Pernah mendengar istilah “slug”? Istilah ini akan banyak Anda temukan kalau menggunakan WordPress (Self Hosted).
Namun, saya sarankan jangan menggunakan Google Translate untuk menemukan artinya karena yang ditemukan adalah kata “siput”, hewan pada foto di atas. Tidak salah, tetapi maknanya tidak nyambung dengan urusan ngeblog.
Yang dimaksud dengan slug adalah bagian dari URL atau permanent link (tautan permanen) yang berada di paling belakang. Slug merupakan bagian yang menjelaskan tentang isi/konten sebuah halaman.
Contohnya, seperti di bawah ini
Yap. Itulah slug.
Biasanya, kalau tidak diedit dan disesuaikan saat menulis artikel, maka secara otomatis slug akan diambil dari judul. Namun, kalau bloggernya mengedit, kata-kata yang dipakai bisa disesuaikan dengan kemauan.
Yang berbeda antara slug di Blogger dan WordPress adalah dalam hal jumlah kata.
Slug di Blogger (tidak disebut slug) dibatasi hanya 6 kata saja. Sedangkan slug di WordPress tidak memiliki batasan.
Jadi kalau membuat judul, “Cara Menjadi Orang Kaya Tanpa Harus Kerja Keras”, hasilnya akan menjadi
- Blogger/Blogspot : namadomain.com/cara-menjadi-orang-kaya-tanpa-harus.html
- di WP : namadomain.com/cara-menjadi-orang-kaya-tanpa-harus-kerja-keras
Slug, karena merupakan bagian dari URL, akan selalu dalam huruf kecil dan dipisahkan oleh “-“.
Nah, sekarang sudah tahu kan? Jadi kalau nanti pindah ke WordPress dan menemukan kata slug, jangan langsung terpikir bekicot ya