Dipandang Remeh ? Patahkan Dengan Bukti

Saya mau ngeblog.

Itulah yang saya katakan 6 tahun yang lalu ke bapak-bapak tetangga, teman nongkrong di kompleks tempat tinggal kami. Ucapan itu merupakan awal perjalanan saya sebagai blogger.

Tidak banyak tanggapan yang diterima saat itu, hanya senyuman dan pandangan keheranan yang menunjukkan respon mereka. Meskipun tidak terucap, atau mungkin saya terlalu baper, saya rasa mereka memang memandang remeh tentang rencana tersebut.

Beberapa kali saya jelaskan teorinya, tetap saja tidak ada yang percaya bahwa blog bisa menghasilkan uang dan menjadi lahan bisnis. Saya akhirnya berhenti menjelaskan.

Yah, bukan salah mereka memandang seperti itu. Saat itu, sebagian dari mereka sedang merencanakan membuka kedai kopi, bisnis yang sedang ngehits di Kota Bogor. Sebagian lagi sedang membahas tentang prospek bisnis batubara atau proyek entah apa namanya yang bernilai milyaran.

Tentu saja, apa yang saya sampaikan merupakan sesuatu yang mengherankan. Kok mau saya menekuni sesuatu yang remeh sekali, berceloteh tak jelas di blog, dan bukan sesuatu yang memiliki potensi menghasilkan uang “besar”.

Saya memaklumi pandangan mereka.

Tetapi, tetap saja saya menjalankan rencana yang sudah dibuat. Beberapa tawaran untuk mendirikan perusahaan untuk mengerjakan proyek yang dibicarakan, saya tolak dengan halus.

Sekarang, 6 tahun kemudian, saya masih belum menjadi milyarder dari ngeblog. Namun, saya sudah “menghasilkan” uang dari blog yang dikelola. Saya juga sudah mendapatkan berbagai orderan, mulai fotografi sampai pembuatan website. Nama blog Lovely Bogor sudah lumayan ngetop dan bahkan pernah saya disalami beberapa orang yang mengaku menyukai tulisan saya.

Banyak tetangga, baik bapak-bapak teman nongkrong, atau istri-istri mereka bertanya (langsung atau lewat istri saya), “Eh, Pak Anton itu kok bisa dapat uang dari blog. Bagaimana caranya?”.

Pertanyaan yang kemudian saya jelaskan sedetail-detailnya.

Saya sudah menjadi orang yang lumayan punya nama, setidaknya di lingkungan dimana kami tinggal, dan sebagian kecil Bogor.

Sementara, kedai kopi yang dibangun hidupnya kembang kempis bak kerakap tumbuh di batu, hidup segan mati tak hendak. Proyek yang dibahas dengan penuh semangat 6 tahun sebelumnya tidak pernah terealisasi. Perusahaan yang dibuat justru menimbulkan perseteruan dan bukan mendatangkan keuntungan antar mereka yang dulu berkongsi.

Bukan sesuatu yang menyenangkan untuk didengar karena menyangkut kehidupan banyak keluarga. Saya tidak pernah berharap bahwa mereka akan gagal dan bahkan berusaha beberapa kali membantu dengan memanfaatkan semua blog yang saya kelola.

Tetapi, situasi yang sekarang dihadapi seperti baru membuka mata beberapa orang di sekitar kami bahwa tidak pernah ada ide yang remeh. Tidak ada yang namanya ide sepele, yang ada ide yang dipandang sepele karena kurangnya pengetahuan orang yang memandang.

Bukan seberapa besar ide yang akan menentukan keberhasilan, tetapi seberapa besar usaha dan daya upaya yang dicurahkan yang akan menjadi kunci. Segala sesuatu jika dilakukan sepenuh hati, dengan kerja keras, dan semangat pantang menyerah, pada akhirnya akan membawa hasil.

Proses tidak akan mengkhianati hasil.

Setidaknya, saya membuktikan hal itu.

