Quality over quantity jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti, “Kualitas di atas kuantitas (jumlah)” atay “Kualitas lebih baik daripada jumlah”
Sebuah jargon yang banyak dipakai oleh kaum blogger, bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain. Yang paling banyak menggunakan jargon ini adalah kalangan internet marketer, penganut paham 80% untuk promosi dan 20% untuk membuat konten saja.
Jargon yang kemudian banyak diinterpretasikan dalam wujud artikel panjang terdiri dari ribuan kata. yang terbit sekali dalam sebulan atau bahkan setahun 3-4 kali saja.
Dengan kata lain, banyak blogger yang berpandangan artikel berkualitas sama dengan artikel panjang. Secara tersirat, banyak blogger Indonesia yang kemudian berpandangan bahwa artikel pendek artinya bukan artikel berkualitas.
Pemahaman yang salah kaprah dan menunjukkan adanya kemalasan berpikir.
Coba saja ajukan beberapa pertanyaan ini
- siapa juri yang bisa menentukan kualitas dari sebuah tulisan? Karena menulis di blog bukan lomba, maka tidak ada juri yang bisa menetapkan. Yang ada adalah penilaian subyektif individu dari blogger dan pembaca. Kecuali tulisan tersebut diikutkan dalam sebuah lomba
- apa kriteria yang dipergunakan untuk membuat sebuah artikel dianggap berkualitas dan mana yang tidak? Siapa yang membuat kriteria tersebut? Tidak jelas dan tidak ada, karena bukan lomba, maka kriteria bagus atau tidak berada pada masing-masing individu
- apakah artikel pendek sudah pasti tidak berkualitas? Siapa juri yang bisa menetapkan hal itu? Tidak karena kualitas tidak pernah diukur dari panjang atau pendek, bus yang panjang bukan berarti lebih berkualitas daripada sebuah Ferrari
- pembaca atau penulis, sang blogger yang berhak menilai sebuah artikel? Semua berhak menilai, tetapi penilaian seorang pembuat bernilai lebih rendah dari pembeli karena peniaiannya akan bias terhadap produknya sendiri
Jadi, kalau menurut pandangan saya, slogan tersebut disalahkaprahkan dan memang sengaja dibuat demikian oleh para internet marketer.
Tujuannya, jelas sekali bahwa karena mereka terbiasa menulis panjang, maka ditanamkan di dalam otak banyak orang, bahwa tulisan mereka lebih baik daripada para blogger, yang seringnya menulis pendek.
Nah, kalau masih penasaran dan mempertahankan pendapat bahwa artikel berkualitas berarti harus dibuat panjang, coba saja lihat blog Seth’s Blog milik Seth Godin.
Tulisannya pendek-pendek dan hanya berkisar 100-300 kata saja, tetapi ratusan ribu orang mengakuinya bahwa tulisannya berkualitas.
Kalau saya sendiri berpandangan bahwa kualitas dan kuantitas itu keduanya diperlukan oleh sebuah blog.
Untuk urusan kualitas, karena saya tahu penilaian saya akan bias kalau menilai tulisan sendiri, maka urusan ini saya serahkan kepada pembaca. Silakan menilai. Saya hanya akan menulis sebaik yang saya bisa.
Sedangkan untuk urusan kuantitas, saya memandangnya penting untuk mengembangkan blog ini. Jadi, saya pun akan berusaha terus menambah jumlah artikel yang ada di sini.
Keduany harus tetap diperhatikan dan diupayakan, bukan dipertentangkan.
Bagaimana menurut Anda?