Mayoritas blogger, biasanya kalau ditanya “Pilih kualitas atau kuantitas konten?”, jawaban umumnya adalah “Jelas kualitas dong!”
Yap, memang pandangan kualitas adalah segalanya memang mengilhami banyak blogger, terutama di blogosfer Indonesia. Setidaknya dalam lingkaran pertemanan yang saya tahu.
Hanya satu dua saja, yang mengatakan bahwa kuantitas alias jumlah konten memiliki peran penting.
Namun, kalau melihat perjalanan Darren Rowse dengan Probloggernya, pandangan jumlah menentukan juga sangat logis dan masuk akal.
Blogger yang banyak disebut sebagai salah satu blogger terkenal dunia dan menghasilkan uang ratusan ribu dollar pertahun ini, pernah menyebutkan pada tahun 2005, sebagai berikut
Quantity of content – I’ve been blogging for almost 3 years (in fact November will see me hit this mark) and in that time I’ve added over 11,000 pages of content. This is 11,000 possible entry points to my blogs in search engines. This quantity of content does not just appear
Darren Rowse – Problogger “Making Money From Blogging Takes Time“
Terjemahan
Kuantitas konten – Saya sudah ngeblog selama 3 tahun (di bulan November 2005 ini) dan pada saat itu saya sudah menambahkan 11.000 halaman konten. Angka ini mencerminkan 11.000 pintu masuk ke semua blog saya melalui mesin pencari. Jumlah ini tidak muncul begitu saja (tetapi dikerjakan)
Darren Rowse – Problogger
Penjelasannya sangat masuk logika sekali karena dengan adanya 11.000 posting, maka sangat mungkin, meski tidak semua tampil di halaman mesin pencari.
Dengan begitu pengunjung digiring masuk ke blognya (dia memiliki lebih dari satu blog).
Jumlah sebanyak ini sama dengan 3666 posting pertahun atau sekitar 10 posting perhari (secara terus menerus).
Hasilnya, memang ia bisa hidup dari ngeblog saja dan masih terus berkiprah sampai saat ini.
Dan, pengalamannya bisa dipandang sebagai bukti bahwa kuantitas juga merupakan faktor yang menentukan dalam mendatangkan pembaca.
Mungkin itu salah satunya yang ditiru oleh para blogger otomotif yang rajin menelurkan artikel, seperti Iwan Banaran atau Rider Tua. Mereka tetap rajin mengeluarkan artikel baru meski tidak memakai SEO.
Apakah ini berarti kualitas tidak penting? Ngawur kalau sampai berpandangan demikian. Mengisi blog dengan tulisan tidak jelas tidak akan membawa hasil yang sama.
Namun, seharusnya, kuantitas atau kualitas bukanlah sesuatu yang harus dipertentangkan. Keduanya harus ada di dalam sebuah blog, kalau memang tujuannya untuk berkembang dan mendapatkan pembaca banyak.
Bukankah idealnya sebuah blog itu penuh berisi banyak artikel atau konten berkualitas dan menyenangkan pembaca?
Jadi, kenapa harus dipertentangkan?
Bagaimana menurut Anda? Lebih penting mana antara kualitas dan kuantitas? Ingat loh, Anda tidak diminta memilih.