Eksperimen Perubahan Gaya Menulis #02 : Reaksi Pembaca

Selamat Sore Kawan MM!

Perubahan drastis akan selalu menghadirkan sebuah rasa. Tergantung cara memandang, rasa yang hadir akan berbeda satu dengan yang lain, tetapi biasanya sih akan dimulai oleh rasa “terkejut” dan baru diiringi dengan rasa lain yang berbeda.

Bagi pembaca yang terbiasa dengan gaya blog MM yang memang agak kurang ajar, bengal, ngeyelan, bandel, dan mau menang sendiri, perubahan kecil dalam gaya menulis akan menghadirkan sedikit kekagetan.

Contohnya, salah seorang kawan MM, Dahlan Satriadi Saputra yang dikenal sebagai Tong Dahlan bin Satria, sosok yang mengilhami gaya si reporter Yang Nanya sekaligus gaya si Engkong MM dalam tulisan “Tinjauan/Review Blog/Blogger : Wawancara Imajinatif Dengan Kong MM“, mengatakan dalam komentarnya sebagai berikut

Eksperimen Perubahan Gaya Menulis #02 : Reaksi Pembaca

Mas Agus Warteg, si Juragan Bang Pepet, Bang Poci, dan Mbak Kunt yang namanya dipinjam dalam tulisan tersebut sepertinya juga merasakan hal yang sama terhadap tulisan tersebut.

Eksperimen Perubahan Gaya Menulis #02 : Reaksi Pembaca

Reaksi yang memang sudah diprediksi dan memang diharapkan akan didapat dari perubahan gaya menulis yang drastis.

Bahkan, seorang Tong Satria Salju, yang sebenarnya sudah tahu bahwa saya “bisa” menulis dengan gaya seperti itu di blog Si Anton, tetap saja kaget. Mungkin, hal itu karena ia tidak menyangka bahwa gaya seperti itu akan dibawa masuk muncul di blog yang biasa diisi dengan gaya nyebelin dan blak-blakan.

Ada juga yang senang, seperti Mbul dari Gembul Kecil Penuh Debu yang sepertinya sejak lama “takut” dengan blog MM.

Begini katanya di blog Tong Satria tentang blog MM dan salah satu komentarnya yang sambil bercanda tidak mau karakter “ronin/samurai gelandangan” yang tukang berantem muncul di blog-nya.

Membentuk-dan-Merubah-Citra-Dengan-Gaya-Penulisan-6
Komentar Mbul Nita di blog Tong Satria
salah satu komentra Mbul Nita di blog MM
Katanya girang karena ada artikel jenaka di blog yang biasa “keras”

Lia dari Words of The Dreamer pun menganggapnya lucu.

Itupun sesuatu yang bisa diprediksi sebelumnya bahwa akan ada yang suka, ada yang tidak suka dengan perubahan, dan ada yang tidak peduli.

Setiap perubahan akan mendapat reaksi dari yang melihat, persis seperti yang terjadi di dunia nyata.

Tetapi, oleh karena itulah seorang blogger sebaiknya berhati-hati kalau mau melakukan perubahan dalam gaya menulisnya.

Mengapa? Karena hal itu berkaitan dengan citra atau image.

Sebuah perubahan gaya menulis akan berpengaruh pada citra atau image secara keseluruhan, terutama jika perubahannya terlalu drastis seperti contoh di atas.

Jika dilakukan sekali, pembaca akan merasa sebagai selingan dan lucu. Bahkan rasa geli akan muncul, seperti contohnya apa yang dikatakan Mamak Reyne Raea. Ia merasa geli saat berpindah dari blog MM ke blog Si Anton yang pemiliknya sama, tetapi berbeda tema dan gaya penulisan.

Walaupun akhirnya dia “mewek” (katanya)

Dua kali, sangat mungkin pembaca masih menerima, tetapi akan mulai berpikir apakah blog MM akan merubah arah (image) nya dari serius bin badass (berandalan) menjadi blog humor.

Tiga kali, pembaca kemungkinan akan mulai bingung dan menduga-duga artikel jenis apa yang akan muncul berikutnya.

