Membuat Orang Kepepet Supaya “Membeli”

Selamat Pagi Kawan MM!

Pernah membaca/mendengar ungkapan-ungkapan seperti ini

  • Tanpa SEO maka blog akan sepi pengunjung, blog jadi kayak kuburan
  • Tanpa promosi, tidak akan ada pengunjung yang tahu tulisan kita dan tulisan akan tersia-sia
  • SEO itu wajib hukumnya kalau mau sukses
  • Percuma menulis dengan baik kalau tidak ada yang baca, itulah mengapa promosi harus lebih banyak dibanding menulis
  • Kamu akan terus menjadi blogger medioker kalau terus menulis curhatan saja
  • Siapa yang mau membaca curhatan, kalau mau maju jadi blogger, buat tulisan yang bermanfaat
  • Tulisan berkualitas tidak bisa dibuat tanpa SEO

Kalau mau, saya bisa memperpanjang deretan ungkapan dengan “pola” sejenis. Banyak sekali yang seperti itu di internet. Umumnya sih yang menelurkan kalimat-kalimat tersebut berasal dari kalangan internet marketer, penggelut SEO, atau blogger tutorial.

Namun, belakangan, saya menemukan juga kalau personal blogger pun mulai ikutan mengatakan demikian. Biasanya sih, setelah mereka mengikuti kelas SEO.

Ungkapan-ungkapan seperti ini, sebenarnya sama juga dengan apa yang dikatakan salesman/marketing developer yang menjual rumah kepada saya 16 tahun yang lalu. Seorang junior yang baru bekerja 2 minggu.

Ia mengatakan, “Cepetan pak, ini tinggal satu rumah yang tersisa, yang lain sudah dibooking”.

Sama? IYA. Sama.

Keduanya memakai sebuah trik abadi dari seorang pemasar, yaitu “Buat calon pembeli supaya ‘terpojok’ dan ‘merasa’ tidak ada pilihan lain selain harus ‘membeli’ apa yang ditawarkan”.

Kalau Anda bertanya kenapa saya bisa tahu, ya karena itulah yang diajarkan kepada saya saat baru bekerja sebagai anggota bagian pemasaran di sebuah perusahaan tekstil. Dalam bernegosiasi, saya diajarkan untuk tidak mengatakan yang “sebenarnya”. Kalaupun kapasitas kosong, saya harus mengatakan ‘penuh” agar kesan yang tertangkap bahwa kami ‘kebanjiran’ order.

Tidak ada kapasitas lagi, kecuali karena kami ‘baik’ dan mau menolong si calon pembeli.

Cara ini memberikan posisi lebih baik dalam bernegosiasi dengan calon pembeli.

Calon pembeli atau pengguna jasa digiring supaya ‘tidak melihat’ opsi lain daripada yang sudah ditawarkan atau karena ‘kebaikan’ si penjual.

Pada akhirnya saya memang membeli rumah tersebut. Bukan karena terkena trik, tetapi karena memang butuh dan sudah bosan tinggal di rumah kontraan. Fakta yang ditemukan adalah masih banyak sekali rumah kosong di sekitar rumah yang saya beli. Baru sekitar 1-2 tahun kemudian, semua terjual.

Beberapa fakta terkait ungkapan di dunia blog pun sama

  • Blog Linda Ikeji tanpa SEO tapi gedenya melebihi mereka-mereka yang mengaku pakar SEO
  • Algoritma Google terus menerus dikembangkan agar bisa ‘membaca’ apa yang disampaikan penulis (yang bahkan tidak mengetahui SEO)
  • Diana Rikasari, Agus Mulyadi, Mojok adalah nama-nama blog tanpa SEO yang lebih dikenal di Indonesia dibandingkan blog para pakar SEO
  • Blog-blog saya banyak yang tanpa SEO dan tidak dipromosikan dan saya jarang melakukan blogwalking (meninggalkan komentar), pembacanya tetap ada dan bahkan saya cukup yakin jumlahnya banyak yang melebihi mereka yang banyak melakukan BW
  • Blog berisi curhatan itu banyak sekali yang memiliki ribuan pembaca dan follower melebihi mereka-mereka yang mengisinya dengan konten “bermanfaat”

Selalu ada opsi dan jalan lain. Banyak jalan menuju Roma, bukan hanya satu saja.

Marketing memanfaatkan keinginan/kebutuhan seseorang dan menggiringnya ke arah dimana ia “merasa butuh” lebih dari yang sebenarnya. Titik yang ingin dicapainya adalah agar calon pembeli ‘seperti” dalam posisi tidak memiliki lagi pilihan lain, selain ‘membeli’ apa yang ditawarkan.

