Blogging : Pertarungan Melawan Diri Sendiri

Selamat Malam Kawan MM!

Segala sesuatu di dunia ini bisa dilihat dari berbagai sisi. Semua. Artinya, blogging pun termasuk.

Ada yang memandang ngeblog sebagai sebuah kegiatan iseng pengisi waktu. Tidak sedikit yang melihatnya sebagai sebuah kesempatan menjadi tenar dan kaya. Tidak terhitung yang menganggapnya sebagai cara mencari teman.

Tetapi…

Ada satu sisi lagi yang saya pikir merupakan yang paling menantang, yaitu sebagai sebuah pertarungan melawan diri sendiri.

Iya kan?

Meski “hidup” di “dunia” masing-masing, di belakang layar blognya, seorang blogger akan memiliki lawan yang sebenarnya lebih susah ditaklukkan.

Hal itu bisa dilihat dalam kegiatan update blog, yang bisa dikata merupakan “tugas utama” seorang blogger, pertarungan ini sudah terjadi.

Seorang blogger mengatakan bahwa dia membuat blog untuk bersenang-senang saja, jadi berprinsip “bebas dong mau update kapanpun”. Tapi, bukankah lucu sekali pernyataan seperti itu.

Dimana kesenangan ngeblog kalau inti dari ngeblog, yaitu menulis, membuat konten tidak dilakukan? Kesenangan itu sendiri akhirnya tidak didapat dan lebih banyak digunakan sebagai dalih.

Bila memang mau mendapatkan kesenangan ngeblog, ya berarti mau tidak mau harus menulis. Blognya bukan cuma dibiarkan menganggur.

Biasanya, jawaban seperti ini akan di-counter dengan, “Tapi kan saya blogwalking dan berkomentar di blog lain”.

Yah, memang blogwalking adalah satu elemen kehidupan seorang blogger, tapi bukankah berkunjung ke sebuah blog bisa dilakukan oleh siapapun tanpa perlu punya blog? Tidak ada yang mengharuskan punya blog dulu baru bisa berkomentar di blog orang lain.

Cermin inkonsistensi dengan target dan tujuannya sendiri. Tidak disiplin.

Coba tanyakan apakah logika saya yang ini benar, seorang yang berniat mencari kesenangan dari memancing, apa yang akan dilakukannya untuk menemukan “kesenangan” yang dicarinya? Ya memancing kan. Kalau tidak memancing, ya tidak ada kesenangan.

Makanya, sebenarnya, kalau saya mendengar jawaban seperti itu, saya tersenyum di depan layar monitor komputer. Jawaban yang terdengar “benar” sebenarnya kalau ditelaah lagi akan menjadi sangat lucu.

Mau bersenang-senang dengan ngeblog, tetapi tidak ngeblog.

Pertarungan melawan diri sendiri lainnya bisa terlihat juga dari kedisiplinan dalam update blog.

Bukan soal jumlah blogpost yang diterbitkan, tetapi bagaimana seorang blogger menepati jadwal yang sudah ditetapkannya.

Seharusnya, kalau memang sudah berjanji untuk menerbitkan 1 tulisan dalam satu minggu, maka seorang blogger harus berupaya memenuhinya. Bukan hanya untuk pembaca, tetapi juga untuk diri sendiri.

Ia sudah berjanji. Meski tidak diketahui orang lain, tetap sebuah janji kepada diri sendiri. Janji tersebut harus diupayakan untuk dipenuhi karena merupakan hutang, meski hanya kepada diri sendiri.

Kalau tidak dipenuhi berarti ia tidak menghargai dirinya sendiri.

Untuk melakukan itu, ia harus bisa mengalahkan kemalasan, kebosanan, keengganan, dan berbagai hambatan lain yang biasa hadir dalam hati yang menghambatnya untuk memenuhi janjinya.

Jika, blogpost itu tidak terbit, tidak akan ada pembaca yang tahu. Mereka hanya akan berkata, “Oh, tidak ada posting baru. Ya sudah”. Tetapi, disana sebenarnya ada sebuah “kekalahan”.

Karena artinya sang blogger tersebut “kalah” dalam pertarungan melawan kemalasan, keengganan, kebosanan, yang ada dalam hatinya. Ia kalah saat bertarung melawan dirinya sendiri.

Kenapa penting?

Ya penting karena disiplin adalah “piala atau medali” ketika seseorang berhasil mengalahkan dirinya sendiri.

Mau ada polisi atau tidak, saat lampu merah menyala, ya harus berhenti. Hal itu baru bisa terjadi kalau ada disiplin.

Terus terang bukan sebuah pertarungan yang mudah. Tidak heran kalau banyak pepatah yang mengatakan bahwa pertarungan terberat bukanlah melawan musuh yang terlihat, tetapi saat kita harus melawan diri sendiri.

Saya sendiri masih banyak kalahnya dalam pertarungan tersebut. Contohnya saja, sudah dua hari blog MM tidak diupdate, padahal, saya berjanji mengupdatenya setiap hari, setidaknya 1 kali.

Tapi, saya tidak bisa menepati janji itu.

Ada alasannya? Ada pastinya, tetapi, alasan tidak mengubah fakta apapun, saya tetap kalah dalam pertarungan melawan diri saya selama dua hari terakhir.