14 thoughts on “Dipandang Remeh ? Patahkan Dengan Bukti”

  1. Mas Anton, aku sudah baca komentar terbaru Mas Anton di blogku. Terimakasih ya, sangat memotivasi😊

    Aku juga pernah dipandang remeh. Mungkin bukan cuma aku dan Mas Anton, tapi banyak orang merasakannya. Dulu saat SMA, kebetulan aku masuk ke kelas yang anak-anaknya bisa dibilang ‘super’ karena mereka pinter-pinter banget. Nilainya selalu di atas rata-rata dan kalau mereka ikut olimpiade, pasti menang. Satu saat menjelang Ujian Nasional, kami harus melaksanakan kelas persiapan ujian, dimana teman-temanku ini masuk ke kelas grade awal (kayak kelas A, B, C sesuai nilai mereka) dan aku di kelas G. Beberapa anak menganggapku rendah, guru di kelas G pun kaget dan merendahkanku karena aku yang harusnya bisa di kelas A, B, C malah masuk kelas G.

    Tapi yah, dari kelas G aku masuk universitas negeri dengan jalur undangan dan lulus lebih cepat dibandingkan teman-temanku yang pernah meremehkan aku. Aku juga sempat banyak ikut organisasi. Sekarang aku sadar, tempatku nggak seperti mereka. Kita punya jalan masing-masing, jadi nggak perlu saling meremehkan.

    Duh maaf ya Mas Anton aku jadi curhat.. ingin sekedar memotivasi yang lain juga, supaya nggak perlu down saat diremehkan😊

    Reply
    • Holaa Alfiya…. Hahahahaha nah itu kan seperti janji di blog Lia, saya kasih hadiah komentar panjang.. wakakakakakaka….

      Tidak dilarang curhat di sini loh Fiya. Enjoy saja. Saya malah suka membacanya bahwa ada anak muda yang bisa berpikir jernih seperti Alfiya. Saya pikir setelah melewati masa diremehkan, Alfiya bukan cuma berkembang menjadi lebih kuat, tetapi juga lebih dewasa dalam cara memandang sesuatu. Lebih mudah untuk balas meremehkan daripada menyadari kalau jalan hidup setiap orang berbeda dan tidak perlu saling meremehkan.

      Makasih sekali Alfiya sudah berbagi dan rasanya sih pasti ada yang termotivasi untuk bisa bangkit dan tidak perlu down kalau dipandang remeh.

      Reply
  2. Selalu salut sama pak Anton dalam menekuni dunia blog ini🤧 kalau dipikir-pikir, dulu saya bahkan sering sekali menyepelekan ide sendiri, mengiyakan komentar orang yang kurang enak tentang ide tersebut. Jadi semakin terketuk dengan kalimat ini.. “Tidak ada yang namanya ide sepele, yang ada ide yang dipandang sepele karena kurangnya pengetahuan orang yang memandang.”

    Semoga semakin banyak lagi orang yang nggak memandang sesuatu dengan sebelah mata, apalagi sesuatu yg sebetulnya bernilai positif. Aamiin😟

    Reply
    • Holaaa Awlll.. Kemana saja? Bagaimana kuliahnya?

      Jangan pernah Awl menyepelekan ide sendiri. Kalau kita sendiri tidak bisa menghargai diri sendiri, jangan pernah berharap orang lain akan menghargai kita.

      Saya sering baca tulisan Awl, yang baru atau yang lama. Ide-ide dan pandangannya menarik dan bagus. Awl hanya harus percaya jalan yang dipilih. Jalani dan tekuni apapun itu. Abaikan saja omongan orang lain, dan kalaupun diremehkan, tetap tegar ya..