Trik-trik lama dan seharusnya sudah usang yang dipakai para marketer dari zaman ke zaman. Trik yang belakangan ini sering juga dipakai oleh para blogger dalam tulisannya, yang biasanya diiringi dengan pemakaian kata ‘harus’ dan ‘wajib’.

Just remember. We always have choices in our life.

Manusia selalu punya pilihan dan opsi dalam hidup. Berpikirlah lebih dalam, lebih kreatif untuk menemukan opsi-opsi lain. Jangan hanya menelan apa yang dikatakan orang lain.

Cuma, ‘mau’ dan ‘mampu’ kah Kawan berpikir sedikit lebih dalam dan mencari opsi itu akan tergantung pada diri kawan sendiri.

6 thoughts on “Membuat Orang Kepepet Supaya “Membeli””

  1. Menurut saya, blog curhatan pun tetap ada pembacanya, mas πŸ˜‚

    Seenggaknya sudah dibuktikan dengan blog mba Rey, mba Jane, Lia, dan banyak teman lainnya, termasuk blog saya yang isinya curcolan πŸ˜† Jadi yang baca akan tetap ada, nggak masalah satu dua orang. Wk.

    Pas kebetulan, saya juga nggak jago SEO, jadi topik yang saya pilih pun adalah topik yang nggak perlu pusing memikirkan SEO πŸ™ˆ hehehe. Dan trafik hariannya lumayan, average bisa seribuan. Nggak jelek-jelek amat kan, mas? Jadi buat teman-teman yang ambil niche curcol *ada ya, niche begini? hahahaha*, jangan ragu, seperti yang mas Anton bilang, we have choices, jadi pilih yang paling kita suka dan nyaman dalam menuliskannya. Biar nggak beban ke depannya 😁

    Reply
    • Pasti ada Eno. Makanya saya suka gatel kalau ada yang mengatakan tanpa SEO, blog harus berniche dan sebagainya. Pengen ngeplak ajah sama yang ngomong begitu karena kenyataannya banyak sekali blogger yang berhasil dengan menulis keseharian dan curhatan. Banyak yang mainnya kurang jauh kayaknya.

      Average seribu itu sudah bikin banyak blogger ngiri Eno, apalaigi kalau saya perhatiakn loyal sama Creameno.

      Yap, saya sih cuma bisa saran, pilih jalanmu sendiri dan selalu ada opsi.

      Reply
  2. Yaa itulah yang kata orang dinamakan Bisnis…Atau berbisnis sambil bergaya marketing yang selalu siap mengunci target sasarannya.😊😊

    Udah aahh kong…..Mau jalan lagi nganter sianu Kulineran..πŸ˜πŸ˜πŸšΆπŸšΆβ€β™€οΈπŸšΆπŸšΆβ€β™€οΈ

    Reply
  3. wkwkwkwkwkw, saya dikenal pembaca justru karena suka curhat Bapakkk, biarpun belom seterkenal seleb blogger yang entah siapa tuh, tapi banyak yang kembali ke blog saya untuk tema-tema curcol yang saya tuliskan, that’s why saya bikin tema harian, biar mereka tahu kapan harus ke blog saya πŸ˜€

    btw saliiimmmmmmm bapak Antony pacarnya Candy Candy πŸ˜€

    Senaaaangg syekaliihh saya baca ini, tulisan-tulisan di atas itu, sering banget saya baca dan bikin hati mencelos dulunya.

    Terlebih kan blog saya mostly curhatan kan ye, duh rasanya baca itu kek dijewerrr gitu.

    Tapi, waktu berlalu, bahkan saya bisa berada selevel dengan para blogger yang dulunya bilang blog curcol gado-gado kek blog saya tuh nggak guna.

    Terutama dalam job, tidak jarang saya bahkan yang duluan dapetin job langsung dari klien, sementara yang lain dapat job melalui seorang PIC, alias bukan langsung ke brandnya πŸ˜€

    Sejak itu saya berpikir, mau blog kek gimana, selama kita nggak ngerugiin orang, pasti juga bisa ‘keliatan’ kok, ada pembacanya juga kok.

    Dan kalaupun kagak ada yang baca? who cares?

    eh Bapak, saya mau nulis tema tentang pembaca ini deh kayaknya, bagus tuh πŸ˜€
    Tengkiuuu Bapaakkk πŸ˜€

    Reply
    • Jangan cuma salim atuh, angpauwnya dong… 🀣🀣🀣 Jaman gini cuma salim doang.. wakakakak

      Ahh, abaikan saja Rey. Banyak orang yang kadang mikir dunia seluas celana kolor mereka. wakakakaka

      Sana tulis gue tunggu yah tulisannya.

      Reply

Leave a Reply to Anton Ardyanto Cancel reply