Ngeblog Produkti #06 : Berhenti Memoles Tampilan Blog

Berhenti Mempercantik Tampilan Blog

Kesan pertama biasanya memang dibangun karena aspek visual. Sudah merupakan kebiasaan, banyak orang akan menilai orang lain pertama kali adalah melalui penampilan. Meski terkadang bisa menjebak, tetapi harus diterima bahwa hal itu adalah sesuatu yang umum.

Begitu juga terkait dengan kehidupan di dunia blog atau website. Seorang calon pembaca akan memberi penilaian awal tentang perlu tidaknya melanjutkan untuk masuk ke dalam sebuah web dari tampilan blog yang dilihatnya.

Jika meyakinkan, ia akan meneruskan, tetapi kalau tidak, biasanya rasa illfeel akan menjadi penghambat. Oleh karena itulah, seorang blogger disarankan untuk memoles tampulan blog miliknya supaya terlihat keren, menarik, dan enak dipandang mata.

Layaknya seorang gadis yang sedang mencari jodoh, maka supaya jejaka tertarik, sebuah tampilan blog harus “berdandan” agar mengundang minat.

Namun, memoles tampilan blog ini seringkali menjadi sebuah jebakan tersendiri yang membuat seorang blogger justru terfokus pada urusan tampilan saja. Bukan pada intinya, yaitu membuat konten.

Apalagi, mendesain layout situs itu termasuk menyenangkan. Rasa penasaran akan timbul untuk membuat si blog tampil “sempurna” dan memikat.

Sayangnya, acapkali tujuannya jadi bergeser. Alih-alih sekedar untuk memanjakan pembaca, tampilan blog kerap diutak-atik berulangkali agar bisa sesuai dengan kemauan dan ide bloggernya.

Padahal, keinginan sang blogger jelas tidak akan terpenuhi semuanya. Tidak ada template atau tema yang sempurna. Selalu saja akan ditemukan adanya kesalahan-kesalahan dan ketidaksesuain dengan ide sang blogger.

Pada akhirnya, fokus sang blogger pun ikut bergeser. Ia akan menghabiskan waktu lebih banyak berusaha “menyempurnakan” tampilan blognya agar sesuai kemauannya.

Banyak waktu dan enerji yang akan dipergunakan untuk ini untuk sesuatu yang sebenarnya tidak perlu. Waktu dan tenaga yang akan lebih baik kalau dipergunakan untuk membuat tulisan baru atau melakukan promosi.

Tidak ada blog yang sempurna

Oleh karena itu, bila Anda ingin menjadi seorang blogger yang produktif, maka yang harus dilakukan terkait tampilan blog ada beberapa

  • terima fakta bahwa tidak ada template yang sempurna, jadi selama template tersebut sudah mendekati keinginan terima dan alihkan fokus pada hal yang lebih penting
  • dengan semakin meningkatnya pengakses internet melalui smartphone, tampilan cantik tidak terlalu diperlukan karena ketika sebuah situs dibuka melalui ponsel cerdas ini, bentuknya akan kurang lebih sama. Tidak banyak beda.
  • di masa sekarang yang terpenting bukan penampilan, tetapi kecepatan . Tampilan yang sederhana dan nyaman, tetapi cepat loadingnya akan lebih unggul dibandingkan tampilan cantik tetapi lamban
  • jangan lupa bahwa tampilan blog hanyalah untuk mengundang dan bukan inti sebuah blog. Inti sebuah blog ada dalam kontennya

Dengan menanamkan semua ini, diharapkan seorang blogger akan memiliki kesadaran bahwa mereka bukanlah make-up artist untuk blognya. Tugas blogger bukan sekedar mempercantik, tetapi mengisi blognya dengan konten yang menarik dan bermanfaat.

Kesadaran ini penting karena bisa mencegah waktu dan enerji yang terbuang sekedar untuk mendandani blognya saja.

Pembaca tidak datang sekedar untuk melihat tampilan blog, tetapi untuk membaca isinya.

Bukan berarti tidak diperkenankan melakukan itu. Kalau memang ada kesalahan, tentu harus diperbaiki. Juga, kalau memang dirasa perlu, lakukan perubahan blog, asalkan jangan terlalu sering. Satu tahun sekali rasanya cukup dan tidak perlu sebulan sekali.

Nah, sudah berapa kali Anda memoles tampilan blog Anda tahun ini?

2 thoughts on “Ngeblog Produkti #06 : Berhenti Memoles Tampilan Blog”

  1. Padahal memoles tampilan blog itu amat sangat menghabiskan waktu banget.
    Kalau saya, dulunya punya waktu khusus untuk itu, seminggu sekali ada yang namanya maintenance blog, yang saya gunakan untuk poles memoles, atau benerin yang error-error 😀

    Reply

Leave a Comment