      Insya Allah kalau Awl tetap konsisten dan percaya yang namanya kerja keras, pandangan orang akan berubah… Kita harus membuktikan bahwa mereka salah Awl..

      btw, semoga ya Awl.. Aaamiin

      Reply
      • Ada aja pak Antoon, saya nggak kemana-mana😁 cuma memang sedang menyesuaikan diri dengan rutinitas jadi nggak bisa banyak muncul di blog, hehehehe. Alhamdulillah skripsi saya juga nggak banyak revisi dan sudah disetujui instrumennya untuk langsung ambil data. Walaupun penantiannya sampai dua minggu lebih, tapi alhamdulillah boleh langsung tancap gas😂 eh tapi sekalinya dapat kabar baik, badan saya malah drop dari hari kemarin jadi nggak bisa ngapa²in dan nggak bisa kemana-mana. Sampai sempat parno takutnya kena corona😆, tapi semoga saja memang flu biasa, Aamiin. Waduh maafkeun pak Antooon saya jadi curhat disini😂

        Aamiin ya Allah, terima kasih banyak atas nasihatnya, pak. Saya nggak akan menyepelekan diri sendiri lagi seperti saat dulu orang lain berkomentar kurang baik mengenai ide saya, toh selama ini saya sudah banyak mengambil jalan yg berbeda tanpa harus peduli dengan mereka, sebab memang inilah jalan saya🤧

        Aamiin, Aamiin, terima kasih banyak, sensei. Hehehehe😁

      • Hussshh.. sensei sensei… saint Seiya kali yah.. hahahahaha

        Waduh, jaga kondisi Awl. Jangan sampai ngedrop dalam situasi sekarang mah. Dag dig dugnya bisa lebih besar daripada di saat normal. Lah saya bersin beberapa kali saja sudah dicurigai.. wakakakaka..

        Nah, bagus dong itu skripsi… tentang apa Awl? Selesaikan Awl, secepatnya, jangan kayak saya, mepet baru beres.. hahahah.. maklum anak males…

        Oooo.. di blog MM mah bebas bebas saja.. Mau curhat sekalipun diterima, nda akan dilarang.. bebas bebas saja… Hayo mau curhat apalagi.. Wakakaka.. saya dengerin eh baca kok. Tapi yang pasti Awl, tetap semangat yah. Jangan sampai orang lain mematahkan semangatmu yah.. Jangan sampai mereka yang menang… Saya percaya Awl bisa…

        Makasih ya Awl sudah berbagi cerita di sini.. dan hayo tetap semangat, ga lucu kan kalah sama yang setua saya soal semangat.. wakakakak

  3. I couldn’t agree more, mas!

    Setuju kalau nggak ada ide yang sepele, berhubung hidup dan dunia saya selalu bertemu plus develop banyak ide, saya jadi terbiasa dengan ide-ide yang awalnya bahkan terdengar atau terlihat unrealistic 😆 Terus punya pasangan programmer, yang kerjanya related to develop ide-ide masa depan, semakin deh banyak ide terbang di depan mata saya yang mungkin pada awalnya, ide tersebut kemungkinan besar diremehkan orang-orang 😂

    Tapi seperti yang mas Anton bilang, biasanya mereka meremehkan karena nggak tau apa yang dibicarakan. That’s why pada setiap ide yang saya terima atau sampai ke saya, saya akan berusaha mempelajarinya. Dan itu pula yang terjadi di blog saya. Mungkin akan ada satu dua yang berpikir ide bagaimana saya bangun theme park, buat event ini itu kesannya sepele, hahahaha. Atau bahkan kesannya aneh. Tapi yasudah saya nggak masalah. Saya tetap keep going dengan ide yang saya miliki, perkara sukses atau nggak itu urusan terakhir 🙈

    Thanks for the post, mas 😍

    Reply
    • Theme Park itu ide yang menarik banget Eno. Saya nda komentar tapi menunggu kelanjutannya, bakalan seperti apa. Sejauh ini, saya baru tahu ide dasarnya, tapi tertarik sekali menunggu bagaimana tema itu diolah dan diterapkan pada blog Creameno.

