Saya jadi instagramer. Meski belum terkenal, seminggu belakangan ini, saya memang setiap hari memposting sesuatu di akun Instagram @lovely.bogor (Lovely Bogor). Jadi, boleh dong menyebut diri sebagai Instagramer.
Mayoritas konten yang saya buat adalah reel (video pendek berdurasi 15 detik) dengan tujuan mendapatkan eksposur yang lebih luas seperti yang sudah dijelaskan dalam posting sebelumnya Rutin Posting di Instagram dan Facebook Demi Mendapat Exposure.
Mengapa bukan post berbentuk foto, seperti yang biasa diposting di akun tersebut atau story? Mengapa saya memilih membuat reel di Instagram?
Maaf, saya bukan Instagramer berpengalaman. Belum banyak makan asam garam di dunia medsos yang satu ini. Dulu, biasanya saya posting hanya karena iseng dan kebetulan sebagai fotografer, saya punya banyak foto yang lebih baik dipamerkan daripada tersimpan di hard disk.
Hanya, setelah memutuskan melahirkan LB Digital, saya harus banyak aktif di media sosial (bukan cuma Instagram). Jadi, apa yang dituliskan di sini mungkin tidak sesuai dengan pengalaman Kawan MM.
Namun, keputusan untuk berfokus pada reel juga bukan tanpa alasan dan sekedar ikut-ikutan. Ada beberapa sebab, setelah memperhatikan satu dua reel yang pernah ditayangkan secara iseng sebelum ini.
Alasannya
- sesuai dengan konsep Lovely Bogor yang ingin menampilkan apa adanya dan dengan smartphone, saya bisa merekam kehidupan yang sehari-hari saya jalani. Akun Instagram lovely.bogor bisa menjadi sebuah “blog” yang sama, tetapi dalam bentuk visual
- mudah dibuat karena saya tidak memerlukan kamera DSLR tua milik saya dan cukup mengandalkan smartphone yang sama tuanya. Saya bisa posting reel setiap hari tanpa harus membuang waktu banyak
- tidak memerlukan editing dan berarti saya tidak memerlukan bantuan orang lain. Beberapa reel khusus memang dibuat dengan bantuan tim LB Digital bidang editing, namun mayoritas reel adalah apa adanya
- bisa dibuat di waktu senggang atau waktu kosong yang tersedia saat pergi ke kantor
- fokus saya adalah memperkenalkan nama Lovely Bogor (Network dan Digital) ke khalayak umum dan bukan hanya follower. Reel memberikan kesempatan itu karena menjangkau khalayak di luar follower yang saya punya. Hal itu terbukti bahwa para penonton klip jelek yang saya buat adalah mereka yang tidak menjadi pengikut akun Lovely Bogor
- tidak perlu repot memasang hashtag seperti dulu. Tanpa hashtag pun reel tetap ditonton oleh non follower
Sejauh ini, sudah lumayan juga perkembangan penonton akun tersebut dibandingkan ketika hanya mengandalkan foto.
Namun, saya sadar juga bahwa saya tidak bisa terus mengandalkan klip dengan kualitas konsep dan video yang buruk seperti sekarang. Perlu ada pengembangan konsep dan peningkatan kualitas video di masa depan.
Saat itulah, maka saya akan mengandalkan pada keahlian tim LB Digital untuk melanjutkan.
Untuk sementara, yang penting saya mendapatkan eksposur dulu.
Itulah alasan mengapa saya memilih reel dibandingkan yang lain. Meskipun demikian, seperti biasa saya akan memanfaatkan semua fitur yang ada demi kepentingan promosi.
Pernah mencoba membuat reel di Instagram?