Menjawab Komentar, Perlukah? Atau Tidak?

Selamat Malam Kawan MM!

Sudah kah Kawan menjawab komentar di blog hari ini? Kepikiran hal yang satu ini karena lumayan banyak juga email notifikasi ada yang meninggalkan jejak di blog yang lain. Padahal saat ini dengan target yang dibuat, waktu belum tersedia.

Mohon dimaafkan kalau ada yang komentarnya belum terbalas, tetapi secepatnya saya akan segera menjawabnya.

Kok peduli sekali dengan komentar yang masuk sih? Bukankah memang tidak ada keharusan untuk melakukan itu?

Yap. Memang saya pikir agak mengherankan sikap dan jalan pikiran seperti ini. Saya memang tidak pedulian dengan berbagai aturan di jagad blogging. Dulu ada yang bilang blogwalking adalah tata krama antar blogger, tetapi saya bilang bukan.

Saya juga tidak peduli apakah komentar saya dibalas atau tidak. Kalau blognya memang enak dibaca, meski komentar yang saya tinggalkan tidak dibalas, saya akan bilang, “Terserah yang punya saja”.

Cuma, kalau ada yang berkomentar di blog saya, saya akan berusaha untuk terus menjawabnya. Saya tahu juga bahwa banyak Kawan blogger yang sikapnya sama seperti saya, yaitu tidak peduli kalau komentarnya tidak dibalas. Ada juga yang cuma basa basi.

Tetapi, saya pikir sudah tugas dan kewajiban saya sebagai pemilik blog untuk merespon terhadap komentar yang ditinggalkan. Seberapapun terlihat basa-basinya komentar yang dimasukkan, saya akan tetap membalasnya.

Saya sebisa mungkin berusaha menghindari hadirnya perasaan kesal atau sebal dari yang meninggalkan komentar karena merasa tidak dianggap. Bagaimanapun, yang datang sudah meluangkan waktu untuk mampir dan bahkan mau membuang waktu sedikit untuk memberikan tanggapan.

Lalu, sangat tidak sopan rasanya kalau saya tidak menanggapi.

Tetap, sebengal-bengalnya saya, saya tidak ingin orang lain merasa diabaikan begitu saja.

Situasinya akan menjadi mirip dengan situasi dimana orang sudah menyapa, mengajak berbincang, dan saya tidak acuh. Takutnya akan hadir rasa tidak nyaman di hati.

Bagaimanapun, salah satu tujuan saya ngeblog adalah menjalin pertemanan. Dan, salah satu usaha ke arah sana adalah dengan memastikan bahwa kolom komentar bisa menjadi ajang menjalin pertemanan itu.

Jadi, saya tetap merasa membalas komentar yang masuk sebagai tugas yang harus dikerjakan. Meskipun di sisi lain, saya tidak ambil pusing kalau komentar saya tidak dijawab di blog lain.

Mungkin, karena saya terbiasa, sebagai marketing (kalau di warung sendiri) untuk “melayani” dan menjawab semua pertanyaan, jadi dalam ngeblog pun, saya bersikap sama. Semua pembaca yang meninggalkan komentar akan dianggap pelanggan dan “dilayani” dengan cara sebaik yang saya bisa.

Atau, bisa juga karena apa yang ditanam oleh orangtua saya untuk selalu care kepada orang lain, dan salah satunya adalah dengan bersopan santun terhadap orang lain. Dan, saya akan menjadi orang yang tidak sopan kalau tidak membalas komentar yang masuk.

Maybe, mungkin, perhaps. Yang manapun itulah sikap saya saat ini.

Jadi, bagi yang komentarnya belum sempat terbalaskan (di blog manapun), saya mohon maaf. Bukan disengaja, tetapi karena belum sempat saja.

Maklum, peternak blog yang banyak maunya, padahal waktunya sempit sekali.

Hampura (mohon maaf)

24 thoughts on “Menjawab Komentar, Perlukah? Atau Tidak?”

  1. Suka dengan pandangan Mas Anton yg tetap meluangkan waktu untuk balas komentar.

    Padahal sah-sah saja kalo emang Mas tidak membalas, apalagi kalo banyak komentar yang masuk tidak sebanding dengan waktu yang dimiliki.

