Mulai Melangkah Masuk Bisnis Pembuatan Website dan Digital Marketing

Memasuki Bisnis Pembuatan Website dan Digital Marketing 2

Bisnis itu adalah tentang “menjual waktu” dan “tenaga” untuk ditukar dengan materi berbentuk uang. Seringkali, yang harus ditukar adalah sesuatu yang kita sukai agar mendapatkan duit.

Itulah yang saya alami selama 1 bulan yang lalu. Rencana awalnya, saya akan kembali aktif ngeblog dan mengeluarkan banyak postingan di beberapa blog. Jadwalnya sudah dibuat dan disusun. Bahkan ide untuk tulisan sudah dipersiapkan.

Sayangnya, rencana tinggal rencana. Semua rencana tersebut berantakan karena tiba-tiba saja ada permintaan “bantuan” alias peluang bisnis yang datang. Seorang tetangga yang baru saja diminta mengelola sebuah cafe bernilai ratusan juta yang sedang dibangun tiba-tiba meminta saya membantu menyempurnakan sebuah website yang berantakan sekali, sekaligus membantu promosi.

Peluang yang tentu saja tidak akan saya lewatkan mengingat memang di tahun ini, saya akan menseriusi memasuki sisi bisnis pembuatan website berbasis WordPress dan digital marketing (pemasaran digital). Jadi, permintaan “bantuan” ini tidak bisa diabaikan. Apalagi kalau melihat nilai uang yang bisa diraih dari pengerjaannya.

Jumlah rupiahnya 8 digit.

Terlebih, peluang ini juga bisa memberikan kesempatan bagi rekan-rekan fotografer untuk mendapatkan rezeki juga. Website resto dan cafe yang diminta membutuhkan foto dalam jumlah besar dan tidak mungkin saya tangani sendiri, meski saya bisa memotret.

Alhasil, selama hampir sebulan penuh, saya harus berkonsentrasi pada hal yang satu ini. Mulai dari mengajukan proposal, anggaran biaya, mengomandor tim fotografer agar mendapatkan foto yang diinginkan, melakukan negosiasi, membuat website, dan tentunya bernegosiasi dengan si pengguna jasa.

Capek.

Melelahkan sekali.

Bikin bete terkadang karena harus menghadapi juga orang-orang yang tidak mengerti dunia ini, tetapi sok tahu.

Tidak semenyenangkan menulis di blog.

Hanya, bayangan mendapatkan profit dan keuntungan darinya lah yang membuat saya terus berjalan dan bekerja. Tidak berbeda dari saat saya melakukan pekerjaan harian selama ini.

Sebuah konsekuensi yang memang sudah saya sadari ketika merubah arah kehidupan blogging menjadi condong ke sisi bisnis. Saya sadar sekali bahwa hal itu akan menuntut pengorbanan, yang salah satunya adalah kesenangan menjadi blogger selama ini.

Resiko yang memang pasti ada dan saya terima.

Namun, sisi menyenangkannya adalah rencana bisnis yang selama ini masih samar terhalang oleh keinginan menjadi blogger, perlahan semakin menampakkan wajahnya.

Memang pernah satu dua kali saya menerima pekerjaan pembuatan website, tetapi belum diseriusi. Baru kali ini, saya melakukannya dengan serius dan memberikan harga yang serius juga.

Kalkulasi biaya produksi, waktu, dan lainnya dihitung dengan cermat. Saya harus untung dalam bisnis ini. Begitu juga dengan jasa yang harus saya bayar kepada para fotografer termasuk si Kribo di dalamnya, semua dihitung dengan cermat.

Tidak lupa juga, saya menerapkan kembali skill sebagai leader untuk memanage orang lain. Suka atau tidak suka, saya harus memberi komando dan arahan kepada anggota tim.

Itulah mengapa setelah hampir sebulan, rasanya lelah juga karena harus di-dobel dengan pekerjaan sehari-hari. Sabtu dan Minggu pun terpakai untuk melakukan pekerjaan sampingan ini.

Namun, entah kenapa, meski tidak semenyenangkan menulis di blog, tetapi saya merasa gembira.