Menyebalkan? Iya lah, siapa yang suka kalah dan meski alasannya kalau dikemukakan akan dimengerti, saya memilih tidak mencari alasan.

Kalah ya kalah.

Besok dan lusa akan ada peluang lagi yang datang dan saya harus menang ketika kesempatan itu datang. Tidak enak kalah terus menerus.

Saya harus menang.

Bukan sekedar buat pengunjung blog ini, tetapi juga bagi diri sendiri.

14 thoughts on “Blogging : Pertarungan Melawan Diri Sendiri”

  1. Saya relate banget sama persoalan janji pada diri sendiri yang harus ditepati 😆

    Saya pribadi punya beberapa janji yang saya buat, tapi karena janji itu cuma ke diri sendiri alhasil kadang saya menggampangkannya. Similiar sama mas Anton, contoh terpaling kecil adalah janji rajin update blog dan blogwalk. Terus janji minum air putih minimal 2L ini pun kadang nggak tercapai karena kalau lagi malas bisa cuma 1L saja. Dan banyak janji janji kecil nggak terlihat padahal kalau dipikir, saya buat janji itu untuk diri saya 😅

    Terima kasih mas Anton atas remindernya. Saya jadi bisa kembali on the right track, dan bisa terus disiplin menjaga janji yang saya buat ke diri saya 😍 hehehehehe.

    Ps: semoga besok ada banyak post baru lahir di MM, mas 😆

    Reply
    • Hihihi… Lebih mudah menepati janji pada orang lain ya Eno..

      Waakkksss.. jadi ngingetin saya juga karena saya jarang minum air 2 L nih.. seringkali kurang..

      Aaamiinnn semoga saja bisa terus menulis di blog MM nih

      Reply
  2. Halo Mas Anton, salam kenal. Aku sering jalan-jalan ke beberapa blog Mas anton tapi belum ninggalin jejak hehe. Post yang ini membuat aku tersentil sekali, karena jujur aku baru merawat blog-ku lagi dari sekian lama. Harus ada niat dan konsistensi yang tinggi nih, kalau emang mau cari ‘kesenangan’ yang seperti Mas Anton bilang.

    Terimakasih ya sudah berbagi Mas!

    Reply
    • Hola salam kenal juga… Impas jadinya karena saya juga sudah jalan-jalan ke blog Alfiya cuma masih jadi jelangkung dan tidak meninggalkan jejak.. wakakakakak..

      Waduh… ntar saya diomelin bapak ibumu “menyentil”. Saya pikir sih begitu, kalau memang untuk kesenangan, ya carilah kesenangan sebanyak-banyaknya dari blog.. hahaha dan itu berarti harus menulis sebanyak banyaknya supaya kesenangannya banyak..

      Terima kasih sudah mampir kesini ya Alfiya…

      #Staysafe

      Reply
  3. Kadang manusia lebih meremehkan diri sendiri dari pada orang lain. Contoh nyatanya adalah soal janji ini. Janji kepada orang lain sedapat mungkin dipenuhi, kalo tak mampu pun harus meminta maaf. Sedangkan janji kepada diri sendiri, entah berapa banyak yang diingkari.

    Mungkin saya salah satu orang bersikap demikian dan harus memperbaiki diri. Jika logikanya dibalik, diri sendiri saja tidak dihargai, bagaimana mau menghargai orang lain.

    Reply
    • Hihihi.. iyah.. saya juga pada akhirnya merasa seperti itu juga Nisa. Kalau janji sama orang lain saya selalu berusaha menepatinya, tetapi pada diri sendiri, saya sering lalai.

      Artinya, saya juga kurang menghargai diri sendiri.. 😀

      Reply
  4. Kok habis membaca tulisan ini, pipiku terasa sakit kayak habis ditampar? 🤣
    Karena aku juga merasa kalah padahal udah bertekad untuk “besok harus lebih rajin dalam mengurus blog” tapi beberapa kali masih suka mengesampingkan tekad itu 😂. Seperti kata orang “diet always start tomorrow” wkwkw.
    Memang kalau tekad hanya disimpan untuk diri sendiri, jadi mudah sekali untuk mengesampingkannya 😂 tapi kalau udah diumbar, jadi ada beban tambahan kalau nggak tercapai wkwkw.
    Terima kasih Kak Anton atas tamparannya 🤣 cukup membekas di pipiku 🤣

    Reply
  5. Biarpun habis baca artikel ini tapi tetap saya ngeblog nya suka suka saja pak, namanya juga pemalas. Lha, pak Anton yang rajin saja kalah melawan diri sendiri apalagi yang pemalas seperti saya.🤣

    Reply
    • Eheemmm.. tidak baca yang tersirat kan. Saya kalah dua hari, tapi menangnya berapa kali?

      Wakakakaka kalau sistem sepakbola, saya kebobolan beberapa kali tapi menggolkan lebih banyak lagi loh

      Reply
  6. huwaaaa kenapa banyak benernya hahahaha
    aku harus menang, haruss

    kalau ditanya berapa sering aku menghianati janjiku sendiri, jawabannya seringg banget wkwkwkwk
    duhhh ayo nun ayooooooo, kamu pasti bisa lawan rasa malesmu

    Reply

Leave a Reply to Anton Ardyanto Cancel reply