Perubahan Branding Maniak Menulis Menjadi Blog MM

Selamat Malam Kawan MM!

Seorang kawan MM pernah bertanya di salah satu kolom komentar, apakah tulisan di blog MM ini masih sama seperti dulu? Apakah sejak dulu sudah keras, kritis, dan menohok, seperti pertama kali ?

Pastinya sulit diketahui perkembangannya bagi Kawan yang baru 1-2 tahun berkenalan dengan blog ini.

Berbedakah blog ini dulu dan sekarang? Adakah perubahan gaya penulisannya? Isi dan topiknya? Garangnya masih sama kah?

Mungkin, sebuah komentar dari Kang Bakwan Jagung, atau yang dulu dikenal sebagai Kang Nata ini patut disimak. Kenapa? Karena sebenarnya jawaban itu terpapar dengan gamblang dari komentarnya pada tulisan “[ISENG] Bisa Bantu Jawab Pertanyaan Ini?

Pandangan ini juga berasal dari seseorang yang sudah akrab dengan Maniak Menulis, sebelum disebut dengan blog MM, sejak blog ini lahir. Tidak kalah dengan Kang Satria Mwb. Tentunya ia memiliki banyak dasar karena sudah lama sekali berinteraksi dengan saya dan blog ini.

Begini cuplikan dari komentarnya. Kalau mau lengkapnya klik link di atas.

Ketika Seorang Blogger Berubah, Bisakah Diterima

Intinya, ia merasa blog MM sudah berbeda dari dulu sehingga bahkan ia merasa asing masuk ke sini.

Mau tahu respon saya terhadap komentar tersebut?

BULL’S EYES!!

Tepat sekali.

Itulah mengapa saya “kangen” sama blogger mantan blogger ini. Bukan hanya karena keceriwisannya, tetapi juga kejeliannya dalam mengamati sesuatu. Jarang sekali ada yang luput. Pengamatannya terlatih sekali dan ditambah keuletannya dalam mencari data dan informasi termasuk luar biasa.

Sayang, entah kenapa ia memilih jalan non-blogging, tetapi saya selalu berharap ia mau lebih sering mampir dan mengeluarkan pemikirannya.

Intinya, I agree 100% dengan pandangannya bahwa blog MM sudah berubah dibandingkan dulu. Tidak segarang dan sekeras dulu dalam menyampaikan suatu pandangan. Yah, mungkin bagi sebagian kawan yang baru kenal, sekarang saja sudah bisa bikin kesal dan bete, tetapi saya akui tidak sekeras yang dulu.

Jadi, saya sependapat sekali dengan Kang Bakwan Jagung. Memang blog MM sudah “berbeda”.

Mengapa saya berkata seperti itu? Ya, gampang saja menjawabnya, karena memang saya “merubahnya“. Tidak akan terasa tanpa mengikuti perjalanan blog ini dari awal. Kang Nata bisa mengatakannya karena ia pun sempat mendapat semprotan keras a la Maniak Menulis yang bisa bikin merah muka.

Sudah sekitar 2 tahun, perubahan itu perlahan dilakukan. Sedikit demi sedikit, blog MM berubah wajah, gaya, dan perannya. Intinya, citra atau brandingnya memang diarahkan tidak lagi seperti dulu.

Mau tahu alasan di belakangnya?

1) Perubahan tujuan/fungsi/peran

Blog ini lahir dengan nama tulizmaniac.blogspot.com. Kelahirannya ditujukan untuk satu tujuan, bukan untuk mencari uang, tetapi sebagai penentang atau batu penyeimbang bagi pemikiran para internet marketer dan blogger tutorial.

Kecenderungan pemikiran kalangan ini adalah “menyempitkan” jalan blogging hanya pada satu jalan, yaitu jalan yang mereka pakai. Kalau di luar jalan itu, maka berarti “SALAH” dan dijamin pasti gagal.

Sering mendengar “Kalau tidak pakai SEO, blog sepi kayak kuburan”? Atau, riset keyword itu keharusan, promosi harus lebih banyak daripada menulis kalau mau sukses? Yah, itu banyak sekali beredar dari kalangan ini. Pemikiran yang sampai sekarang masih saya tentang dan lawan.

