Yang Paling Membingungkan Saat Pembuatan Toko Online

Selamat Sore Kawan MM !

Berbagi sedikit saja, pengalaman yang baru saya alami beberapa bulan belakangan. Tentu saja masih terkait dunia blog, website, internet, dan sejenisnya.

Seperti dalam tulisan sebelumnya, saya sudah menceritakan bahwa fokus saya belakangan agak terpecah karena kebetulan mendapatkan beberapa pesanan pembuatan tokol atau toko online. Nah, selama itu saya menemukan banyak sekali pengalaman baru, yang rasanya menarik untuk dibagikan kepada Kawan MM.

Terutama, di bagian “yang paling membingungkan”.

Terus terang sebenarnya membuat sebuah tokol itu tidak sulit. WordPress dan Woocommercenya sudah memudahkan proses melahirkan sebuah toko online, bahkan dalam hitungan menit. Serius, sebenarnya bisa dalam waktu sangat singkat saja sebuah tokol bisa lahir. Tidak bedanya dengan blog atau website personal lainnya.

Sayangnya, yang membuat proses menjadi lama itu bukan dari proses teknisnya. Justru proses menjadi lama karena kebingungan di pihak si pemesan sendiri.

Beberapa cerita yang selama ini saya temukan adalah

  • pemesan tidak tahu toko onlinenya harus seperti apa, mereka hanya berpatokan mau seperti Shopee atau Tokopedia. Dengan ketidaktahuan apa yang mereka mau saja, menjabarkannya dalam tampilan menjadi sesuatu yang sulit dilakukan karena saya harus mengandalkan pada kemampuan sendiri untuk membuat desain tokol tersebut
  • sistem di dunia nyata belum siap : sebuah toko online yang baik, pasti didukung oleh organisasi yang baik juga di “darat”, sistem stok, pemberian kode dan nama produk sangat diperlukan. Sayangnya, pemesan tokol terkadang tidak memiliki sistem itu dan mereka kebingungan sendiri ketika toko onlinenya sudah siap
  • belum punya staf untuk menangani pesanan : dua toko online yang saya kerjakan belum bisa beroperasi, karena tidak ada yang menghandle di “darat” alias di tokonya. Mereka tidak punya staf khusus untuk menerima pesanan, mengirimkan, atau berkomunikasi dengan pembeli. Hasilnya, walau toko onlinenya sudah siap, sistemya tidak bisa berjalan karena tidak ada yang mengurus kalau ada pesanan
  • belum punya perangkat : toko online akan membutuhkan perangkat, untuk menerima pesanan, mengawasi, dan memasukkan data. Mau komputer atau smartphone yang penting ada. Yang saya temukan, bahkan mereka tidak memiliki perangkat itu, padahal mereka ingin smartphone dan perangkat untuk mengelola toko online harus terpisah. Hasilnya, ya toko online sudah lahir, perangkat tidak tersedia, dan sami mawon, toko online tidak bisa berjalan dengan baik.

Sebenarnya, saya bisa lepas tangan karena websitenya sudah selesai, tetapi saya memutuskan tidak demikian. Saya masih tetap berhubungan dengan mereka dan terus membantu memberikan masukan dan penjelasan tentang langkah-langkah yang dilakukan.

Bagaimanapun, saya sekali kalau website tersebut menjadi terbuang percuma dan saya memutuskan untuk terus berbuat sebaik mungkin agar website itu bermanfaat.

Walau berarti saya menambah kepusingan lagi, tetapi saya pikir itulah yang memang harus dilakukan.

2 thoughts on “Yang Paling Membingungkan Saat Pembuatan Toko Online”

  1. Menarik, toko online memang semakin berkembang kedepannya, bahkan bukan tidak mungkin, toko online akan menggeser toko offline,..ya-ya-ya, inilah globalisasi dimana setiap pedagang harus siap dengan setiap perubahan yang ada

    Reply

Leave a Reply to Kuanyu Cancel reply