Sejak menjadi publisher Adsense, saya jarang berpikir untuk melakukan cara monetisasi lain. Bukan berarti saya tidak pernah mendapatkan pemasukan dari sumber lain, selain iklan Google, tetapi saya tidak melakukan upaya apapun untuk mendapatkannya.
Adsense saya pikir cara yang paling pas untuk karakter dan kondisi saya sebagai blogger.
Namun, setelah cukup lama, 1-2 tahun belakangan, saya mulai melirik potensi pemasukan lain.
Bukan sponsored post atau content placement yang menjadi pilihan. Berulangkali penawaran kerjasama dalam bentuk kedua hal yang umum dilakukan blogger itu masuk, tetapi saya memutuskan tidak menerima.
Saya lebih tertarik ptensi lain, yaitu menjadi penjual jasa, tentunya dalam bidang yang berkaitan dengan profesi sebagai blogger.
Beberapa jenis jasa yang ternyata potensial mendatangkan uang adalah
- jasa fotografi : karena kebetulan saya memang menekuninya juga dan memiliki 2 blog bertema fotografi, yaitu LB Fotografi dan Maniak Potret
- jasa pembuatan website : dan sudah beberapa kali saya membuat website atau toko online
- jasa manajemen media sosial/digital marketing : setidaknya sudah 2-3 kali saya diminta menangani pemasaran produk/usaha lewat media sosial
Kesemuanya adalah skill yang saya dapatkan dari perjalanan sebagai blogger.
Mengapa menjadi penjual jasa? Mengapa tidak memakai yang umum dilakukan blogger?
Yah, karena saya merasa tidak sesuai saja.
Untuk sponsored post atau content placement, meski kalau rutin hasilnya lebih besar dari iklan, saya merasa kurang sreg. Apalagi kalau membaca beberapa tulisan kawan blogger, terkadang banyak sekali menemukan permintaan yang banyak dari kliennya.
Tarifnya pun, meski tidak saya alami sendiri karena penawaran yang masuk biasanya lumayan untuk ukuran saya, sepertinya semakin menurun.
Belum lagi ditambah dengan tema yang terkadang tidak nyambung dengan blog yang ada.
Jadi, saya tidak mau mengejar-ngejar pemasukan dari sumber yang satu ini. Prinsip awal tetap dipegang, kalau harga pas dan cocok, baru saya terima. Kalau tidak, ya saya lepas.
Dan, lumayan banyak penawaran yang saya dengan halus tolak dengan mengatakan, “Maaf, kebetulan blognya sedang akan diperbaiki dan untuk sementara tidak menerima kerjasama”.
Alasan kedua memilih jalan jadi penjual jasa adalah harganya.
Meski memang butuh kerja ekstra, tetapi uang dari job fotografi, membuat website, atau menangani media sosial, jauh lebih besar. Bahkan dibandingkan dengan content placement.
Tahun ini saja, saya menerima job yang bernilai setidaknya 15 kali payout Adsense untuk membuat website. Belum ditambah kemudian harus maintenance dan menangani media sosial.
Belum lagi job fotografi, baik untuk foto produk atau prewedding dan wedding. Tarifnya, lebih besar daripada nilai sponsored post termahal yang pernah saya terima.
Secara bisnis, menjual jasa memanfaatkan skill yang saya punya terasa lebih menguntungkan.
Untuk itulah, sekarang saya lebih menekankan mencari penghasilan tambahan lewat menjual jasa saja sebagai pendamping Adsense.
Dan saya pikir, para blogger ada baiknya mulai berpikir lebih lanjut dalam urusan monetisasi blognya. Jangan hanya terfokus pada menghasilkan uang lewat cara umum di dunia blogger.
Sebagai seorang blogger, tentu seseorang akan memiliki skill yang lain dan itu bisa ditawarkan kepada orang lain. Lagi pula seorang blogger pasti punya kapasitas melakukan pemasaran diri sendiri.
Itu pandangan saya saja, tetapi tentu jalan yang dipilih akan terserah masing-masing.