Kebetulan saya bergabung dengan 2-3 komunitas blogger yang kebanyakan berisi publisher Adsense, internet marketer, dan blogger tutorial di Google Plus. Postingan dari blog MM saat itu akan otomatis dishare ke halaman muka akun Google Plus saya dan bisa “terlihat” oleh member dari Komunitas yang saya ikuti di Google Plus.

Karena saya tahu bahwa banyak blogger dari kalangan ini ada di grup yang saya ikuti, saya seperti ingin bilang pada mereka. “Ngibul” ajah lu, masih banyak jalan untuk sukses ngeblog, bukan cuma jalan lu doang.

Maniak Menulis, saya menyebutnya dulu, adalah “kendaraan perang” untuk menentang pandangan dari para blogger dari kalangan tersebut, terutama yang ada di komunitas Google Plus.

Sebagai kendaraan perang, saya memang tidak ragu untuk bertarung. Bukan hanya di komunitasnya, tetapi juga dalam berbagai tulisan di blog ini, mengingat sangat mungkin dibaca dari kalangan yang ditargetkan, internet marketer, blogger tutorial, publisher Adsense.

Saya sampaikan pandangan secara tidak langsung lewat berbagai artikel, dalam gaya bahasa yang memang keras. Jauh lebih keras dari yang sekarang dipakai.

Tetapi, setelah Google Plus diumumkan akan ditutup, hadir sebuah pertanyaan dalam diri saya. Komunitas-komunitasnya itu tidak akan ada lagi, target pasarnya juga hilang. Otomatis peran Maniak Menulis pun menyusut drastis dan bahkan akan hilang.

Lalu, fungsi atau peran apa yang bisa dijalankannya? Tetap misuh-misuh tetapi sasarannya hilang, untuk apa?

Pilihannya antara mengebumikan alias membumihanguskan Maniak Menulis atau mengubah tujuan dan perannya. Saya memutuskan untuk mengubah tujuan dan perannya. Itulah salah satu alasan mengapa saya pernah mengatakan, blog ini pernah mau dihapus.

Fungsinya saya alihkan sebagai pintu silaturahmi dan menjalin pertemanan dengan sesama blogger. Meski tetap mengusung pemikiran dasar, menentang penyempitan pola pikir para blogger oleh para internet marketer dan blogger tutorial.

Maniak Menulis yang dulunya sebuah tank dialihfungsikan menjadi traktor. Tidak lagi sama.

Jadilah, sebelum Google Plus resmi hilang pada Maret 2019, saya mulai merubah sedikit demi sedikit wajah dan gaya di Maniak Menulis.

2) Perubahan lingkungan

Banyak sekali blogger yang dulu saya kenal, setelah penutupan Google Plus tidak aktif lagi. Blog-blog mereka masih hidup, tetapi sepertinya sekedar hidup tanpa update sama sekali.

Lingkungan “permusuhan” saya menyusut. Perlahan berganti dengan banyak “wajah” baru dari kalangan yang berbeda.

Jika dulu banyak yang berasal dari kalangan internet marketer, blogger yang mendewakan SEO, pemburu duit dari Adsense, sekarang mayoritas dari kalangan blogger personal.

Lingkaran permusuhan saya berganti menjadi lingkaran “pertemanan”.

Pertanyaan besarnya haruskah saya membawa terus “pakaian perang” saya ke lingkungan yang karakternya berbeda?

Pengamatan dan penilaian saya mengatakan, tidak bisa demikian. Cara frontal bin keras seperti dulu justru kontra produktif dan penyampaian ide/pandangan bisa otomatis ditolak.

Saya menyesuaikan dan membuat “topeng” baru untuk Maniak Menulis. Wajah yang berbeda dengan yang dulu dipakai.

Intinya? Tetap sama. Pandangan saya tidak berubah banyak dan kalau Kawan MM membaca, saya masih kerap memakai kata, “pakar atau yang mengaku pakar, master atau yang mengaku master”.

Hal itu warisan dari Maniak Menulis yang dulu, sindiran saya kepada para blogger yang mengajarkan “Cara agar mudah diterima Adsense”, tetapi justru bertanya “Kenapa permohonan Adsensenya ditolak terus” di Komunitas Google Plus.

