Membuat Toko Online Lengkap Butuh Banyak Skill Dan Makan Waktu

Selamat Malam Kawan MM!

Kangen.

Itulah yang saya rasakan selama hampir dua minggu terakhir. Selama itu bisa dikata perhatian saya tidak bisa terfokus pada ternak blog dan juga Kafe MM. Bahkan untuk sekedar ber-hai-hai ria di forum Maniak Menulis itu, saya tidak punya cukup waktu.

Masalahnya, bukan karena rasa malas yang hinggap di hati. Justru, selama dua minggu itu saya menjadi sangat rajin. Selain rajin melakukan tugas kantor selama WFH, saya sejak pagi hari sampai hampir tengah malam sudah di depan layar notebook tua kesayangan.

Sayangnya, bukan untuk menulis artikel atau membuat thread di forum.

Tenaga dan waktu saya tersita untuk menyelesaikan pesanan toko online . Beberapa waktu yang lalu, seperti pernah diceritakan saya mendapatkan pesanan dari seorang pemilik grosir sepatu di Bogor. Dan, itulah yang sedang dikebut penyelesaiannya.

Lama sekali? Memang. teorinya seharusnya tidak butuh waktu lama untuk membuat toko online. Untuk menyelesaikan settingannya, sebenarnya hanya butuh beberapa saat. Plugin Woocommerce sudah memberikan keleluasaan pada siapapun yang menguasai CMS WordPress untuk membangun sebuah tokol a la Tokopedia atau Shopee dengan cepat.

Hanya saja, karena si pemesan sama sekali buta tentang proses pembuatannya, ia menyerahkan semua kepada saya. Enaknya, dia tidak memberikan deadline, tetapi beratnya saya harus menangani semua hal sampai yang paling kecil sekalipun. Bukan hanya masalah teknis.

Nah, dalam pengerjaan versi lengkap seperti yang sedang saya lakukan saat ini, terdapat beberapa hal yang benar-benar memakan waktu

  • Foto : sebuah toko online akan selalu membutuhkan foto produk yang benar-benar mewakili produk yang dijual. Tidak bisa sekedar memakai foto dari Pexels atau Pixabay. Untungnya, saya punya si Kribo, putra semata wayang kami yang punya kemampuan sama dengan saya dalam bidang fotografi. Meskipun demikian, prosesnya sangat memakan waktu karena tidak bisa sekedar memotret saja, tetapi juga harus melakukan banyak hal
  • Membuat layout : layout sebuah toko online sebaiknya mencerminkan bisnisnya di dunia nyata. Juga haruslah dibuat semudah mungkin bagi kalangan pengguna umum yang akan menjadi pengunjung/pembeli. Mau tidak mau saya harus mengatur tampilan yang sayangnya kerap harus berhubungan dengan foto dan juga banyak hal lain
  • Copywriting : membuat sebuah tulisan pendek, singkat a la toko online terlihat mudah, tetapi ternyata banyak sekali tantangannya. Salah satu yang membuatnya menyita waktu cukup banyak adalah kenyataan saya memiliki pengetahuan yang minim sekali di bidang persepatuan. Mau tidak mau saya harus belajar dulu dari pemilik usahanya dan internet. Semua untuk memastikan copywriting yang dilakukan tidaklah sembarangan dan sesuai dengan bisnis yang ada
  • Membangun sistem : kebanyakan toko grosir tidak memiliki sistem penamaan atau stok yang memadai mengingat pola perdagangan mereka yang masih konvensional. Sebaliknya, sebuah toko online adalah sebuah sistem yang sangat menuntut penamaan dan stok yang terorganisir dengan baik. Mau tidak mau saya harus menyortir dan penamaan ulang bagi banyak produk agar bisa sesuai dengan sistem tokol

Tidak semudah yang dikira dan penuh tantangan.

Tetapi, terus terang, saya menikmatinya. Selain mendapatkan bayaran yang lumayan besar dan berkali lipat payout minimum dari Adsense, saya menemukan banyak pengetahuan baru. Terutama pada manajemen penawaran produk dan pengorganisasian, dan tentunya pengetahuan dasar di bidang persepatuan atau persandalan.

Meskipun, untuk itu saya harus mengorbankan kesenangan menulis dan bermain di forum, rasanya, semua terbayar.

Jadi, setidaknya, saya bisa berbagi sedikit bahwa membuat toko online (sejak awal), butuh lebih dari sekedar pengetahuan teknis tentang pembuatan website. Butuh skill lain, seperti

  • manajemen
  • fotografi (atau teman yang bisa memotret produk)
  • negosiasi
  • pengetahuan design
  • pengetahuan coding, terutama CSS dan JS
  • pemahaman terhadap produk

Tetapi, kalau sudah berjalan, yang bisa saya sampaikan adalah, pembuatan toko online bisa menjadi sebuah sumber penghasilan yang potensial mendatangkan uang besar. Lebih besar dari pendapatan iklan.

Kebetulan, selain toko online sebuah grosir sepatu, saya juga sedang mengerjakan sebuah tokol untuk produk cookies asli Bogor. Jadi, satu order berlanjut dengan order berikutnya.

