Banyak Ide Muncul Setelah Mendalami WordPress Multisite

Selamat Siang Kawan MM!

Kata pepatah, manusia itu kodratnya untuk terus belajar seumur hidup dan proses belajar baru berhenti ketika si manusia mati. Saya pun percaya memang begitu adanya. Oleh karena itu, saya tidak mau berhenti belajar.

Salah satunya di dunia maya, semenjak saya menjadi blogger banyak sekali yang sudah saya pelajari. Mulai dari coding kecil-kecilan di blogspot, kemudian WordPress, belakangan Toko Online, dan sebenarnya ada lagi yang terbaru.

Bukan benar-benar baru sih sebenarnya karena masih dalam ruang lingkup WordPress Self Hosted. Saya sudah pernah membacanya dan mempraktekkannya. Hanya karena saya beranggapan tidak membutuhkannya, pengetahuan itu terabaikan.

Namanya, Multisite WordPress.

Dasarnya sama, yaitu sebuah domain berbasis CMS WordPress Self Hosted, hanya di dalamnya bisa terdiri dari beberapa subdomain yang berada di bawah naungan payung yang sama, tetapi bisa dikelola oleh user yang berbeda.

Kira-kira seperti yang dijalankan oleh WordPress.com lah. Karena memang dasar salah satu platform blogging itu adalah Multisite WordPress.

Ternyata tidak susah membuatnya. Hanya butuh perubahan settingan sedikit, sebuah domain bisa punya anak yang dikelola oleh orang yang berbeda.

Asal mula memakai WP jenis ini adalah obrolan dari pemesan Santiago Online dalam beberapa pertemuan. Ia berpikir dan menyarankan mengapa saya tidak membuat marketplace a la Shopee atau Tokopedia sendiri, dimana para penjual bisa memiliki toko masing-masing. Targetnya adalah pedagang di Pasar Anyar Bogor yang sudah mulai banyak yang beralih ke dunia maya untuk menjual produknya.

Jadi lah, saya berpikir “why not”. Toh seharusnya tidak begitu susah membuatnya.

Setelah utak-atik selama 3 harian, saya menemukan bahwa WordPress Multisite bisa mewujudkan ide itu. Saya bisa memberikan banyak hal yang berbeda dari marketplace yang sudah ada, yaitu sebuah toko online bisa dibuat berbeda dan bukan sekedar memajang produk saja. Setiap toko bisa menjadi portofolio masing-masing pedagang.

Tidak memakan lama, sebuah “pasar kecil” untuk pedagang yang mau bisa dilahirkan.

Dan, saya putuskan untuk mencoba membuatnya.

Belum selesai yang satu, saya teringat pada salah satu domain (blog) yang banyak “nganggur”nya, Maniak Potret. Tadinya saya hendak pakai sebagai branding, tetapi karena keterbatasan waktu, saya kesulitan mengisi kontennya.

Saat mendalami WordPress Multisite tadi itulah tiba-tiba ide baru lahir. Kenapa tidak diubah saja menjadi sebuah multisite? Kemudian, pergunakan untuk membantu rekan-rekan fotografer membuat portofolionya di sana.

Kebanyakan dari mereka bermain di Instagram dan kurang memanfaatkan jangkauan sebuah website untuk promosi jasanya, dengan adanya website ini, mereka bisa membuat portofolio mereka sendiri, mempromosikan jasa mereka dan memperluas pasarnya.

Pastinya, hal itu akan berguna mempromosikan produk jasa mereka. Hasilnya, kira-kira mirip dengan forum Kafe MM, hanya untuk fotografer dan bukan sebuah forum.

Begitu ide muncul, langsung saya mengontak kawan fotografer dan ternyata ia senang sekali kalau hal itu bisa diadakan. Ia bilang akan segera berkunjung untuk belajar dan mengajak kawan yang lain.

Gayung bersambut, dan saya pikir hal itu akan lebih baik daripada domain Maniak Potret nganggur. Domain ini bisa lebih memberikan manfaat dan bukan hanya diam seperti kuburan.

Belum selesai sampai di situ, jeleknya saya lagi, muncul ide baru lagi, membuat multisite untuk kawan-kawan pecinta lingkungan. Pasti akan dibutuhkan bagi kawan-kawan penggiat lingkungan hidup menebarkan dan menanamkan pola pikir ramah lingkungan.

Kenapa tidak diwadahi?

Kadang saya ingin agar kepala saya berhenti menelurkan sesuatu karena pada akhirnya, saya sendiri yang kerepotan. Tapi, entah kenapa, saya begitu menyukai kerepotan seperti itu.

Mungkin karena dengan begitu, saya merasa bisa sedikit menjadi manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya.

Mungkin ayh! Tapi saya tidak terlalu memikirkan karena saya pikir jalani dan nikmati saja. Saya sulit mengubah karakter diri sendiri yang “tidak bisa diam”.

Mau bagaimanapun berusaha merubah yang satu ini tetap saja gagal. Mau dicekokin pepatah “sesuatu yang berlebihan tidak pernah baik” sampai muntah juga, tetap saja saya tidak bisa berhenti.

Karena, itulah saya.

Senang belajar, senang repot, tidak bisa diam.

Sampai nanti, kalau tugas saya sebagai manusia selesai, barulah saya bisa diam.