Tidak ada bantahan terhadap komentar Kang Bakwan Jagung, si kloningan Jet Lee. Pandangannya tajam sekali.

Maniak Menulis, si kendaraan perang memang sedang berubah dan sedang diarahkan menjadi Blog MM, yang bisa disebut traktor atau apapun.

Semua karena perubahan situasi dan kondisi yang dihadapinya.

Perubahan Branding

Pernah kah Kawan MM menyadari kalau

  • belakangan saya lebih suka menyebut blog ini dengan blog MM atau MM saja, bukan lagi Maniak Menulis
  • tampilan blog ini pun diubah menjadi lebih “personal” dan berkesan “open”
  • cara penyampaian dan gaya penulisan berubah (yang ini susah dipahami kalau tidak membaca gaya yang dulu)
  • topik yang dibahas pun bergeser dari masalah penentangan terhadap berbagai SEO, Adsense, dan yang dulu pernah memenuhi blog ini menjadi lebih pada pengembangan diri seorang blogger
  • sedikit sedikit ada tutorial kecil (dulu malah jarang banget menulis ini)
  • pemakaian kalimat sapaan sebagai pembuka

Yah, itu saya lakukan karena satu hal. Blog ini sedang perlahan melakukan perubahan branding untuk “tujuan barunya”.

Memang kemungkinan disadari tidak ada, tetapi saya pikir perubahan branding harus dilakukan. Tentunya secara bertahap, karena berkaitan dengan perubahan dalam banyak hal.

Perubahan yang saya pikir merupakan cermin dari jalan yang akan ditempuh Blog MM di masa depan.

Apakah Maniak Menulis berubah 100%? Rasanya sih tidak. URL-nya tidak berubah. Kengeyelannya juga tetap sama, dan saya pikir berdasarkan komentar-komentar yang masuk, rasanya “kegarangan” dan “keras”nya blog ini tetap ada, dan terasa. Iya kan?

Meski sudah dilembutkan, banyak yang bilang masih sering terasa menohok kan? Masih lumayan tajam menurut saya, atau terasa kurang, seperti yang Kang Bakwan Jagung a.k.a. Kang Nata bilang?

Saya rasa sih, berkurang ya, tetapi masih tetap ada. Coba lihat saja beberapa tulisan terkait DA/PA/ Spam Score dan sejenisnya.

Cuma bedanya, belakangan ini saya tidak menyampaikannya dengan cara lama Maniak Menulis, “Ah, parah lu. Bego lu. Ngibul aja lu ngomong teori begitu!” atau “Jangan percaya sama yang gituan, boong besar banget“.

Saya menyampaikannya dengan cara yang agak halusan,”Kayaknya tidak begitu, sepertinya ada opsi pilihan lain yang lebih baik“. Cara Blog MM.

Blog MM tidak lagi selalu mengangkat kapak peperangan a la Maniak Menulis dulu, blog ini mungkin akan lebih banyak mengajak pembacanya untuk berpikir kritis dalam segala sesuatu. Walau kadang kala, tetap saja, meski kapak peperangan sudah dikubur, golok masih tersedia untuk dipakai.

Cuma tidak sering saja.

Apakah pilihan perubahan ini baik bagi Blog MM? Entahlah, biarkan waktu yang menentukan. Perjalanannya masih panjang. Perubahan masih akan terus terjadi di masa datang.

Bagaimanapun, saya masih tetap manusia dan tidak bisa lepas dari yang namanya perubahan.

(btw, apakah komentar Kang Nata bisa dikategorikan sebagai cukup menarik untuk mendapatkan Giveaway kecil dari blog MM? Saya rasanya perlu mempertimbangkan)

18 thoughts on “Perubahan Branding Maniak Menulis Menjadi Blog MM”

  1. Sebagai nubie bloger, aku suka tapi sama prinsip mas anton yang suka ngeyelan, beda dari yang lain, terus kalau ngoreksi tajam gitu. Di antara berbagai macam pengetahuan baru yang kudapat tentang blog, aku jadi tahu ada insight yang lain dari tulisan mas anton ini.

    Justru dari cara berkomunikasi yang seperti kadang bisa membuat relasi lebih akrab, daripada yang hanya sekadar basa-basi.