Gembira karena bisa melihat si Kribo sudah mahir menghasilkan foto produk. Gembira karena bisa memberi “pekerjaan” meski singkat kepada kawan-kawan fotografer. Gembira karena bisa mengajarkan banyak hal kepada mereka yang muda-muda.

Yang jelas saya gembira sekali karena hitung-hitungan menunjukkan saya akan mendapatkan uang lumayan banyak dari bantuan yang saya berikan. Nilai net profitnya kira-kira cukuplah untuk membayar kos-an si Kribo selama 1 tahun.

Siapa yang tidak suka mendapatkan yang seperti itu, iya kan?

Namun, yang paling menyenangkan adalah karena saya menemukan sebuah dunia baru yang akan penuh dengan tantangan. Dunia yang keras dan penuh dengan hambatan dan persaingan.

Sesuatu yang membuat darah si ronin seperti naik ke ubun-ubun dengan cepat karena terpacu adrenalin.

Saya menyukainya karena pasti saya akan dipaksa berpikir lebih keras lagi.

Meski, saya sadar bahwa mungkin saya harus mengorbankan kesukaan saya ngeblog, tetapi dunia yang baru saja saya masuki ini sepertinya justru akan semakin memperkaya diri. Pengalaman yang saya dapat dan akan saya dapat akan sangat bermanfaat di masa datang.

Oleh karena itu, saya tidak berniat mengeluh apapun. Saya sudah memilih dan memutuskan untuk terjun ke sisi bisnis. Jadi, meski capek dan lelah, serta tidak bisa ngeblog selama sebulan, saya tidak akan berkeluh kesah.

Itu semua resiko yang harus saya hadapi ketika memutuskan untuk menekuni bisnis pembuatan website dan digital marketing. Dua skill yang saya dapatkan dari perjalanan sebelumnya sebagai blogger.

Mau lihat hasil karya saya dan si Kribo yang nilainya 8 digit (rupiah) ini, bisa lihat di https://empangmanghade.com.

Itu salah satu tonggak yang memang saya perlukan sebagai penanda keseriusan menekuni sisi bisnis di dunia internet.

Doakan saja lancar dan membawa berkah yah!

10 thoughts on “Mulai Melangkah Masuk Bisnis Pembuatan Website dan Digital Marketing”

  1. Bapaaaakkkkk, ajarin akoh biar bisa nyeni dong Pak 😀
    Keren bangeeeettt website buatannya dong, baik value dari fitur-fiturnya, maupun disainnya.
    lengkap, kurang harganya aja 😀

    Ketahuan banget ini mah yang ngerjain blogger perfeksionis kayak Pak Anton, keliatan dari hasilnya juga perfek banget.

    Saya tuh paling suka liat website sebuah usaha atau brand, yang disainnya nggak hanya cantik, tapi fiturnya lengkap serta kalau bisa sih rajin update, kasih tambahan artikel gitu.

    Jadi, orang-orang yang nyari info, benar-benar terbantukan hanya dengan melihat website tersebut.

    keren pak, perpaduan blogger dan fotografer, jadi disainnya beneran simetris dan enak dipandang 😀

    Reply
    • Ini juga masih belajar Rey..

      Tadinya harganya mau ditampilkan, cuma si pengelola cafenya ga mau.. Jadi kan saya mah harus ikut kata klien, ya harganya dihilangkan deh…

      Cuma berusaha yang terbaik Rey… Kalau mereka senang kan nama kita bagus, kalau tidak, ya repot kan kita mau terjun ke dunia bisnis

      Reply
      • Serius bagus loh Pak, simple, elegan dan pas banget di mata, nggak kurang, nggak berlebihan.

        Iya sih, beberapa pebisnis nggak mau nampilin harga produknya, sebenarnya ini juga ada plus minusnya.

        Plusnya, saingan nggak bakal tau kalau enggak datang langsung.
        Minusnya, membuat banyak pelanggan mengurungkan niat datang.

        Karena jujur, masih banyak orang yang ketika mengunjungi sebuah tempat, hal utama yang mereka pengen tahu tuh harganya 😀

  2. Keren website hasil karyanya pak. Pilihan warnanya adem di mata. Kata-katanya juga enak dibaca. Fotonya bagus-bagus. Semoga lancar bisnis websitenya dan berkah.

    Reply

Leave a Comment