YOAST SEO : Senjata Pemikat Mesin Pencari

Selamat Siang Kawan MM!

Seorang kawan pernah bertanya, “Betulah WordPress lebih mudah muncul di page one Google? Jawaban saya sudah dituliskan dalam tulisan sebelum ini, yaitu “Benarkah WordPress Lebih SEO Friendly Dibanding Blogspot?

Dalam tulisan itu saya mengibaratkan WordPress sebagai Ferrari dan Blogspot sebagai Bemo.

Terlihat kejam dan tidak adil, tetapi analogi itu cukup tepat mengingat perlengkapan yang disediakan WP (Self Hosted) jauh di atas Blogspot. Ketersediaan plugin yang luar biasa banyaknya di WP tidak bisa diimbangi oleh Blogspot.

Nah, salah satu kelebihan di WP dalam urusan membuat konten yang ramah mesin pencari adalah plugin YOAST SEO. Blogspot jelas tidak punya plugin SEO jenis apapun dan hanya mengandalkan pada kemampuan penulis konten saja.

Yoast SEO - Senjata Pemikat Mesin Pencari

Plugin Yoast ini lah yang memberikan kelebihan bagi para blogger yang menggunakan WordPress untuk memikat mesin pencari, terutama Google.

Penggunaannya sangat mudah, bahkan seorang yang tidak paham SEO (Search Engine Optimization – Optimasi Mesin Pencari) sekalipun, perlahan tapi pasti akan bisa memahaminya.

Begitu diinstalasi pada WP, plugin ini akan memberikan “sinyal” seperti lampu lalu lintas, yaitu

  • Merah – sinyal jika salah satu bagian tidak memenuhi kaidah SEO
  • Kuning – sinyal bahwa bagian itu belum 100% SEO Friendly dan masih bisa diperbaiki
  • Hijau : sinyal bahwa bagian itu sudah sesuai kaidah SEO

Plugin ini akan mengukur setiap bagian, mulai dari judul, paragraf, peletakkan kata kunci, image alt text, dan banyak bagian lainnya.

Misalkan sebuah judul, ada beberapa hal yang diperhatikan

  • jumlah kata
  • jumlah karakter

Kalau jumlah kata/karakter kurang, maka lampu “merah atau kuning” tidak akan berubah jadi hijau. Begitu juga kalau melebihi batasan, lampu akan menjadi merah.

Hal ini disesuaikan dengan perangkat yang berbeda-beda. Misalkan judul pada desktop, jumlah kata yang dipergunakan dibatasi, tetapi di ponsel, jumlah kata bisa lebih banyak,. Penilaiannya berbeda.

Begitu juga dengan kata kunci. Setelah kita memasukkan kata kunci/keyword yang diincar, maka Yoast akan mengukurnya, seperti

  • lokasi pertama kata kunci diletakkan
  • jumlah kata kunci apakah memenuhi standar atau tidak

Sinyal yang diberikan sama.

Dengan plugin ini, sejak awal, artikel bisa diarahkan agar bisa dilirik mesin pencari Google.

Hal ini memberikan kelebihan pemakai WordPress Self Hosted dibandingkan pengguna Blogspot. Sambil menulis, mereka bisa melihat apakah tulisannya sudah “cantik” di mata Google atau belum. Kalau belum, berarti harus direvisi dan disesuaikan lagi.

Bagaimana dengan hasilnya? Pada tahun pertama saya ngeblog, plugin ini adalah andalan. Banyak tulisan di Lovely Bogor yang dibuat dengan bantuan Yoast SEO ini dan sampai sekarang sebagian besar masih bertahan di SERP (Halaman Hasil Pencarian) Google.

Jadi, terus terang ampuh sebagai senjata pemikat mesin pencari. Rasanya, ini salah satu alasan yang kemudian melahirkan anggapan bahwa WordPress lebih ramah mesin pencari dibanding Blogspot.

Ada beberapa nama plugin lain yang fungsinya sama, tapi Yoast SEO adalah salah satu yang paling populer.

Hanya..

Saya setelah satu tahun memakai memutuskan untuk berhenti menggunakannya. Ada dampak yang tidak terasa hadir di dalam hati, dan pada akhirnya membuat tidak nyaman saat menulis.

Saya jadi terbiasa melirik sinyal dulu saat membuat konten, berharap persetujuan dari si plugin. Kadang, demi mengejar SEO, hasil tulisannya tidak nyaman dibaca, bahkan bagi diri saya sendiri.

Bukan salah si plugin, tetapi karena saya terus memakai lama-kelamaan menjadi kebiasaan, yang pada akhirnya mengekang juga. Kebebasan saya dalam menulis terkungkung dengan “keinginan” agar tulisan menjadi SEO dan menang di mesin pencari saja.

Menulis menjadi tersendat dan terasa tidak mengalir. Situasinya seperti menulis sambil diawasi bos.

Akhirnya, saya memutuskan untuk tidak memakai plugin ini atau yang sejenisnya lagi. Butuh beberapa bulan tambahan untuk menghilangkan efek kebiasaan dari cara saya menulis sebelum akhirnya bisa benar-benar “lepas” dari pengaruhnya.

Kebebasan dalam menulis lebih utama buat saya.

Nah, bila Kawan memang ingin memiliki senjata tambahan untuk memikat Google (selain kemampuan SEO), mau tidak mau harus pindah ke WordPress Self Hosted karena plugin ini cuma ada disana. Blogspot tidak punya.

Mau?

2 thoughts on “YOAST SEO : Senjata Pemikat Mesin Pencari”

  1. Belum mau pindah pak, biaya perpanjangan hosting itu yang kadang ngga kuat. Soalnya saya pernah sewa hosting. Awalnya daftar setahun cuma 250 Rb sudah termasuk domain, lumayan murah ya apalagi itu unlimited bandwidth dan storage space. Eh tahun depan harus bayar 700ribu. Ternyata dulu itu ada diskon gede-gedean. *Auto nyanyi lagu ku menangis.😂

    Memang kalo sewa hosting enaknya itu ada plugin SEO Yoast, apalagi jika upgrade versi premium lebih jos lagi kinerjanya, dan hasilnya artikel saya sering nongol di SERP, tapi khusus yang persaingan keyword nya tidak padat. Tapi aku ngga tahu tahu harga premium SEO Yoast berapa.

    Kadang memang kalo ngikutin SEO tulisan kok jadi agak susah dibaca, soalnya itukan untuk mesin pencari bukan untuk pembaca. Jadi balik lagi, kita menulis itu tujuannya untuk mesin apa pembaca sih, kalo untuk mesin sih tidak apa-apa biarpun nanti yang baca agak pusing.😂

    Reply
    • Hahahahha… diskon taun pertama saja yah… wakakakakak

      Makanya dimonetisasi mas.. maksudnya jadi ongkos ngeblog ketutup dari penghasilan. Dengan begitu kan hobi kita jadi berkembang.. Nggak usah mikir jadi kaya, mikir buat bayar ongkos server dan hosting sajah..:-D

      Reply

Leave a Comment