    Untung sekarang nggak keluar kata-kata kasarnya, tapi seringnyaa diawali dengan kata maaf dulu ngungkapin yang hal kontra gitu deh kalo komentar.

    Mau bagaimana pun gayanya MM, keunikan kritis sama ngenyek ala mas anton ini kayaknya yg susah hilang.

    Reply
    • Hahahaha.. ya kayaknya sih ga bakalan bisa ilang Mbak Ghina. Udah bawaan dari orok susah diubah. tetap saja sebenarnya intinya ga akan berubah, ngeyelan dan pastinya kadang akan menyebalkan.. Hahaha..

      Yap, memang kebetulan lingkungan yang baru orang “halus” mbak, kalau semua karakter dilepas, bisa bikin rusuh dan menyakitkan hati orang lain. Beda banget sama lingkungan yang dulu.

      Makasih mbak Ghina sudah datang dan memberi pandangan.. πŸ˜€ appreciate it a lot

      Reply
  2. Ehmm.. Balik ke quote mainstream ya mas, tidak ada yg abadi kecuali perubahan itu sendiri. Kalo saya gak anti perubahan sih . Tapi klo berubahnya drastis pasti orang sekitar pada bingung semua. Hehe
    Saya merasa dunia blog ini penuh dengan ketidakpastian padahal klo perempuan sukanya yg pasti2 ya 😁 lha wong algoritma, da, pa dan yg terbaru DR berubah2 terus. Ini membuktikan google pun tidak konsisten. Jadi susah dah ngarepin google buat komitmen. Haha..
    Saya nggak ngerti gimana cara daftar AdSense. Belajar seo, riset keyword juga baru kemarin doang. Dan ketika pusing akhirnya balik lagi nulis sesuka hati. Tanpa riset tanpa ngurus kata kunci. Hehe..
    Etapi balik lagi selama kita merasa nyaman dengan segala perubahan ya jalan aja.
    Tapi jika perubahan itu membuat kita menjadi kehilangan jati diri sah2 aja balik kucing. Hehe..
    Gak semua perubahan itu buruk. Meski istiqomah juga tidak selalu baik. Halah emboh. Yang penting klo ada giveaway saya mau doooong

    Reply
    • Wooww kedatangan juragan Asikpedia nih.. met datang dulu #sungkem.. hahaha

      Iya mbak. Saya sendiri bukan orang yang anti perubahan karena manusia berubah setiap harinya. Juga tidak anti kepada mereka yang tetap memilih di jalannya. Bagaimanapun, yang seperti itu tergantung pada banyak faktor. Kalau memang segala sesuatu sudah sesuai dengan tujuan dan targetnya, kukuh pada jalan yang sama terus juga tidak masalah, tetapi kalau dirasa tidak pas, berubah juga bukan kesalahan.

      Nah, itu bener banget masalah “jati diri”. Makanya saya berubah secara perlahan, dan bagian yang diubah bukanlah intinya. Hanya gayanya saja menyesuaikan dengan fungsi baru karena kalau harus kehilangan jati diri, saya mungkin harus menutup blog ini.

      Baik atau buruk, biasanya baru terlihat pada hasilnya

      Ahh telat nih mbak Santi, tapi masih bisa kok masih ada beberapa jam lagi sebelum pukul 24.00 Juga banyak Kawan MM yang mengadakan Giveaway, kayak Creameno, Jane from the Blog, Words of the Dreamer. Saya sih baru pertama kali.

      Hayuk bergabung mbak.. kita have fun bareng..

      Reply
  3. Tidak salah saya pikir pendapat Kang Nata (canggung nyebut Bakwan Jagung) karena dulu memang paling sering debat sama Pak Anton. Kalo baca artikel debat kalian, biasanya saya cuma ngambil jalan tengah aja, ngga memihak siapapun πŸ˜‚.

    Tapi saat saya sempat hiatus, saya memang merasa ada yang berbeda. Bukan sekedar blog Maniak Menulis, tapi cara Pak Anton berinteraksi dengan blogger lain. Kesannya pas saya sedang mengisolasi diri di rumah, Pak Anton sudah main entah kemana tau.