8 thoughts on “Banyak Ide Muncul Setelah Mendalami WordPress Multisite”

  1. Selamat belajar, Pak. Belajar itu memang menyenangkan, apalagi teman yang memang kita sukai.

    Saya juga sedang semangat belajar, yaitu belajar Bahasa Arab lagi. Perasaan dari kemarin saya belajar ini doang deh, hehe. Hasilnya juga saya tulis di blog Si Punguk.

    Reply
    • Semannnggaattt ..

      Bener banget sih kalau kita belajar sesuatu yang menyenangkan rasanya semangat. Sepertinya, semangat Nisa dalam bidang bahasa sangat kuat , sesuatu yang menunjukkan passion Nisa juga..

      O yah.. di sana udah di isi lagi toh.. ntar ah meluncur ke TKP

      Reply
  2. Wah Pak Anton kewerennn banget nih sekarang…….., Job dan skillnya bertambah. Ilmu dan pengalamannya juga bertambah.Semoga sukses dan berkah yah Pak. Semoga project – project tokol-nya juga selalu berdatangan.Biar kantongnya bisa semakin tebal. hahaha 🙂

    Ohy, Pak. Pak Anton pakai hosting yang harga berapaan yah untuk operasional Santiago Online ? Terus sewa dimana ?

    Terus, untuk project berikutnya yang mana yang akan digarap duluan ? dan butuh hosting yang jenis apa ? serta dengan harga yang berapa ?

    Reply
    • Holaaa Kang Nata.. makasih atas doanya.. Nggak keren Kang, karena saya pikir memang manusia harus terus berkembang. Aaamiin semoga saya dapat banyak orderan.. hahaha… bisa brenti jadi blogger gue.. wkwkwk ga bakalan tapinya..

      Karena saya harus menghitung budget dan juga karena pemesannya masih gaptek, jadi pasti akan banyak waktu terbuang, saya masih pakai shared hosting biasa dulu Kang. Setidaknya kalau pun dia tidak bisa menjalankan, kerugian dia tidak besar.. Saya pakai paket idwebhost saja yang 3 tahun di bawah 1 juta… Itu juga sebenarnya sudah cukup dan mirip dengan yang ditawarkan para pembuat toko online lain.

      Belum berani menyarankan memakai Managed VPS, kecuali sistem mereka sudah siap dan mau berjalan.

      Saat ini sedang mengerjakan proyek satu merk oleh oleh Khas Bogor. Hostingnya sama dengan yang ini..Paket Awesome idwebhost.. langsung tiga tahun dan murah karena tidak perlu bayar domain selama 3 tahun..

      Hayo Kang.. semangat ikutan, sebenarnya pangsa pasarnya masih buaanyaak banget dan belum tergali… Bisa diolah

      Reply
  3. Suka banget.
    Ini saya banget soalnya hahaha.

    Kata orang, energi saya terlalu besar, sehingga kesannya serakah, hahaha.
    Semua ide mau dikerjakan, sayangnya mungkin karena sifat nggak mau diam yang seperti Pak Anton alami, bercokol di dalam tubuh wanita, jadinya dibatasi oleh beberapa batasan yang kadang bikin saya mao pengsan hahaha.

    Itu belom ketambahan sifat wanita yang apa-apa overthinking, main perasaan, jadinya tepar deh.

    Betul banget Pak, apa yang berlebihan itu tidak baik, tapi kalau udah jadi karakter kita sejak kecil, suliiitttt banget diubah.

    Kuncinya memang dijalani dan dinikmati dengan baik.
    Jadi, serempong apapun itu, selalu ada hal yang memuaskan jiwa, jika kita bisa melakukannya dengan baik 😀

    Reply
    • #ngeles.. sebenernya memang ngeles karena mau gimana lagi, saya menyukai kerepotan yang kayak gitu. Hahaha.. fun banget deh…

      Iyah kurasa aku juga ngerti banget kenapa dikau suka banget rempong yee.. hahahaha Overthinking nya dibuang Rey… hahaha malah bisa bikin ga fun lagi

      Reply
  4. Bentar saya tarik napas dulu. Trus baca lagi, “Kadang saya ingin agar kepala saya berhenti menelurkan sesuatu karena pada akhirnya, saya sendiri yang kerepotan. Tapi, entah kenapa, saya begitu menyukai kerepotan seperti itu.”
    Lhoooo kok seperti sedang menatap diri sendiri ya. Saya kadang juga mikirnya gitu. Kepala rasanya mo pecah tiap kali ide bermuncratan tak terkendali. Cuma mungkin bedanya saya gampang bosan. Trus cari ide baru. Gitu terus gak berenti2. Sering nih kena protes gegara proyek lama belum kelar udah mo bikin ide baru lagi. Huhu

    Reply
    • Hahahaha dapet kunjungan bos Asikpedia .. Iya mbak kenyataannya kadang lihat itu keluar ide, liat ini keluar ide.. akhirnya puyeng juga karena semua terlihat menarik.

      Pada akhirnya saya banyak membuang ide dan memilih yang sejalan dengan kemampuan saya di dunia website saja..

      Juga ya itu tadi, supaya proyeknya ga terbengkalai. Kalau semua ide dijalankan mah yah keder sayah.. hahah ga ku ku dah..

      Hayo semangat mbak, idenya dituntaskan

      Reply

Leave a Reply to Anton Ardyanto Cancel reply