Saya pernah! Bahkan, sudah terpikir untuk jadi full time blogger, tetapi tidak sekarang. Nanti, setelah saya memasuki masa pensiun, meski ditawari untuk bekerja lagi di kantor yang sama, saya akan menolak.
Saat itu, saya akan menghabiskan waktu menjadi seorang blogger saja, yang pekerjaannya menulis, menulis dan menulis.
Kenapa tidak sekarang saja? Yah, terlalu banyak pertimbangan karena dengan sisa masa kerja yang tinggal 4 tahun lagi, rasanya sayang kalau uang pensiun yang bisa diterima diabaikan begitu saja.
Oleh karena itu, saya kagum terhadap yang dilakukan oleh blogger di belakang Bacalagers. Kalau melihat penjabaran dan ceritanya, ia pasti masih muda dan belum menikah. Namun, ia berani mengambil langkah menjadi seorang full time blogger.
Tantangannya banyak dan berat dan terangkum dalam
Lha iya toh, profesi Narablog (read: bloger) kan masih belum diketahui oleh banyak orang di Indonesia. Wong pada awalnya saja orangtua Saya nggak tahu kok apa itu Full Time Blogger.
Bacalagers
Keputusan yang tidak seharusnya diambil secara asal-asalan dan sebaiknya ditunjang, selain dengan niat dan semangat, adalah dengan persiapan.
Jelas harus ada target, rencana, dan banyak hal lain yang harus diputuskan sebelum terjun sebagai blogger yang menggantungkan pendapatannya pada blognya.
Nah, mungkin membaca Mau Jadi Full Time Blogger? Persiapkan Hal-Hal Penting Ini (bacalagers.com), bisa memberikan sedikit gambaran tentang apa yang harus dipersiapkan supaya tidak asal nyemplung.
Saya sendiri memang sudah mempersiapkan beberapa hal, termasuk di antaranya beternak blog.