    Semangat yaaa Mas dalam balas membalas komentar 😁

    Reply
  2. Menurut sy perlu membalas komentar di blog yg berasal dari orang lain. Walaupun toh narablog tersebut blm dikenal. Tujuan baik ini adlh untuk menjalin silaturahim serta supaya terjalin ikatan emosional yg baik dikeduanya. Selagi sempat coba dibalas saja.

    Reply
  3. Kak Anton, nggak masalah jika komentarku nggak dibalas. Kakak pasti sedang sibuk sekali mengurus blog-blog Kakak yang lain, jadi aku maklum.
    Aku juga termasuk ke dalam orang yang nggak berharap komentarnya dibalas, tapi aku berusaha untuk membalas semua komentar yang masuk ke blogku, kecuali kalau ada yang tertimbun, mungkin jadi kelewatan dan tak terbalas. Selain itu, aku akan berusaha membalas 😀

    Kak Anton, jangan lupa istirahat. Berternak boleh, tapi jangan lupa waktu hihihi.

    Reply
  4. Mas Anton kenapa nulisnya pas banget sih mas sama pertanyaan yang berkecamuk di otakku.
    Perlu g sih membalas komentar?
    Aku pun setuju kalau itu perlu, tapi fakta dilapangan kalau kata orang jawa, aku nih anyih-anyih alias males-malesan.

    Bukannya tidak menghargai, aku sangat senang ketika ada teman yang berkunjung dan meninggalkan jejak, apalagi kalau dia into it tulisanku, kayak dikasih semangat gitu. Cuman yang ada di otakku adalah bagaimana membalas silaturahmi ini dengan bersilaturahmi balik. Belum lagi di blogspot g ada reply otomatis kayak sosmed, lagi nyari apps nya tapi g ada yang bener-bener ini punya nya blogger dan mempermudah serta menyingkat waktu.

    Aku ngelesnya kebanyakan yaa?
    Gitu deh mas uneg-uneg, hehehe

    Reply
    • Berarti Pipit menyampaikan ide secara telepati nih jadi mampir ke kepala saya…

      Wakakakakakak.. setiap orang punya kesibukan Pit. Tapi mau tidak mau saya pikir kita memang tetap harus berusaha membalas komentar apapun yang masuk.. sesusah apapun, ya tetap harus diperlu perluin.. hahahahahaha

      Yah.. gitu deh kok banyakan ngelesnya yah.. wakakakak smile Pit

      Reply
  5. Menurut saya perlu, mas 😆 hehehe kalau sedang ada waktu langsung saya jawab segera, namun saat belum sempat biasanya saya publish dulu untuk dijawab belakangan. 😂

    Kenapa di-publish biar siapa tau ada teman lain yang bantu jawab saat ada pertanyaan urgent yang belum sempat saya jawab 🙈 hahahahaha ~

    Reply
    • Pinteeerr banget biar teman lain yang jawab yah.. tapi bener banget Eno .

      Hahaha.. berarti perlu yah, makanya komentar ini saya juga jawab, karena saya sendiri merasa perlu banget membalas komentar yang masuk

      Saya sekarnag sudah siapkan waktu khusus untuk itu

      Reply
  6. Sama seperti pak Anton, kalo ada waktu saya juga akan mencoba membahas komentar biarpun komentar seadanya.

    Rasanya senang saja ada yang mau komentar, karena kadang ada juga yang cuma membaca cuma tidak meninggalkan komentar atau silent reader.

    Cuma memang kalo komentar artikel lama tidak saya balas karena tidak tahu.

    Reply
  7. Aku juga berpikiran yang sama. Mereka ninggalin komen karena mereka appreciate sama tulisan kita, jadi sebaiknya kita appreciate dengan membalas komentar mereka juga.

    Reply
  8. Menurut saya pribadi komentar itu adalah bagian dari dinamika blog post seorang blogger. Ibarat di forum, pos itu topik, komentar itu tanggapan peserta. Makanya saat selesai pos saya coba berubah posisi jadi moderator yang menanggapi. Sebisa mungkin sih menjawab ya kecuali kondisi tdk memungkinkan.