Lebih dari itu, pembaca merasa sudah mendapatkan konfirmasi dari pemilik blog bahwa arah blog sudah berubah. Mereka akan mulai terpola menunggu artikel bergaya humor muncul dibandingkan gaya nyebelin a la blog MM.

Jadi, bila memang Kawan MM hanya berniat memberi selingan, mungkin bisa membuat satu tulisan yang memiliki gaya berbeda dari yang biasa.

Tetapi, bila memang berniat merubah arah dan image blog, mulailah posting dengan gaya penulisan yang berbeda. Pakai gaya itu secara rutin 2 kali seminggu saja, dalam 2-3 bulan saja , saya yakin, setelah itu image blog di mata pembaca akan berbeda sekali.

Perubahan dalam gaya menulis memang bisa menyegarkan, tetapi kalau dilakukan terlalu sering, maka penonton seperti diajak naik dan turun terlalu sering juga. Tidak ada konsistensi.

Hal itu juga akan berimbas pada citra/image yang sudah terbentuk. Jadi, harus diperhitungkan dengan hati-hati. Salah-salah, image yang sudah dibangun dengan kerja keras yang lama, hilang dan rusak dalam waktu sekejap.

Itulah juga alasan mengapa Mas Sugeng mengatakan blog gado-gado atau multi topik adalah blog yang jelek. Di dalam blog jenis ini akan terdapat banyak tema yang sebenarnya masing-masing butuh gaya penulisan yang berbeda dan setiap gaya berbeda akan membuat pembaca merasakan “naik turun” secara tidak disadari.

Meski saya tidak sepakat dengan pandangannya soal jelek dan terjelek, saya cukup paham bahwa blog gado-gado itu memang sulit dibranding (bukan tidak mungkin). Butuh kerja ekstra keras dalam waktu lama dalam membranding blog jenis ini karena inkonsistensi topik dan gaya penulisan.

Kenapa konsistensi soal image penting, saya akan coba merujuk pada kelanggengan nama penulis terkenal, seperti Agatha Christie, John Grisham, Jk Rowling, Danielle Steel (penulis novel roman). Mereka berhati-hati sekali dalam gaya penulisan bukunya, bahkan mempertahankan karakter tokoh dalam ceritanya. Semua dibuat tetap pada jalur “image/citra” yang sudah ditetapkan.

Oleh karena itu, Maniak Menulis alias blog MM akan menggunakan jalan yang sama. Ia sudah memiliki jalur yang ditetapkan dan akan terus dijalani, meski sesekali ia berhenti dan sedikit berbuat “nakal”.

Bagaimanapun, setelah lebih dari 5 tahun dibangun, rasanya sayang kalau image ndableg bin bengal diubah. Kasihan si ronin akan kehilangan tempat gentayangan.

(update 11/11 11:33 : sedikit perbaikan dalam tata bahasa agar “agak” nyambung antar paragrafnya, walau tidak yakin juga sudah nyambung)

11 thoughts on “Eksperimen Perubahan Gaya Menulis #02 : Reaksi Pembaca”

  1. Setelah baca artikel part 1 lalu mampir ke 2 artikel yg membahas ttg mengulas blog dg cara berbeda. Kemudian baru berakhir komen deh disini.

    Aku langsung ‘mak deg’ dibagian blog gado-gado itu jelek kata mas sugeng. Soalnya aku jd tersentil rasa jewer haha. Blog aku kan gado-gado campur pecel lontong. Diublek jd satu, rasanya nggak jelas.

    Nggak ada ciri khasnya, hari ini gimana besok gmn udah beda. Hadeh
    Tapi aku tetep pengen ngeblog pokoknya mau dibilang jelek jg. Biar topengnya nggak mubazir haha

    Reply
    • Wakakakakakakaka…. pasti banyak yang tersentil. Percayalah, bukan cuma Mbak Anggun. Banyak temennya kok, termasuk sayah.. hahahaha..

      Tapi, sikap yang dewasa dari Mbak menghadapi pandangan seperti ini. Tidak perlu dipedulikan, karena mas Sugeng bukan siapa-siapa dan dia tidak sadar, bahwa banyak blog gado-gado yang sukses. Buat saya sih, mungkin mas Sugeng kurang jauh mainnya, jadi agak arogan dalam hal ini.