      Saya selalu tertarik pada ide yang tidak umum Eno.. hahaha.. persis seperti kata Eno, bahkan yang terdengar tidak realistis pun saya bakalan denger dan pelajari.

      Sayangnya, memang persis kata Awl, kebiasaan orang adalah memandang remeh sesuatu yang tidak dia mengerti. Sayangnya lagi, biasanya yang muda-muda menjadi agak goyah dengan kepercayaan dirinya kalau diremehkan. Saya bercerita begini, supaya yang muda-muda mau tetap percaya diri pada ide mereka dan tidak terlalu terpengaruh pada omongan orang.

      Ditunggu pengembangan Theme Park nya ya Eno.. hahahaha

      Makacih dah berkunjung kemari dan berbagi juga ya… akakakakakaka (#ga gue banget nih gaya)

      Reply
  4. Yaa itulah terkadang lingkungan memang seperti itu…..Hal yang kecil selalu diremehkan, Padahal sesuatu yang besar awalnya kecil dahulu..😊😊

    Lingkungan gw apa lagi kong…Seorang blogger dicap pengangguran… Meski punya penghasilan yaa tetap orang yang kurang kerjaan…Parah!.🤣 🤣

    Orang yang dihargai dan dibanggakan dilingkungan gw yaa seperti ente jelaskan diatas…Punya proyek Milyaran, Pengusaha yang bisnisnya dalam dan luar negri… Atau membuat bisnis dilingkungan dengan modal yang Milyaran, Walau ujung2nya bangkrut juga..🤣🤣. Tetap dibanggakan.🤣 🤣

    Pernah dulu tetangga pengen tahu cara buat blog gimana sih, Akhirnya saya ajarkan kursus secara gratis. Jumlahnya lumayan ada 10 orang…Setelah mereka bisa dan paham, Tetapi semuanya tidak hobi baca dan menulis yaa percuma juga..Sejak itu saya kapok kalau bahas blog kalau ngumpul sama tetangga mending bahas lingkungan dan hal2 yang berpengaruh terhadap lingkungan saya sendiri.😊

    Makanya blogger di Depok itu banyak cuma karena kurangnya dihargai jadinya pada ngumpet dan lebih menikmati dengan blogger dunia mayanya.

    Dulu waktu bini gw masih hobi ngeblog wuiihh digosipin abiss …”Mbak Vina cuma bisa main Laptop sama Dandan doang yaa mas Satria”…. Saya jawab “Yaa memang cuma bisa dandan doang nanti saya mau belikan kosmetik yang banyak sekalian jualan”…. Beruntung bini gw konsisten orangnya..Pas saya kasih modal usaha, Dunia bloggingnya ditinggalkan dan serius dengan usahanya…

    Akhirnya tetangga ngoceh lagi…”Mbak Vina sibuk terus sekarang yaa, Mentang2 udah punya Salon, Toko kosmetik, Catering dll…Nggak mau ngumpul lagi sama tetangga, Apalagi ngajak2″…. Ceritanya lain lagi, Kemarin dikatain blogger pengangguran sama suka dandan..🤣 🤣

    Yaa itulah mungkin lingkungan hidup bertetangga, Intinya tunjukan kalau kita bisa meski terkadang masih dianggap hal yang tidak seberapa….Emang terkadang lingkungan kita sehari2 jika kita sukses orang akan bertanya dan kepengen…..Pengen doang kerja kerasnya ogah.🤣 🤣

    Gw punya abang ipar waktu tokonya madih kecil gw bantu buka cabang lagi ia takut dan ogah2han giliran pas udah maju cerita lain lagi…”Saya usaha dari Nol bag-big-bug alhamdulilah bisa punya cabang”….Koar2 paling jago..Disuruh pegang kiri kanan gw lagi yang dicari2…🤣 🤣 🤣

    Eehh malah curhat gw nih kong…🤣 🤣 🤣 🚶‍♀️🚶‍♀️🚶‍♀️

    Reply
    • Curhatannya panjang Tong, tapi bagus banget loh..