    Tentu saja kalau blognya ramai banget maklum kalau tdk sempat reply/balas. Kalau saya komentar di blog lain terserah empunya mau ditanggapi/tidak…

    Reply
  9. Kalau saya bukan hanya perlu, tapi wajib Pak, hahaha.
    Biar saya tahu, apakah saya udah berkunbal ke blog yang ninggalin komen 😀

    Sayangnya memang balik lagi ke waktu.
    Apalagi karena lingkaran blog walking natural saya tuh kebanyakan blogger yang tulisannya saya suka karena bercerita tentang kehidupannya, bukan yang terlalu formal, jadinya jawab komen itu jadi tertunda-tunda.

    karena saya biasanya, balas 1 komen, lalu datang ke blog ybs.
    Dengan gitu saya nggak bakal melewatkan kunbal ke teman-teman.

    Itulah mengapa, kadang baru balas separuh aja, soalnya belum ada lagi waktunya hahahaha

    Reply
    • Waduh kalau setiap satu komentar satu BW, saya malah bakalan kehabisan waktu. Biasanya sih saya jawab semua dulu, baru setelah itu saya berkunbal.

      Lagipula, biasanya yang komentar disini blognya memang sudah rutin saya datangi, jadi ga berat sekali… hahahahaha

      Reply
  10. Ahhhh toossslah duluuu kitaa :D. Aku termasuk org yg selalu membalas komentar, dan BW balik. Dari awal bikin blog, aku memang kepengin cari teman , supaya ga lupa Ama pengalaman dan sharing. Ga ada lagi yg lain.

    Jdi buatku, temen2 yg DTG komentar, udh pasti aku hargain dengan membalas komen mereka dan BW balik. Bukan beban, tapi aku memang senang ngelakuinnya. Ibarat kata, orang udh susah2 ngorbanin kuota ato WiFi untuk visit rumah kita, masa ga dihargai ;).

    Makanya kenapa komen box aku moderasi, itu supaya aku ga lupa mas, utk komen balik dan BW. Aku ga bisa buka blog stiap HR. Notifikasi yg msk k email juga ruameeee Krn gabung Ama email pribadi :D. jd drpd aku skip membalas komen dan BW, semuanya aku moderasi. Jd bisa lgs bls dan BW :).

    Ga masalah kalo aku nemuin blog yg ternyata tidak seperti aku. As long as blognya bagus dan layak dibaca, aku bakal trus komen di sana :). Beda cerita kalo isinya nyampah. Komentarku jg cuma basa basi kalo Nemu blog begitu hahahahaha

    Reply
    • Betul Fan.. Toss.. saya pikir memang hal itu perlu. BW pun saya lakukan meski polanya beda dengan Fannu. kalau saya akan menjawab dulu semua baru setelah itu BW balik ke blog teman-teman..

      Hahahaha.. kebayang deh itu email. Kalau saya , saya pisahkan antara email kerjaan dan email pribadi.. Jadi ramenya paling sama promo wakakakakakaka

      Hihihi.. iya juga sih.. kalau blognya kurang ngena dan cuma sekedar hal yang ga puguh, saya malah pilih kabur saja tanpa meninggalkan jejak.

      Makasih Fan.. ceritanya, jadi senang tahu ada yang sama

      Reply
  11. menurut aku perlu pak anton, biar lebih hidup dan tujuan kolom komen ya semacam ruang untuk ngobrol, dan paling enak kalau ngobrol ada balasannya..
    kadang aku mikir, ada blog yang banyak banget yang komen, tapi nggak ada jawaban dari si empunya blog, apakah memang dibuat seperti itu, biar terkesan blognya rame dikunjungi orang. tiap orang memang beda beda keinginannya, bener apa kata pak anton “suka suka dia nya aja”

    kalau aku karena suka menjalin banyak temen, kenalan, networking, main ke blog orang lain kayak bertamu gitu.
    dan kalau komen di blogku kadang agak lama balesnya, ya karna disambi nge BW dan pewe ehehe, kadang di kantor bisa dibuka dari hape, cuman kadang nggak puas kalau balas komen dari hape dan banyak gangguan kanan kiri

    Reply
    • Betul Nun.. pada dasarnya tetap suka-suka dia, cuma kalau saya sih kenapa tidak memaksimalkan keuntungan dari kolom komentar.

      Kalau dibalas kan kita dapat kenalan, bisa berinteraksi punya network, dan yang pasti nggak jadi orang yang nggak pedulian sama usaha orang lain.

      Reply

Leave a Reply to Devina Genesia Cancel reply