      Dan sukaaa banget dengan sikap mbak Anggun.. katakan saja blog blog gue, suka suka gue dong.. hahahaha

      #tosssssss

      Reply
  2. Beehhaaa!..🤣 🤣

    Dulu era 2015 awal kepindahan gw dari Mwb ke blogger untuk yang keberapa kalinya gw juga lupa..🤣 🤣 Kala itu gaya kepenulisan gw sopan banget…Sampai Blogwalking lebih sopan dari blogger bertopi, ….Hingga pada masa itu gw sempat dikenal blogger paling sopan banget + bijak lagi …Hoohooo..🤣 🤣 blog lumayan ramai..😁

    Entah mengapa gw jadi merasa gimana dapat pujian begitu, Akhirnya 2017 di blog Satria Mwb gw ingin bergaya beda jadi orang tengil, kocak , Yaa bisa dibilang rada2 gendeng, Dengan gaya tulisan seenak udel gw.. Istilahnya ganti topeng. Dan lansung Blogwalking dengan bergaya tengik…200 blog saya datangi cuma 5 orang yang bales, itupun mereka pesimis dan tidak niat…Bahkan ada yang bilang baru pertama kali ngeblog yaa.🤣 🤣

    Akhirnya yaa blogger yang kenal gw lama sempat bingung kok nih gaya nulisnya jadi aneh….Sampai ada yang bilang blog gw yang pertama itu pasti artikel beli sama orang.🤣 🤣 🤣

    Jadi perubahan gaya tulisan pada sebuah blog yaa ada pengaruhnya memang, Bahkan bisa jadi bomerang buat kita sendiri, Yang tadinya disukai bisa jadi dibenci dan lambat laun penggemar akan jarang keblog kita.😊

    Terkecuali kita siap dengan segala resikonya yaa bukan masalah.😊 Kaya gw di blog yang sekarang ini niat dengan gaya yang jenaka dan ndableg, Blogger banyak yang nggak suka bodoh amat..😊😊 Gw akan tetap seperti yang sekarang ini.😊

    Benar juga kata dirimu yaa kong… Jadi, bila memang Kawan MM hanya berniat memberi selingan, mungkin bisa membuat satu tulisan yang memiliki gaya berbeda dari yang biasa… Terkecuali niat ingin merubah semuanya yaa ceritanya lain lagi..😁😁

    Reply
    • Kalau gue sih liat elu Tong, biar banyak becanda sebenarnya memperlihatkan kemampuan pengamatan yang lumayan tajam. Juga komentar lu sebenarnya bagus-bagus, cuma dikemas dalam canda saja.

      Nah rupanya ini penjelasannya yah.. disengaja.. hahahahaha

      Kalau soal datengin banyak blog direspon dikit, kayaknya sama deh ma gue. Sape juga yang mau berkunjung ke blog orang ngeyel dan tukang berantem.. iya nggak sih.. hahahaha

      Yup, jadi sepakat ya tong dalam hal ini.. #toss

      Reply
  3. kalau aku pribadi ga ngerti branding brandingan sih mas anton

    di blog sendiri aku memang menulis apa yang aku rasa, ga branding ini itu, itulah apa adanya diri gw.. sedari dulu ya udah begitu…ga kuubah ubah…

    ya kalau rasa hati lagi pengen nulis A ya A
    gaya celelekan ya hayuk, gaya melankolis ya hayuk
    gaya ga jelas ya hayuk…ya begitulah

    ga branding brandingan
    ku cuma butuh nulis untuk membebaskan batin aje dari beberapa hal yang mengganjal huehehhehe

    tapi klo blog MM mau percobaan pake cara nulis apa aja kayaknya mah ga masalah ya..pan ownernya uda kece baday dari lahir

    Reply
    • Bentul Mbul, sebenarnya kalau lihat dari kebanyakan blogger memang nggak mikir branding-brandingan. Nulis ya nulis saja.

      Tetapi, ada sebagian lagi yang tidak terasa dia ingin kelihatan seperti apa di blognya, seperti ingin terlihat pandai dan seterusnya.

