5 Alasan Terlalu Banyak Membaca Teori Blogging Tidak Baik

Alasan Membaca Teori Blogging Terlalu Sering Tidak Baik

Kata orangtua zaman dulu, segala sesuatu yang “terlalu” itu tidak baik. Garam dibutuhkan oleh tubuh, tetapi mengkonsumsi garam berlebihan menghasilkan tekanan darah tinggi. Itu contohnya.

Begitu juga dalam hal membaca teori blogging, jika dilakukan secara serampangan dan berlebihan, hasilnya pun tidak akan bagus. Yang ada pada akhirnya adalah kebingungan.

Mau tahu alasannya?

Silakan lihat di bawah ini.

1/ Anda akan semakin bingung memilih

Berapa banyak artikel teori blogging yang beredar di internet? Jutaan tulisan.

Lalu, bagaimana untuk bisa memilah dan memilih artikel yang pas untuk karir ngeblog Anda? Mana teori yang benar-benar sudah terbukti berhasil dan bisa diikuti kalau semua mengatakan dan mengajukan bukti sudah berhasil.

Mana yang harus dipilih karena semua terdengar menyakinkan?

2/ Anda akan sering kehilangan arah

Pakar nomor satu menyarankan untuk menerapkan teknik SEO dalam tulisan. Yang kedua mendorong agar terus menulis sebanyak-banyaknya tanpa peduli SEO. Yang ketiga, mendorong menerapkan kombinasi dari keduanya.

Semua ditulis oleh mereka yang “katanya” sudah terbukti menghasilkan blog yang sukses.

Karena merasa sulit memilih, Anda mencoba yang pertama, kemudian yang kedua, kemudian yang ketiga, dan seterusnya.

Blog Anda menjadi tidak jelas karena merasa “perlu” mengikuti cara yang disarankan oleh para pakar tersebut. Anda akan sering kehilangan arah karena tergoda untuk mengikuti jalan orang lain.

3/ Anda akan membuang waktu

Membaca pasti butuh waktu. Semakin banyak yang dibaca, semakin banyak waktu yang dihabiskan.

Tidak masalah kalau kemudian ada input yang didapat dan bisa membantu blog berkembang, tetapi kalau hasilnya seperti yang tersebut di nomor satu dan dua, bukankah namanya membuang waktu.

Padahal, waktu itu bisa dimanfaatkan untuk membuat konten blog.

4/ Anda mungkin membuang uang

Ikut kelas blog A yang mengajarkan SEO, kemudian ikut kelas blog online yang menyarankan personal branding. Tambahkan lagi, dengan ikut kelas digital marketing untuk menemukan tips dan trik promosi blog.

Hasilnya, seringkali yang didapat adalah, perasaan “berpengetahuan” selesai kelas, tetapi kebingungan saat menerapkan pada blog sendiri.

Masalahnya terletak pada materi pengajaran yang dibuat berdasarkan pengalaman dan mindset si pengajar. Padahal, Anda memiliki mindset dan blog yang berbeda.

Semakin banyak Anda ikut kelas-kelas semacam ini, potensi menjadi semakin bingung akan semakin besar.

Kalau hanya bingung yang didapat, berarti uang yang sudah dikeluarkan menjadi sia-sia dan terbuang.

5/ Anda mungkin mendapat arahan yang salah

Anda ingin kaya dari blog,. Kemudian Anda memilih sebuah artikel tentang cara cepat menghasilkan uang dari blog.

Pernahkah Anda menanyakan kepada diri sendiri, apakah penulisnya memang sudah terbukti berhasil dengan teorinya atau belum? Pernahkah Anda mencoba mengecek latar belakang si penulis dan benarkah ia sudah menjadi kaya dari ngeblog?

Kalau belum, semakin banyak Anda membaca, maka semakin rentan pula Anda akan mendapatkan arahan yang salah.

Bila penulisnya saja belum bisa menghasilkan uang dari blog, bagaimana bisa ia mengajarkan orang lain tentang itu?

Bukan berarti Anda tidak boleh membaca teori blogging. Sebagai blogger Anda perlu menambah terus wawasan dan pengetahuan,

Namun, Anda harus memastikan

  • berpikir logis agar tidak mudah terpengaruh setiap tulisan
  • melakukan cek dan recek kredibilitas penulisnya
  • membatasi jumlah yang dibaca agar tidak terlalu banyak informasi yang masuk dan menghadirkan kesulitan sendiri

Anda bisa juga hanya mengikuti 1-3 blog teori blogging dari blogger yang Anda yakin kredibilitasnya sebagai rujukan. Tidak perlu terus-terusan berselancar kesana kemari. Dengan begitu arus informasinya akan terjaga agar tidak melebihi kapasitas.

Bukan untuk mengikuti semua anjuran blogger tersebut. Anda harus menempatkan semua teori itu hanya sebagai rujukan saja.

Anda harus melihat ke dalam diri sendiri, blog Anda, dan apa yang Anda inginkan sesuai dengan target dan tujuan. Kalau teori blogging tidak sesuai, jangan ragu untuk membuang dan lakukan apa yang Anda mau.

Menjadi blogger pada dasarnya tentang menjadi diri sendiri dan Anda tidak akan pernah menjadi diri sendiri kalau terus mengikuti orang lain.