    Tapi dari artikel ini saya jadi tahu, bahkan Maniak Menulis pun dibuat dengan target yang jelas. Sehingga ketika ada perubahan target, gaya pun bisa berubah. Beda memang dengan saya yang asal nulis aja. Ngga tahu targetnya siapa. smh. πŸ˜”

    Reply
    • Memang tidak salah sama sekali Nisa. Buat kawan-kawan yang sudah kenal saya sejak dulu, rasanya pasti bisa merasakan perubahan yang terjadi. Kebiasaan debat agak gila di masa lalu memang perlahan sudah ditinggalkan dan pendekatannya diganti.

      Jadi, rasanya pasti akan terasa oleh Kang Nata dan juga Nisa.

      Iya Nisa, semua blog saya sebenarnya punya peran/fungsi dan target yang berbeda-beda. Maniak Menulis pun demikian. Ada tujuan dan targetnya, walau mayoritas tidak saya ungkap, tetapi memang ada target dan fungsinya sendiri sendiri.

      Hahahaha… Sebenarnya ada sih kalau menurut saya kalau dilihat dari nama dan isinya. Bukan sembarangan dibuat dan saya pikir Nisa mengarahkannya pada satu niche tertentu. Iya kan?

      Reply
  4. Untuuuuung saya kenalnya jaman mas Anton sudah nggak begitu hobi debat hahahahaha, nggak kebayang jika kenal mas Anton dari lama, mungkin apabila blogspot punya tombol block, saya akan pilih block daripada lihat keributan πŸ˜‚ Segitu parnonya saya hahahahaha.

    Saya suka banget branding MM yang sekarang, ownernya betulan friendly *ahem* jadi kita yang muda-muda (sok muda ceritanya), jadi lebih nyaman untuk berinteraksi 😁 Dulu awalnya, saya pun agak takut-takut main ke blog mas Anton, mau komentar saja berpikir puluhan kali sebelum di-publish, hahaha. Soalnya saya lihat komentar mas Anton pertama kali itu di blog mba Rey, dan mas Anton hobi banget ajak ‘diskusi’ mba Reyyyy pakai gaya ronin πŸ˜‚βœŒ

    Reply
    • Waah.. malah rugi Eno ga kenal saya dulu.. hahahaha.. ga bisa ngeblock saya jadinya…

      Makasih Eno. Untung saja memang Mamak Rey tahan banting, wakakaka.. dia tetep ga ngeblock saya.. hahaha

      Reply
  5. Sangat menarik kong…Jadi nggak usah dipertimbangkan lagi…Apalagi sampai beli timbangan baru…πŸ€ͺπŸ€ͺ

    Udahlah buru bayar ke si Zetlee..πŸ€£πŸ€£πŸ€£πŸƒπŸƒπŸƒπŸ’¨

    Reply
  6. Wah apa jadinya saya kalau ‘ketemu’ Mas Anton di tahun 2016 seperti yang dikatakan Kang Nata dan Kang Satria πŸ™ˆ

    Ini entah kebetulan atau gimana, belakangan ini saya baru ikutan webinar tentang personal branding seorang content creator. Mau nggak mau saya jadi evaluasi, ternyata branding saya memang sudah berubah seiring berjalannya waktu. Mungkin terdengar nggak konsisten yaa, kok personal branding berubah-ubah terus πŸ˜‚ tapi yaa begitulah. Saya harus menyesuaikan diri dengan target pembaca blog saat ini. Kalau masih menggunakan ‘suara’ yang sama seperti 7-8 tahun yang lalu, rasanya nggak nyambung banget hahaha dan so far, saya nyaman dengan ‘topeng’ yang saat ini saya pakai (:

    Terima kasih untuk tulisannya, Mas Anton πŸ™πŸΌ

    Reply
    • Jadinya, mungkin nama saya sudah diblock sama Jane ..🀣🀣🀣🀣🀣🀣🀣

      Saya pikir sih perubahan itu adalah bagian dari kehidupan seorang blogger. Bagi saya malah aneh kalau ada yang bisa bertahan bertahun-tahun dengan pola yang sama terus. Padahal manusia itu berubah terus, meski sering tidak disadari.