      Blog MM sendiri sejak awal memang diarahkan citranya ke arah bengal, nakal, dan ndableg, serta keras kepala. Menjurus ke arah anti mainstream. Makanya kalau ada yang bilang saya badass disini, saya nggak tersinggung karena memang sejak awal begitu diarahkannya

      Halah.. kece mbahmu.. wakakakakaka

      Reply
  4. Bapaakkk… saya mau nulis apa ya? lufaahhh, gara-gara baca behanya KangSat wakakakak 🤣

    Oh iya, saya malah jadi pengen ngerumpiin si Mbul, hahaha.

    Kalau Pak Anton kan, akhirnya orang-orang kenal, setelah main ke sini, lalu ke blog si Anton, jadinya udah tahu, oh memang blogger ini karakternya gini.

    Nah yang ajaib itu si Mbul!

    Seriusss…

    Saya kalau baca blognya si Mbul itu, jadi kayak ngobrol sama pelawak yang kata orang Suroboyo loss dool (entah apa tuh maksudnya 🤣🤣🤣).

    Tapi ternyata, karakter dirinya tidak se loss itu.
    Saya baru ngeh, setelah melihat isi blognya, selalu bertema yang ringan, menghindari topik-topik yang berat dan mengakibatkan perdebatan.

    Lalu membaca di beberapa komen-komennya di blog yang dikunjunginya.

    Nah karakter gini terbilang unik menurut saya.

    Dibutuhkan kelihaian untuk mengenalnya 😀

    Kalau saya kan udah ketauan, nulisnya kebanyakan nggak jelas, ya karakternya juga nggak jelas 🤣🤣🤣

    Atau Eno, yang dari semua tulisannya terkesan dia seorang yang manis.

    Lalu Mas Agus, seorang lelaki yang bijak, tahu banget bagaimana menghadapi orang lain, terutama wanita.
    Itu konsisten dia lakukan di semua tulisannya.

    Atau KangSat tuh, dia mirip-mirip Pak Anton, cuman versi santainya hahahahaha.

    Tapi apapun itu, sesungguhnya sulit menulis dengan banyak topeng.
    Biar kata, menurut orang-orang di dunyat, saya tuh kayak punya 2 kepribadian.

    Saya di luar dengan saya di rumah beda.
    Kalau di luar rameeeee banget.

    Tapi di rumah cenderung diam, jarang ngomong malah, kecuali main atau diajak ngobrol sama si kakak yang cerewet.

    Tapi, menulis dengan karakter atau topeng itu, rasanya sulit hahaha

    Reply
    • Hihihi.. Rey, setiap blogger hanya akan menampilkan sebagian dari dirinya di blog. Akan selalu butuh kejelian dalam mengamati untuk bisa mengumpulkan lebih banyak data dan puzzle karakter.

      Makanya kalau saya mau buat review, saya butuh waktu agak lama, nyari data itu.

      Saya tidak pernah mikir Mbul itu sebagai benar-benar losssssssss.. karena pada dasarnya manusia akan tetap punya batasan masing-masing, lingkup nyamannya. Jadi, nggak ada yang namanya los total. Mas Agus dan Kang Satria, Eno, dan semua blogger biasanya akan tetap menjaga diri dan posisi pada batasan yang dibuatnya.

      Termasuk Rey… Sadar atau tidak sadar, Rey punya batasan itu. Cuma kalau dibandingkan dengan blogger lain, Rey lebih bebas dan longgar batasannya. Tapi, saya sih melihat batasan itu tetap ada.

      Sebenarnya topeng itu banyak jenisnya Rey. Kalau saya sendiri tidak membuat topeng baru, tetapi hanya memilah karakter yang memang saya miliki dan kemudian menyesuaikan dengan dimana saya menulis. Kalau mau sisi keras kepala yang nongol, saya alirkan ke MM, kalau agak nyantai ke blog lain.

      Tapi, kalau Rey merasa bebas dengan gaya sekarang, ya lakukan saja. Yang penting nyaman. Masing-masing punya gaya dan cara Rey… Nggak usah dipikir

      Reply

Leave a Reply to Anggun Josie P Cancel reply