Peluang yang mungkin masih bisa digali lebih banyak di masa depan.

Walaupun, suka atau tidak suka, saya harus fokus dulu menyelesaikan proyek yang sudah ada. Keteteran juga. Keteteran yang menyenangkan.

Ada yang mau ikutan menawarkan jasa pembuatan toko online?

12 thoughts on “Membuat Toko Online Lengkap Butuh Banyak Skill Dan Makan Waktu”

  1. Wah… Pak Anton jadi palugada juga rupanya. 😆😆 Pantes nggak kelihatan. Saya juga kangen bacain tulisan Mas Anton hihihi…

    Kalo saya jujur, untuk palugada nggak bisa, tapi menawarkan jasa copywriting dan desain yang berhubungan dengan branding saja. Meskipun belum ofisial ditawarkan servisnya sih. Mungkin bisa berkolaborasi dengan yang punya kemampuan lain nantinya. 😆

    Reply
    • Hahahah kebetulan saja bisa Meg.. Sayang kalau ga dipake, jadi sekalian saja ditawarkan. Tapi bener kata Mega, nanti ke depannya saya juga bakalan jadi koordinator saja.

      Mungkin nanti kan kita bisa kerjasama Meg.. hahaha karena bagian copywriting itu membosankan juga kalau produknya saa semua.. wkwkwkwk

      Reply
  2. semangat selalu om anton, tak apa kalau tak bisa bersua di forum kopi MM yang terpenting kesehatan jangan lupa dijaga ya ?” , sama saya pun juga sedang kembangkan bisnis marketing online dengan mentor kakak Giorgia saya dan suaminya semoga saya bisnis yang saya jalani ini lancar jaya terus. amin.

    Reply
  3. Wuuiihh asiikk dong kong kebanjiran job meski harus berpusing-pusing diri.😊😊 Bisa dapat bonus sepatu ini mah..

    Jangan lupa kalau sudah beres semua bagi gw yee kong sepatunye, Nggak banyak kok cuma minta 2 pasang saja..🤣🤣🤣🏃🏃💨

    Reply
    • Iya lah.. ada duitnya wkwkwkw.. jadi bersedia lah berpusing pusing diri.. Hahah malah dah ditawwarin terlibat bisnis sepatu gue..

      hahahaha.. gue minta buat gue sendiri dulu lah.. udah kudu ganti sepati nih 😛

      Reply
  4. nahhh itulah sebabnya aku pengen belajar copywriting yang baik
    terlihat mudah keliatannya ya, tapiiii ternyata nggak semudah yang dipikirkan juga.
    apalagi aku kerja di bidang penjualan juga, jadi penasaran ilmu dasar copywriting seperti apa juga

    Reply
    • Sebenernya mah ga beda sama nulis biasa Nun.. hanya fokusnya saja yang diubah. Coba ajah Inun niru para pedagang di pasar saat menulis, kurang lebih mah kayak gitu.. wkwkwkwkw… Tanamkan di otak kira kira nulis apa yang bisa membuat barang terjual

      Teorinya gitu, prakteknya mumet..

      Reply
  5. Waaaah mas Antooon lagi sibuk urus toko online rupanya 😆

    Semangat mas Anton, meski capek, tapi memuaskan pastinya dong yaaa, apalagi jika nanti toko sepatu tersebut running dan siap digunakan 😍 Kira-kira akan di-share nggak alamat websitenya, mana tau pembaca mau belanja 😂

    Eniho, laris manis mas proyeknyaaaaa 🥳

    Reply
    • Makassih…. hahaha.. iyah lah, biar capek juga seneng bisa ngasih kerjaan juga ke beberapa orang.

      Nanti dibagi Eno, siapa tahu juga ada yang mau reseller sepatu di daerahnya masing-masing. Harganya murah dan bisa dipakai mendapatkan untung kalau dijual ulang.. hahaha #promosi

      Reply
  6. bikin toko online?
    Duh, nyetting blog aja bisa menghabiskan waktu banget, apalagi buat toko online, yang seharusnya hasil akhirnya harus lebih simple dan responsive 😀

    Sudah pasti butuh skill yang nggak biasa-biasa aja Bapak.

    Btw, Bapak, akhir-akhir ini bisnis sepatu lagi menggeliat banget ya, semoga bisnisnya makin laris manis dan berkembang ya Bapak.
    Sama kayak Eno, kami menunggu alamat tokonya tersebut 😀

    Reply
    • Baru semalam saya perlihatkan hasil kerja saya ke si pemesan dan dia suka banget. Masih butuh beberapa perbaikan karena dia ingin bener-bener mendekati shopee atau tokopedia dan hasilnya sebenarnya sudah bisa, cuma butuh beberapa sentuhan akhir saja.

      Para pedagan sepatu juga kesulitan sebenarnya Rey. Pembeli berkurang yang mau ke toko, jadi mereka sekarang berlomba lomba ke online

      Reply

Leave a Reply to Anton Ardyanto Cancel reply