Iya kan?

Apakah Anda masih hobi berselancar di internet dan mencari teori blogging untuk blog Anda? Kalau ya, boleh tahu alasannya?

4 thoughts on “5 Alasan Terlalu Banyak Membaca Teori Blogging Tidak Baik”

  1. huwaaaaa… lama nggak main ke sini, dan bahagia buangeeettt ketika ke sini banyak artikel blogging yang dibahas.

    tauk sendiri, mamak Rey ini selalu sukaaaaaakk pake banget penjelasan Bapak Anton tentang Blogging, karena masuk akal syekaleh!

    Saya dulunya ya Pak, awal serius ngeblog for money, belajarnya tuh otodidak dari internet, dan memang ya, buanyaaaaakkk banget artikel copas edit spinner yang ditulis ulang.
    Yang mana kesemuanya sebenarnya samah aja, bahkan asal nulis aja, bahkan mungkin yang nulis itu nggak tahu, apakah yang dia tulis itu work atau enggak.

    Tapi dari saya sering belajar otodidak, browsing sana sini, saya jadi tahu gimana menyikapinya, dan benar salah satunya, jangan kebanyakan baca teori, bikin kepala pusing, wakakkakaka.

    Jangankan baca teori, saya bahkan masih belum bisa meluangkan waktu ikut kelas blogging yang diajarin para mastah.
    Pegimana ya, akoh tuh cuman mau ikutan kelas dari blogger yang keliatan hasilnya membangun blog.

    Misal, dia ajarin gimana dapatkan PV banyak, ya setidaknya dia juga punya blog yang PVnya banyak, bukan cuman transfer teori ajah, kalau teori mah buanyak di google 😀

    Di beberapa grup komunitas blogger, sering juga nih mendapatkan teman-teman blogger, yang kalau kasih nasihat blogging itu luar biasa, tapi pas cek blognya, lah beasah aja 😀

    Dan kalau terlalu banyak teori yang kita baca, jadinya langkah atau imajinasi kita dalam menulis semakin terkungkung.

    Padahal, semua ide yang menarik dan kreatif itu dari imajinasi.

    Dan satu lagi, terlalu banyak membaca teori, apalagi kalau teori dalam 1 mastah, lama-lama gaya tulisan kita juga ikutan si mastah hahaha

    Reply
    • Memang blog MM berubah Rey. Ke depannya akan dijadikan justru pusat pembahasan blog dan peningkatan produktivitas dalam blogging, makanya isinya akan mengarah kesana ke depannya.

      Itulah mengapa saya selalu menyarankan, ga usah banyak denger omongan orang lain kalau ngeblog mah. Jalani dan nikmati saja jatuh bangunnya. Dari sana otomatis pelan-pelan akan banyak pelajaran yang ditimba dan pada akhirnya kita malah jadi berpengetahuan.

      Bacain teori orang laen mah.. suseeehh dah… malah ga nemu nemu jalan sendiri kitanya.

      Bener Rey kalau fokus pada satu orang saja juga berbahaya karena sering tidak terasa kita jadi meniru..

      Hayo Rey.. semangat nemuin jalanmu sendiri, kamu bisa kok

      Reply
  2. Aku termasuk blogger yg ga pernah mau ikut kelas2 begitu mas Anton 😅. Bukan krn ga mau belajar yaaa, tapi ngerasa ga cocok dengan gayaku dalam blogging dan buang2 waktu juga. Apalagi yg sampe bener2 harus fokus dengan materi dan praktek yang disuruh, trus kalo ga berhasil di satu sesi, sampe harus dikick dari grub. Ada yg begitu soalnya. Jadi ga deh, aku toh belum seserius itu utk ngeblog 😅.

    Blog yang tadinya fun buatku, hanya sebagai sarana refreshing dan naikin mood yang jenuh, malah bisa jadi pressure ntr.

    Aku masih baca bberapa blog yang nulis ttg SEO dkk, tapi ga mau banyak2. Cukup yang kurasa sesuai dgn gayaku. Itupun terkadang bukan teori seo nya yang mau dipraktekkan, tapi cara dia menulis di blog hingga enak dibaca dan bisa menarik pengunjung, aku lebih tertarik kesana 😁.

    Ada tulisan SEO yg terlalu berat, aku males baca yg begini. Tapi ada yg penjelasannya santai, cuma ttp masuk. Itu yg mau aku perhatiin, ditambah cara dia menjelaskan hingga jadi enak dibaca. Karena toh balik lagi, suatu blog bakal dapat pembaca setia kalo memang tulisannya enak dibaca kan .

    Reply
    • Kayaknya dikau sudah tidak perlu deh Fan. Biar semangat belajarmu terlihat masih tinggi, sebenarnya dikau sudah punya gaya sendiri dan sudah tau mau apa dari blogging. Kamu seharusnya sudah bukan baca teori tapi sudah share teori karena pengalamanmu sudah segudang.

      Kalau soal SEo, sekarang aku sudah berhenti baca, soalnya cenderung tidak ada sesuatu yang baru dan sekedar muter muter saja tidak jelas. Apalagi kalau yang bahas blogger Indonesia, cuma pengulangan dari yang sudah banyak beredar.

      Reply

Leave a Comment