      Kalau saya pikir sih, jalani saja. Tidak usah terlalu terfokus pada teori branding ini dan itu. Selama Jane nyaman, jalani, mau berubah, mau tetap, ya enjoy saja.

      Makasih sama-sama Jane atas sharingnya.

      Reply
  7. Hahahah……mau ketawa dulu bentar…. Pak.

    Setelah saya selesai mengirimkan komentar untuk artikel β€œ [ISENG] Bisa Bantu Jawab Pertanyaan Ini β€œ saya sangat menunggu respon dari Pak Anton. Waktu itu Saya seperti orang yang menunggu balasan surat cinta dari Kekasih.Ngak sabaran menunggu balasannya.

    Dan ternyata balasannya dalam bentuk artikel, alamak….hahahaha …….ngak menyangka juga kalau direspon dengan gaya beginian.
    Mana β€œ komentar β€˜ saya dibikin Screnshoot lagi , hahahay……

    Kalau boleh cerita sedikit, saat artikel ini β€œ [ISENG] Bisa Bantu Jawab Pertanyaan Ini β€œ dipublish, saya merasa dilema. Antara mau berkomentar atau tidak.

    Berhubung saya punya pengalaman nyemplung di blog MM, maka saya memutuskan untuk berkomentar saja. Tapi….komentarnya saya kirim pada tanggal 16, tujuannya agar komentar nyeleneh saya tsb ngak banyak dibaca orang. Biar Pak Anton saja yang baca,soalnya ekeq malu cyinnn, hahaha…….

    Sehari – hari, saya memperhatikan siap – siapa yang berkomentar dan apa komentar mereka. Komentar rekan –rekan lainnya membuat saya tersenyum juga.Soalnya komentar mereka penuh dengan kehati – hatian.Indah dan halus.

    Berharap komentar saya direspon dengan komentar saja, eeee…. malah muncul artikel diatas, hahaha…Terima kasih Pak sudah kembali mengangkat nama saya.Terima kasih juga buat teman – teman yang masih ingat dengan nama saya.

    Mengenai Blog MM yang berubah…..

    Perubahan itu terasa kental sekali di tahun 2020 , salah satunya adanya kata pembuka di awal artikel.Pikiran saya suka melayang ke masa silam kalau ingat dengan kata pembuka ala Pak Anton.

    Karena di masa silam,,,,,Pak Anton pernah menyarankan kepada saya untuk tidak perlu banyak basa – basi , langsung ke Inti saja Kang, kira –kira begitu saran pak Anton dahulu.

    Singkat kata, saya ucapkan selamat buat blog Maniak Menulis yang sudah mengalami reformasi. Apapun itu selama perubahannya tidak melanggar hukum negara dan Agama, saya dukung kok, apa sih yang ngak buat blog Maniak Menulis, eaaaaa…eaaaaa…..!!!!

    Reply
    • Silakan ketawa selebar-lebarnya Kang.. sebelum ketawa dilarang.

      Betul sekali, kalau untuk ukuran Kang Bakwan Jagung, komentar kawan-kawan memang lembut dan halus.

      Soal kenapa dibales dalam bentuk artikel, yah kan udah tahu sendiri adat yang punya blog Kang.

      Makasih juga kang masih nyempetin dateng ke blog ini. Memang agak berubah, tapi kalau mau nerusin berantem sih dijabanin deh…🀣🀣🀣🀣🀣🀣🀣🀣🀣🀣🀣🀣🀣

      Saya masih tidak berbasa basi juga kok Kang, coba saja lihat kan ada beberapa yang nyebut masih to the point dan nggak bertele-tele. Bedanya cuma di kalimat pembuka saja kok. Sebuah tanda sopan santun saja… Memang beda banget ya rasanya ada satu kalimat tambahan di awal.. berarti berhasil kan re-brandingnya

      Makasih Kang Bakwan Nata Jagung

      Reply
  8. waktu melihat pertama kali perubahan template blog pak anton yang dari maniak menulis ke MM, aku malah mengira mungkin templatenya mau dibuat minimalis bin sederhana gitu
    aku malah nggak mengira kalau ada udang dibalik perubahan nama itu πŸ˜€
    ternyata oh ternyata maksudnya begitu toh, ya ya ya

    Reply

Leave a Comment