Menceritakan Kesalahan Sendiri Untuk Berbagi Pengetahuan

Selamat Pagi Kawan MM!

Saya banyak melakukan kesalahan saat ngeblog. Banyak sekali, sampai tidak terhitung banyaknya. Di masa depan pun, saya sangat yakin masih ada ribuan kesalahan yang akan saya perbuat. Bisa dijamin.

Jenisnya juga beragam dan hampir pasti akan bertambah macam kesalahannya. Mulai dari yang remeh temeh, sampai yang berat.

Lalu dikemanakan kesalahan itu? Ya saya bagikan dengan cara dibuatkan tulisan di blog ini.

Salah satunya adalah beberapa hari yang lalu, dimana komentar beberapa kawan ternyata muncul atas nama kawan yang lain. Itu memang kesalahan yang saya perbuat karena lupa bahwa kombinasi plugin cache dan setting WP.

Nah, kesalahan tersebut sebenarnya bisa diatasi dengan beberapa cara

  1. Mengaku salah dan memperbaiki
  2. Memperbaiki tanpa perlu memberitahukan
  3. Mendiamkannya saja

Salah seorang rekan, Phebie, dari Life Essentially, sebenarnya mengingatkan pada semua opsi itu dalam komentarnya. Lihat bagian yang diberi “kotak merah”

Menceritakan Kesalahan Sendiri = Berbagi Pengetahuan A

Ia memberitahukan ada kesalahan yang terjadi dan memberitahu bahwa komentarnya boleh tidak diterbitkan. Terima kasih untuk pengertiannya.

Berdasarkan teori marketing, mengakui kesalahan alias jujur tidak selamanya dipandang bagus. Pepatah kejujuran adalah mata uang yang berlaku dimana saja sebenarnya tidak bisa 100% diterapkan dalam dunia ini.

Pengakuan terhadap sebuah kesalahan bisa “merusak” branding atau pencitraan yang sedang dibuat.

Oleh karena itulah, kebanyakan internet marketing atau blogger tutorial yang mengajarkan segala sesuatu tentang ngeblog jarang menampilkan kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan.

Tentunya, tidak lucu kalau mengajarkan “sesuatu”, tetapi ternyata melakukan kesalahan. Masa sih “guru” atau “master” bisa berbuat kesalahan.

Citranya bisa rusak. Harkat dan martabat sebagai guru akan turun kalau kesalahan itu diketahui.

Itulah mengapa di blog-blog jenis itu yang ada adalah “keberhasilan” dan tidak ada kegagalan. Bahkan, keberhasilan yang sebenarnya kecil saja dibuat supaya terlihat “besar’. Kesalahan itu harus nol.

Begitu hasil pengamatan saya terhadap beberapa blog internet marketing terkenal Indonesia.

Sempurna.

Tapi…

Saya bukan internet marketer.

Bukan berarti saya tidak melakukan “branding”. Manusia sadar atau tidak sadar akan peduli terhadap citra dirinya sendiri dan melakukan pencitraan.

Cuma, citra yang ingin saya perlihatkan adalah “saya cuma blogger, manusia biasa saja dan pasti penuh dengan kesalahan”. Bukan super human atau manusia super. Bukan pula malaikat.

Kesalahan pasti akan saya perbuat, terus dan terus.

Bukan berarti disengaja, tetapi memang begitulah seorang blogger, yang masih manusia. Tidak akan pernah luput.

Saya tidak malu mengakuinya.

Justru, saya merasa kesalahan itu sebuah hal yang bagus karena

  • Saya bisa menemukan pengetahuan baru atau solusi dari sebuah masalah yang timbul
  • Saya bisa berbagi info kepada sesama blogger supaya mereka bisa menghindari kesalahan dan kerepotan yang sama

Jangan heran kalau banyak tulisan disini yang berisi berbagai kesalahan yang saya perbuat. Tulisan yang kemarin terbit tentang kolom komentar bukanlah yang pertama.

Masalah server kena hack pun bisa dipandang sebagai sebuah kelalaian juga (karena penyebabnya mungkin kesalahan dalam memilih plugin). Kesalahan lagi.

Beberapa tahun yang lalu, Kang Nata mengoreksi kesalahan pengamatan saya dalam Leaving Holland. Komentar itupun tetap diterbitkan dan bahkan tulisan tidak dikoreksi diam-diam. Semua tetap apa adanya.

Saya hanya membalas komentar dengan mengakui kesalahan yang diperbuat.

Semua supaya yang membaca tidak “disesatkan” dan bisa mengikuti awal mula ceritanya dan melihat kesalahan itu. Siapa tahu mereka bisa belajar sesuatu.

Bagi saya kesalahan itu “penting”, baik untuk diri sendiri atau untuk dibagi.

Malu sih terkadang, tetapi yah apa mau dikata, saya masih manusia. Mungkin, suatu waktu kalau setelah tidak jadi manusia masih ngeblog, saya bisa menjadi blogger yang lebih baik. Mungkin yah karena saya tidak tahu pasti juga.

