setuju, seperti di bawah ini.
Namun, seperti layaknya segala sesuatu di dunia, pasti ada yang kontra dan tidak sependapat karena dianggap mematikan rejeki orang.
Beberapa memberikan masukan berupa kompromi dimana pelarangan diganti menjadi pembatasan. Berjualan masih diperkenankan di hari tertentu.
Yang terakhir, ada juga yang tidak jelas pendiriannya, tetapi merasa bahwa grup Blogger Indo tanpa ada penjualan tidak akan ada bedanya. Mereka merasa sebenarnya tidak ada sharing alias berbagi karena mayoritas hanya sekedar memamerkan pencapaiannya saja.
Sesuatu yang seru dan menarik untuk diamati.
Wacana pelarangan berjualan di grup Blogger Indo ini seperti yang terjadi di Indonesia kala pemerintah mengeluarkan kebijakan. Pro kontra akan selalu ada.
Namun, yang terpenting adalah grup tersebut “tidak mati” dan malah menghadirkan kesan hidup.
Pada akhirnya, sang admin, mas Timon harus mengambil keputusan yang dipandangnya terbaik bagi grup tersebut. Tidak akan memuaskan semua orang dan tidak akan mungkin demikian.
Dugaan saya, pembatasan waktu berjualan yang akan diambil. Kompromi yang membuat semua orang mendapatkan bagian. Cara khas dan paling masuk akal.
Meskipun kalau saya sendiri yang menjadi admin, jalan yang berbeda akan saya pilih. Saya tidak akan memperkenankan berjualan atau pamer tentang keberhasilan diri sendiri. Hal itu merusak grup secara keseluruhan.
Memang, efeknya grup akan sepi, tetapi saya akan menemukan cara agar grup itu aktif kembali. Jadi, situasi sepi hanya akan sementara saja daripada ramai tetapi tidak jelas arah dan tujuannya.
Hal itu lebih baik daripada memelihara duri dalam daging yang suatu waktu akan kembali merusak.
Itu kalau saya, tetapi sang admin mungkin memiliki pandangan yang berbeda.
Menurut Anda, sebaiknya apa yang harus dilakukan admin Grup Blogger Indo?