      Kupikir gambarannya sama di banyak tempat soal pandangan remeh terhadap blog dan blogger. Gue juga pernah bikin kelas blog, semangat pertamanya doang setelah itu melempem juga. Kebanyakan mereka pikir ngeblog itu mudah cuma berceloteh doang, tapi pas tau kerja kerasnya buaanyaakk.. ya gitu deh. Kabur satu persatu. Gue masih untung sih, ada 2 blogger di lingkungan gue yang katanya terinspirasi gue.. dan sekarang ada yang tertarik masalah website. Jadi ga sia-sia juga..

      Kalau soal omongan tetangga mah, ya ga berezzzz dah kalau diikutin. Kita begini salah, begitu salah juga.. hahahaha.. EGP ajah lah Tong. Jalani aja..

      Bener kadang akhirnya mikir mending alihakn energi untuk hal laen, cuma gue tetep Tong, pengen usahakan lahir blogger-blogger baru, kalau nggak di sekitar gue, ya di lingkaran lain.

      Gue malah seneng lu curhat dong, jadi seru nih blog.. hahahahah

      Reply
      • Ikutan curhat aaahh, kalau saya palingan kesal karena dibilang, kan nulis aja, cepet tuh, kerja apa sih? kan blogger nggak tiap hari juga dapat job.

        pengen murka, tapi ingat, skin care saya mahal wakakakakakakakakaka

  5. Aku jd inget pas msh kerja di perusahaan trakhir. Mungkin Krn itu bank asing, jd top managementnya yg mostly foreigners, suka ngasih kesempatan utk staff2 di bawah supaya berani melemparkan ide apapun, seremeh apapun itu. Dulu sampe kami diksh semacam survey utk berani menyampaikan ide. Anonim juga gpp. Mereka mau tau idenya, bukan orangnya.

    Dan salah satu yg terwujud, pemberian susu dan vitamin utk staff di bawah :D. Kliatan sepele dan kayak main2 pas disubmit mas. Tapi sebenernya, perusahaan bisa nangkep maksudnya, kalo staff butuh vitamin dan suplemen utk tetap sehat. Dengan SDm terbatas, rempong loh tiap ada staff yg sakit. Jd harus pinjam staff dari cabang lain , ato staff yg tersisa jd hrs kerja dobel, dan resikonya dia bisa ga fokus , malah bikin kesalahan fatal. Apalagi kami kerja handle duit nasabah :).

    Dan akhirnya ide ‘sepele’ tadi bener2 direalisasikan. Cabang dikasih budget utk beli susu dan vitamin walopun hanya utk staff di level tertentu. Yg udh masuk jajaran managerial, ya ga laah :D. Ditoyor ntr soal gaji wkwkwkwkwkw. Ato bisa2 target ditambah biar nutup hihihihi…

    Intiny, ga ada ide yg sepele. Cuma masalah bisa dilakuin dan mau ga melakukan 🙂 ?

    Reply
    • Jadi ada ide, saya juga mau usulin ah pemberian “vitamin” kepada karyawan di kantor saya. Cukup vitamin B (Bonus) dan D (Duit) saja…hahahahahahahahaha

      Betul Fan, siapa yang nyangka yah ide susu dan vitamin. Pasti ada yang mencibir karena sepertinya nggak ada kaitan dengan pekerjaan, tapi sebenarnya pasti bermanfaat banget tuk jaga kesehatan. Kadang ya memang begitu deh, orang sudah terlalu sering berprasangka dan meremehkan duluan.

      Kamu dapet ga Fan itu vitaminnya… 😀 😀

      Yup.. tidak ada ide yang sepele. Ide ya ide. Mau atau nggak itu kan lain urusan.

      Makasih ceritanya Fan, saya segera email ke bos buat ngasih saya dan kawan kawan vitamin B dan D. 😛

      Reply

Leave a Reply to Satria Mwb Cancel reply