Yang jelas dan pasti, kesalahan itu adalah sebuah ide. Selama kita tidak malu mengakuinya (boleh juga sih malu sedikit), kesalahan itu bisa dijadikan sebagai tulisan.

Tulisan ini buktinya.

Iya kan?

12 thoughts on “Menceritakan Kesalahan Sendiri Untuk Berbagi Pengetahuan”

  1. Betul sekali pak Anton, namanya manusia pasti punya kesalahan. Aku juga pasti banyak salah terutama dalam komentar yang mungkin menyinggung pak Anton. Mohon dimaafkan ya pak.

    Dalam ngeblog aku juga sering salah, misalnya baca cerpen orang lalu aku ubah dengan gaya sendiri dan cerita sendiri tapi inti ceritanya sih sama.

    Terus juga kadang telat atau tidak balas komentar yang masuk, kalo itu sih kadang karena lupa. Dan masih ada hal lainnya sih.

    Btw, sekarang tiap mau komentar harus isi kolom dahulu ya pak.😀

    Reply
    • Halah Mas.. wakakaka pake maaf-maafan.. Lebaran masih lama ah.. wakakak Bebas saja mas disini mah..

      Maaf yah, soalnya daripada nanti malah timbul masalah, jadi saya non aktifkan opsi itu..

      Reply
  2. Salah itu manusia kok pak Anton, semua manusia pernah berbuat salah termasuk saya. Tapi dari kesalahan itu kita bisa belajar dan memperbaiki nya agar lebih baik.

    Orang yang hebat adalah bukan orang yang tidak pernah salah, tapi yang menyadari kesalahannya dan memperbaiki.

    Jadi ingat lagunya bang haji Rhoma. Tapi lupa judulnya apa.😂

    Reply
  3. Wah aku baru tau sempet ada case komen salah begini mas. Pantesan td di komen mba Eno di tulisan terbaru, dia nanya kenapa detail user hrs isi ulang yaaa.

    Kesalahan itu memang bukan sesuatu yg memalukan kok :). Ya okelaah, bisa jd malu di awal. Tapi toh, kalo mau berfikir positif, itu bisa jd pembelajaran buat kita, dan semuanya, supaya ga ngelakuin salah yg sama :).

    Pas msh kerja dulu aku ngelakuin kesalahan fatal, meng-approve transaksi nasabah dgn nominal ratusan juta. Kesalahanku, ga cek nomor rekening penerima , yg seharusnya nomor rekening nasabah, ternyata malah rekening org lain . Si nasabah santai aja, mengira TRX lancar jaya. Mungkin Krn uangnya guede luar biasa, dia ga sadar kalo uangnya justru udh melayang ke rek orang.

    Org yg menerima, balance di rekeningnya juga banyak. Dan melihat uang msk ratusan juta, dia pikir dari salah satu pencairan depositonya.

    4 bulan kemudian, nasabah pertama baru sadar, setelah ngelakuin audit keuangan di rekeningnya. Kemana 509jt yg dia trf??? Komplainpun bergulir :D. Yg kena, jelas lah aku yg melakukan approval transaksi.

    Bersyukur semuanya bisa settled. Nasabah yg menerima uang, mau mengembalikan itu duit. Krn memang itu kesalahan transfer. Untung ya bok, blm dijajanin macem2 wkwkwkwkwk. Tapi setelah urusan nasabah beres, barulah aku disidang. Kenapa itu bisa terjadi. Root causenya di mana. Ada indikasi fraud ato hanya sekedar human error’.

    Setelah ketahuan, baru SOP yg related Ama TRX tadi diperbaharui segera, agar celah yg tadi, ga keulang lagi oleh staff yg lain di seluruh cabang. Malu ya pasti malu. Nama jd terkenal :D. Penyebab SOP diubah :D. Tapi aku ambil hikmah lah, LBH telitiiii bgt sblm meng approve TRX , mau jumlahny ratusan, ato milyaran. :D.

    Reply
    • Wadawww.. pasti rasanya pusiang tujuh keliling dan bukan cuma malu ya Fan.

      Saya juga pernah euyy.. hahaha 80 juta rupiah melayang gara-gara kurang teliti. Diomelin habis sama bos, tetapi dia tahu saya ga berniat buruk dan memang kesalahan. Dikasih SP malah saya.. cuma yah pelajaran berharga karena setelah itu saya jadi tambah teliti dalam segala sesuatu, terutama yang berkaitan dengan duit..

      hahahaha..

      Reply
      • Eh. Sama-sama. Sebenernya jgn diterbitin supaya tidak OOT saja mas. XD

        Banyak mencontoh sikap mastah yg ilmu tinggi tapi lebih kedepankan esensi belajar tiada habisnya.

        “saya masih belajar” “terima kasih saya jadi belajar dari anda” “kita sama2 belajar”

Leave a Reply to Anton Ardyanto Cancel reply